6 - Askar Mesum

22.6K 1.8K 101
                                    

Gue bisa merasakan junior Askar yang besar menyentuh sesuatu didalam gue yang berhasil membuat gue mengelinjang kenikmatan.

"Oowh Askar.... hmmph... gue nggak tahan lagi Askar!" desah gue sambil meremas seprai yang acak-acakan.

"Tahan sedikit lagi sayang... owhhh... kita barengan," ujar Askar tertahan, tampak sangat perkasa di mata gue.

"Oowh... gue nggak tahan lagi Askar... owhh... mmmphhh... gue hampir kelu....aaaa....rrrrr," pekik gue menahan gelombang kenikmatan yang tidak dapat gue ceritakan.

"Askaaaaar!"

Dan pertahanan gue jebol.

---

Gue masih memandang tepi ranjang Askar dengan wajah tertunduk menahan malu dengan apa yang telah gue perbuat. Seprai yang acak-acakan serta benih-benih gue yang belepotan dimana-mana. Gue sangat kusut dengan fakta yang gue lihat.
Sedangkan Askar masih memandang gue di tepi ranjang dengan senyum tidak jelas.
Gue masih tertunduk menahan malu.

"Jadi lo mimpi basah?" terdengar suara Askar bertanya.

Gue mengangguk dengan kepala masih tertunduk. Dan gue bisa mendengar ledakan tawa Askar yang sudah lama dia tahan sendari tadi.

"Itu mah biasa Adrian, lumrah," katanya.

"Itu nggak biasa bagi gue Askar," jawab gue.

"Karena lo mimpi basah sama gue?" tanya dia yang langsung tepat sasaran. Gue yakin muka gue sudah memerah.

Gue langsung memandangnya dengan pandangan heran meminta penjelasan. Bagaimana dia bisa tahu. Apa dia cenayang? Ah...

Seperti mengetahui fikiran gue, Askar mendekat ke arah gue. "Waktu gue lagi mandi, gue bisa dengar suara lo yang ngigau manggil-manggil nama gue. Nah kan lo mimpi basah tuh, kalo lo nggak main sama gue di mimpi lo, apa namanya coba?" tanya dia sambil menaik turunkan alisnya.

Gue tercekat menahan malu.

"Udah nggak usah lo fikirin apa yang terjadi, lo nggak usah malu sama gue. Lo seharusnya bangga karena udah wetdream sama gue," lanjutnya yang sontak membuat gue kesal.

"Bangga? Nggak kali," elak gue seraya bangkit dari ranjangnya. "Malah musibah," tandas gue seraya berlalu ke kamar mandi.

Askar terkekeh sambil tetap terus memandangi gue.

Gue menutup pintu kamar mandi dan langsung tertunduk sambil meremas rambut. Gue merasa ada yang aneh dengan diri gue. Mimpi basah dengan cowok? Hello, gue suka susu cewek, bukan pistol keramat yang bisa mengubah ukuran. Oh Tuhan, apa salah gue.

Ada seseorang yang menggedor pintu kamar mandi. "Lo nggak apa-apa Rian?" terdengar suara Askar.

"Gue nggak apa-apa," teriak gue sambil memutar keran shower.

"Ngg... Askar!" teriak gue dari kamar mandi.

"Ape?"

"Lo ada handuk sama baju ganti nggak? Gue lupa bawa nih."
Entah kenapa gue sampai lupa benda yang amat penting pas mandi itu.

"Ntar lo bugil aja. Gue nggak apa-apa kok."

Anjrit! Gue disuruh bugil? Dia kira gue spornoseksual apa? Hello gue nggak kayak dia kali yang suka pamer badan.

"Lo jangan becanda Askar! Lo nyuruh gue bugil di depan lo?"

"Yups betul banget, gue nggak bercanda, gue sangat serius Rian, gue kepengen liat body lo yang seksi itu. Huiih pasti hot."

"Oh please Askar!" gerutu gue dari dalam kamar mandi.

"Oke gue udah megang handuk sama baju ganti. Gue akan kasih ke elo nih, tapi dengan syarat," terdengar suara Askar dari balik pintu.

"Apa syaratnya?"

"Lo harus nemenin gue kemanapun gue mau."

" Oke gue terima. Mana handuk sama bajunya?" sambil membuka sedikit pintu kamar mandi untuk celah keluar untuk tangan gue menerima handuk dan baju dari Askar.
"Makasih," kata gue takala handuk dan baju sudah ditangan gue.

Gue langsung hendak menutup pintu kamar mandi tapi pintu tersebut tidak mau menutup, tapi malah semakin terbuka sedikit demi sedikit. Pasti ini kerjaan Askar.

"Askar! Lo apain pintu gue sampai nggak bisa menutup ini?" teriak gue.

"Gue mau melihat pacar gue naked."
Mata gue sampai melotot mendengarnya. Dasar Askar mesum bin porno. Apa dia gay? Pengen melihat gue bugil. Sinting nih orang.
Gue sontak langsung menahan pintu itu semakin terbuka.
Gue sama Askar seperti anak kecil saat ini.

"Pintu ini nggak akan bisa tertutup Rian," kata Askar, "pintu ini cuma bisa terbuka sayang," ujarnya hingga membuat gue merinding disko.
Gue bisa mendengar tawa porno si Askar.

"Lo nyerah aja deh."

Tidak! Gue tidak akan menyerah begitu saja dan gue tidak akan membiarkan lo bisa ngelecehin gue di rumah lo ini.
Gue langsung membuka pintu kamar mandi lebar-lebar sehingga membuat Askar kehilangannya keseimbangannya. Dan gue langsung menghadiahi hidungnya dengan bogem gue sehingga dia langsung tertelentang dengan hidungnya yang menstruasi. Eh, mimisan maksud gue.

--- tbc
R~ 😘

MY BELOVED ASKARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang