[into you]

2K 175 75
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


"Aku tidak membunuhnya."

Mata sipit itu kembali terpejam sementara dua pasang mata lainnya tengah menaruh atensi kepada si ketua itu. Badannya masih direbahkan di sofa dengan nyaman. Namun isi kepalanya tidak demikian. Kejadian-kejadian semalam yang tiba-tiba muncul membuatnya kembali pusing.

Yoongi sudah menebak bahwa seseorang yang menghubungi Wendy beberapa menit yang lalu adalah Taehyung. Namun yang berada di luar dugaan Yoongi adalah Jimin akan mengintili si Kim itu. Taehyung juga demikian. Dia baru menyadari kedatangan Jimin saat berada di basement apartemen Wendy sedang memarkir mobilnya. Alasan ikutnya klasik. "Aku penasaran wanita seperti apa yang berhasil membongkar keras kepalanya Min Yoongi," ujarnya yang kemudian dibarengi dengan decakan sebal oleh Taehyung.

"Sungguh? Kau sedang tidak melarikan diri karena bersalah, kan, hyung?" semprot Taehyung.

Yoongi membuka matanya segera setelah kalimat Taehyung selesai dilontarkan. "Secara tidak langsung kau telah menuduhku, Bocah."

"Hyung, apa ditempat ini tidak ada cctv atau semacam penyadap? Pacarmu jangan-jangan seorang yang menyamar." Jimin menambahkan begitu lelaki bermarga Park itu melihat foto Wendy bersama dua orang temannya yang mengenakan seragam polisi di lemari sudut ruangan.

"Pacarku intelijen negara. Mau apa?"

Jimin menjawab santai, "Kurasa kau tidak akan sebodoh itu untuk membahayakan nyawamu sendiri. Hyung kan buronan."

Tentunya bukan sebuah masalah ketika mereka berbicara secara lugas soal pekerjaan gelap dan identitas asli mereka. Sekitar 10 menit yang lalu Wendy pamit pergi sebentar. Tidak ada rasa curiga sedikit pun saat Taehyung dan Jimin datang ke sana. Sangat normal. Tidak terlihat mencurigakan sedikit pun.

Taehyung masih melototi Yoongi. "Lalu kenapa kau malah kemari?"

"Kau tahu jawabannya." Bola mata Yoongi diarahkan dengan tajam ke arah Taehyung yang duduk di samping sofa yang direbahinya. "Aku muak dengan tingkahnya itu."

Jujur saja, jika Taehyung tidak segan dengan Yoongi, dia akan tertawa lepas mendengar jawaban si sipit itu. Lelaki garang semacam Yoongi rupanya kalau patah hati jadi sedikit lucu. Merajuk tak mau pulang. Bahkan sebelum pergi Wendy mengatakan bahwa kekasihnya itu sedang tidak sehat sehabis mabuk berat semalam. Yoongi sanggup membunuh nyawa tiap orang, namun kali ini dia kalah sebab dibunuh cemburu yang teramat dalam.

Lagi-lagi tersangkanya adalah Jeon Jungkook dan Kim Yerim.

Memang benar. Sesempurna apapun manusia, sehebat apapun dia dalam sebuah bidang, dia tetap manusia, dia tetap memiliki kekurangan. Seperti Yoongi, dia hebat menghempas nyawa setiap insan, tapi dia buruk dalam urusan perempuan dan percintaan.

Dysphoria • wengaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang