Kosan Angker.1

142 4 2
                                    

Sebelumnya mohon maaf karena sudah lama tidak up cerita ini, karena ada beberapa kendala seperti HP yang sering error sekarang dan sedang dalam masa-masa UAS di kampus. Mohon maaf untuk semuanya. Mari kita lanjutkan cerita ini yang masih tentang kosan angker.
______________________________________

Kejadian seperti itu terulang kembali beberapa hari kemudian. Sang pemilik kaki pucat itu masih hobi mondar-mandir di depan kamar ku dan di lorong menuju dapur. Kemunculannya selalu sesaat sebelum adzan subuh. Entah maksudnya apa.

Dan kali ini aku akan menceritakan salah satu penghuni tak kasat mata yang seringkali iseng terhadap ku dan penghuni kosan lain bahkan tamu-tamu pun ikut dijahili.

Saat itu sudah memasuki pertengahan semester 1 yang intinya aku masih anak baru di kosan. Hari itu aku masuk sedikit siang sekitar jam 9. Di jam seperti itu biasanya penghuni lain sudah berada di luar kosan dan hanya menyisakan beberapa orang termasuk aku saat itu. Karena yang ada di kosan hanya beberapa orang, maka tidak perlu mengantri hanya sekedar untuk mandi.

Karena sedang sepi, maka aku putuskan untuk sedikit lama di kamar mandi toh ada kamar mandi yang satunya pikirku. Saat itu aku memakai kamar mandi pertama yang lebih luas dari pada kamar mandi kedua. Karena aku sedang mode berlama-lama di kamar mandi, tiba tiba ada yang mengetuk pintu.

Tok... Tok... Tok...

Duh! Gawat ada yang mau pake kamar mandi
Pikirku tidak enak.

Tapi karena suara ketukannya tersamarkan oleh suara keran, maka aku putuskan untuk mematikan keran dan mendengarkan ketukan sekali lagi untuk memastikan memang benar bahwa ada yang mengetuk.

Tok... Tok... Tok...
Memang benar ada yang mengetuk. Maka aku putuskan untuk menjawab

"Iya sebentar..." Dengan sedikit kencang agar terdengar dari luar kamar mandi.

Setelah itu berhentilah ketukan itu. Karena sudah diketuk, mau tidak mau aku harus segera mengakhiri drama mandi ku saat itu.

Biasanya orang yang mengantri untuk mandi akan duduk di dekat pintu kamar mandi agar gilirannya tidak diambil oleh yang lain. Namun, saat aku keluar aku hanya melihat ruangan kosong yang tidak ada satu orang pun yang menunggu.

Apa di kamarnya ya...
Aku pikir mungkin saja orangnya lelah menunggu dan kembali ke kamar.

Karena tidak enak, maka aku coba cek kamar satu-satu untuk bilang kalau aku sudah selesai memakai kamar mandi.

Yang pertama aku cek yaitu kamar terdekat dari kamar mandi, kamar keempat. Dan ternyata kamar itu terkunci yang menandakan kalau penghuninya sedang tidak ada. Lalu aku cek kamar tengah dan ada salah satu penghuninya -sebut saja Asti-

"Asti, tadi ngetok kamar mandi?" Tanyaku.

"Ah engga, Tan. Kamar sebelah kali, coba tanya". Jawab Asti.

Aku bergegas ke kamar kedua di depan kamar ku untuk memastikan dan saat itu hanya ada Neneng di kamar.

"Neng, ngetok pintu kamar mandi ga tadi?"

Dan jawabannya berhasil membuatku bingung

"Engga, Tan. Ini aja baru bangun"

Aku percaya Neneng memang baru bangun karena rambutnya masih sangat berantakan saat itu yang menandakan kalau memang baru bangun tidur.

Lalu siapa yang mengetuk pintu itu?
Aku tidak memikirkan hal yang aneh-aneh karena bisa jadi tadi aku salah mendengar ketukan pintu, mungkin hanya imajinasi saja.

Dan keesokannya kosan menjadi sedikit heboh dengan tingkah salah satu penghuni kosan yang tak lain adalah Asti.

"TERUS TADI SIAPA YANG NGETOK PINTU?" Teriak Asti dari depan pintu kamar kedua setelah sedikit berbicara dengan Ani. Aku yang baru saja sampai kosan langsung menghampiri mereka takut kalau-kalau mereka bertengkar karena suara teriakan Asti menggema di dalam kosan saat itu.

"Kenapa?" Tanyaku sambil menatap mereka berdua.

"Ini loh, si Ani katanya ga ngetok pintu kamar mandi. Tapi tadi ada yang ngetok pintu beberapa kali". Jelas Asti.

"Penghuni yang lain kali, As". Jawabku sekenanya.

"Engga, orang cuma kita berdua di kosan ditambah kamu yang baru pulang, Tan". Jawaban Ani sukses membuatku juga berpikir keras.

"Terus siapa yang ngetok?" Tanyaku lagi.

"Ya itu dia, siapa yang ngetok?" Nada Asti ditekankan disitu.

Dan aku mulai berpikir, kejadian ini juga sama dengan kejadian ku kemarin. Kalau Asti juga mendengar suara ketukan itu, berarti kemarin juga benar adanya kalau ada yang mengetuk pintu kamar mandi saat aku sedang mandi.

Kalau tidak ada manusia penghuni kosan ini yang mengetuknya berarti.....

Penghuni kosan tak kasat matalah yang mengetuk

Sudah jelas sekarang siapa yang mengetuk pintu kamar mandi. Dan kejadian ini pun juga dialami oleh beberapa tamu bahkan sahabat ku sendiri saat sedang menginap di kosan.

Jadi bagi kalian yang menjadi anak kosan, hati-hati saat ada yang mengetuk pintu namun tidak ada wujudnya. Bisa jadi bukan penghuni asli kosan yang mengetuk, melainkan penghuni tak kasat mata.

INI KISAHKU...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang