Lanjutan part sebelumnya.
_______________________________________"Tapi serem, pak. Rata semua". Kata ku jujur.
"Iya, dia emang ga suka kalau wajahnya dikenalin (siapa juga yang mau kenal sama dia)".
"Pak, terus sosok apa aja yang ada disini?" Tanya Shifa lebih mengorek kisah sekolah.
"Jadi begini....." Pak Luqman berdehem sebentar.
"Jadi begini... Kalian tau kan lab IPA? Nah disitu ada penunggunya berupa lelaki besar alias genderuwo. Kalau di UKS itu ada perempuan berambut panjang alias kuntilanak. Nah kalau di kelas paling ujung yang bekas ruang guru yang waktu itu ditemukan keris, disitu memang tempat keramat di sekolah ini. Jadi kita tidak bisa aneh-aneh di ruangan itu. Yah seperti yang kalian tahu, disemua tempat pasti ada penunggunya masing-masing. Asal kita tidak usil, mereka juga tidak mengganggu. Jadi, bapak harap kalian berhenti sampai disini untuk menyelidiki masalah sekolah ini. Kalau kalian masih bandel, bisa jadi penunggu di sini akan marah karena merasa diganggu." Pak Luqman segera beranjak pergi dari musholla.
Aku dan Shifa merasa tertampar dengan ucapan terakhir pak Luqman. Benar juga, kalau kita masih menyelidiki masalah ini, maka bukan tidak mungkin penunggu sekolah akan marah dan semakin menunjukkan eksistensinya.
Segera setelah itu aku dan Shifa ke kelas dan menghampiri Nova serta Nita sedangkan yang lain entah kemana. Aku dan Shifa langsung menjelaskan semua yang diceritakan pak Luqman. Nova dan Nita juga langsung shock saat mendengarkan kisah dibalik hantu mawar. Kita sepakat untuk mengakhiri penyelidikan ini. Namun....
Keesokan harinya, penunggu sekolah mulai menunjukkan eksistensinya. Kita sama sekali tidak tahu kenapa. Bahkan Nova dan Nita pun juga tidak tahu alasannya. Kejadian pertama di mulai dari kelas di lantai 2.
Kelas itu berada di paling ujung, saat itu lantai 2 hanya ada 3 kelas. Ujung sebelah kiri tangga adalah kelas ku dan sebelah kanan tangga adalah kelas 9.2 dan 9.1 yang berarti kelas ku adalah kelas 9.3.
Kelas 9.1 adalah kelas yang berada diatas musholla. Dan saat itu...
Saat itu kelas 9.1 sedang jam olahraga dan sedang berganti baju. Entah ada apa saat itu ada salah satu siswa kelas 9.1 yang berganti baju disamping kelas yang hanya ada atap musholla tanpa bangunan lain.
Tidak lama kemudian, terdengar suara yang sangat kencang dan siswa-siswi yang ada di kelas 9.1 mulai berteriak yang menyebabkan kelas 9.2 dan kelas ku juga terpaksa keluar untuk memeriksa. Dan ternyata
"Ada apa ini?" Tanya salah satu guru yang saat itu sedang mengajar di kelas ku.
Salah satu siswa 9.1 menjawab
"Pak, itu Irvan jatuh."Saat kita tengok, ternyata Irvan terjatuh dari lantai 2 ke lantai dasar alias musholla. Bahkan kita semua tidak ada yang tahu bagaimana caranya atap yang masih kokoh itu bisa ambruk dan menyebabkan Irvan terjatuh.
Saat yang lain masih bertanya-tanya dilantai 2, aku dan Nova mulai turun ke arah musholla dan...
IRVAN TIDAK JATUH SENDIRIAN!!
Ternyata saat Irvan jatuh, ada salah satu guru yang sedang mengambil wudhu saat itu yang akhirnya beliau tertimpa atap dan tertimpa Irvan.
Atap musholla saat itu benar-benar hancur dan materialnya banyak berserakan di musholla. Untunglah guru tersebut tidak cedera berat. Namun lain halnya dengan Irvan.
Saat itu Irvan pingsan ditempat. Aku dan Nova sudah khawatir bahwa kalau-kalau Irvan meregang nyawa dan ternyata tidak. Aku dan Nova mulai bernafas lega. Kita sadar bahwa ini bukanlah kecelakaan. Pasti ada sesuatu dibalik kejadian Irvan.
Tidak lama kemudian Irvan mulai dievakuasi dan ambulance mulai datang untuk membawa Irvan dan guru tersebut. Akibat kejadian itu, Irvan tidak masuk sekolah selama sebulan karena harus menjalani perawatan di rumah sakit. Bisa dibayangkan cedera yang dialami Irvan separah apa.
Usut punya usut, saat itu Irvan sedang ganti baju di depan kelas namun dia melihat ada uang koin diatas atap musholla yang menyebabkan dia nekat untuk mengambilnya disamakan (ga ngerti lagi sama Irvan, cuma karena uang koin sampai begitu).
Setelah kejadian Irvan, mulailah sang penunggu sekolah menunjukkan wujudnya. Aku berserta teman-teman yang saat itu menjalankan misi tahu bahwa kejadian Irvan hanyalah awal mula. Dan ternyata benar.
Entah apa yang menyebabkan penunggu sekolah sangat marah saat itu. Namun, jawaban akhirnya adalah karena ide gila Nova.

KAMU SEDANG MEMBACA
INI KISAHKU...
KorkuSejak kecil aku sudah banyak melihat dan mendengar hal-hal diluar nalar. Ada satu kejadian yang mengawali ini semua. Semua ini terjadi sejak aku masih berumur 6 tahun. Cerita ini aku tulis hanya untuk mengurangi keingintahuan dari teman-teman diseki...