Penunggu Kamar Mandi Rusak.1

373 15 0
                                    

Setelah Arif, ternyata Dian mengalami hal serupa; diteror si mbak Kunti. Bagaimana ceritanya? Yuklah cusssss
______________________________________

Setelah berhari-hari Dian tidak ikut kita main, akhirnya Dian keluar juga dari persembunyiannya; rumah.

"Eh itu dian!!" Teriak temanku -sebut saja Vita- yang menuntut kita semua untuk menoleh kearah dia melihat.

"Dian.. sini!" Teriak Arif.

Rasanya Dian itu lama banget jalannya. Karena aku ga sabar akhirnya aku lari ke arah dia.

"Dian!! Kenapa kok lama banget baru keluar dari rumah? Di sekolah juga selalu ngehindar." Jadi aku sama Dian ini satu SD, fyi dulu kita udah kelas 4 SD jadi udah sedikit bisa mikir.

...... Dian hanya diam.

"Dian, kenapa?" Aku terus mendesak dian cerita.

"Kemarin itu.. di rumah Arif.." jawab Dian terbata-bata namun tetap berusaha bicara.

"Kemarin.. waktu Arif menjelaskan sosok itu, aku melihatnya diujung ruangan dekat tv." Dian menunduk karena masih takut.

Jika sosok itu dekat tv, maka dekat denganku!!!!!!!!!

Aku teriak dalam hati "jadi kemarin itu rasa hawa dingin dari si mbak Kunti"

"Maksud kamu di samping tv?"

"Iya.. DISEBELAH KAMU!!!"

DEG!! DEG!! "disebelahku..."

Aku justru tertawa "berarti itu mbak mbak minta ditemenin ngobrol"

"Hush.. intan!!"

Aku langsung diam saat Arif menepuk pundak ku.

"Udah udah.. lupain aja itu mbak-mbak. Ayok main" ajak Arif.

Akhirnya kita mulai main lagi, cuma bukan petak umpet. Kita bertiga masih trauma dengan kejadian kemarin. Jadilah kita hanya main bintang tujuh (mainan yang pakai batu/sendal disusun menjadi 7 tingkat dan harus jatuh saat dilempar dengan batu/sendal lainnya).

Teror dari si mbak ini belum berhenti sampai disini, masih ada lagi kisah lanjutannya. Setelah kita main bintang tujuh sampai sore, akhirnya kita pulang ke rumah masing-masing. Dan setelah magrib akhirnya kita kumpul lagi di lapangan (saat itu lapangan sudah ada) untuk bermain petak umpet sendal.

Nah petak umpet lagi.. kira-kira bakal gimana ini mbaknya neror kita...

INI KISAHKU...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang