[i need u]

2.4K 334 9
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


"Bagaimana bisa? Aku bahkan baru bertemu dengannya dua kali, terhitung dengan hari ini."

Benar dugaan Yoongi. Gadis itu sedikit mencurigakan. Pasti ada alasannya dan Yoongi tidak sebodoh itu. Wendy tahu kode apartemen Taehyung, jelas karena ada yang memberitahunya. Tidak mungkin itu tidak terjadi.

Yoongi bahkan mengira gadis itu seorang mata-mata yang sedang mengawasi dia dan kelompoknya. Tapi, hati Yoongi berkata sebaliknya. Dia yakin gadis itu tidak berbahaya.

Taehyung kembali menyantap sandwich buatan Wendy. Satu gigitan saja berhasil memenuhi isi mulut lebarnya. Tidak tanggung-tanggung kalau Taehyung memakan sandwich-nya dengan tiga kali gigitan habis.

"Tanyakan saja padanya." jawab Yoongi final. Matanya fokus pada ponsel di genggamannya sembari menunggu Wendy mengemasi barang-barangnya di kamar Taehyung dan bersiap pulang.

Tak lama kemudian, gadis itu keluar dengan pakaian yang sama seperti semalam. Netra Taehyung menatap gadis yang kini berpakaian lengkap dengan mantel yang sama seperti yang dia lihat sewaktu di bar.

Dia terlihat sibuk dengan ponselnya. Wajahnya terlalu serius bahkan sekadar berpaling untuk menjawab panggilan Taehyung saja rasanya tidak mampu. Entah apa yang sedang mengunci atensinya saat ini.

Wendy POV

"HEI!"

Si sipit itu mengambil ponselku lancang. Bukan aku tidak mau meminjamkan ponselku padanya, tapi bisakah dia lebih sopan?

Dasar lelaki tak tahu aturan. Aku benci dia bertingkah seenaknya, seolah semua hal bisa dia lakukan tanpa takut melukai perasaan orang lain.

"Nomormu sudah kusimpan." Si sipit ini mengembalikan ponselku, mengabaikan fakta bahwa aku benci tingkahnya yang sembrono. Aku tidak menyangka menerimanya sebagai kekasihku. Kurasa PR ku akan banyak untuk mengenal lelaki dingin ini.

"Jawab telpon dan pesanku."

Aku mengambil kembali ponselku. Melihat apa yang lelaki itu lakukan pada benda kotak berwarna hitam ini. Kemudian mataku membola sempurna begitu melihat sebuah kontak baru di daftar kontak dengan nama 'Wajib Jawab'. Lelaki sinting!

Dia lelaki gila yang pernah ada. Dia lelaki gila yang pernah kukenal. Ah, tidak. Aku bahkan belum tahu namanya.

"Tidak bisakah sedikit lebih sopan?"

"Apa kau marah? Ck, kau ingin aku berbuat apa?"

Menyebalkan.

Sungguh dia amat menyebalkan. Rasanya aku ingin membunuhnya sekarang juga, memusnahkan lelaki itu dan memastikan dia tidak pernah ada di bumi. Menyebalkan karena aku hanya bisa diam dan berdecak kesal menatap tatapan dinginnya.

Dysphoria • wengaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang