[aufgedeckt]

1.9K 247 27
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***



Yoongi POV

Aku kaget setengah mati. Tenggorokanku rasanya seperti dicekik setelah tersedak. Aku mencengkram gelasku erat. Mataku menjelajahi tempat yang ramai dengan manusia ini. Entah mengapa jantungku mendadak berdebar.

Taehyung juga demikian. Mulutnya masih menganga tak percaya. Gadis itu malah asyik penasaran. Harusnya aku tidak terlalu berlebihan menunjukkan kegelisahanku. Aku nyaris lupa kalau Joohyun belum tahu apapun. Takdir macam apa lagi ini?

Kekasihku seorang polisi. Hebat kan?

Semua terjadi begitu saja. Ini seolah-olah aku menyetorkan nyawaku dengan suka rela kepada malaikat. Neraka di depan mata, Min Yoongi. Nikmatilah dunia ini sebelum mati.

"Kalian ini kenapa? Mendadak diam begini seperti bukan kalian."

Aku dan Taehyung sama-sama diam. Bae Joohyun sialan! Kenapa dia baru mengatakannya sekarang sih? Sumpah, gelisah ini menyiksaku. Gol bunuh diri yang sempurna. Aku kesal sendiri dengan diriku.

"Dia sudah berhenti setahun setengah yang lalu, karena mantan kekasihnya. Sekarang dia pengangguran."

Kurasakan sesuatu dalam hatiku ada yang hilang. Aku lega entah kenapa. Tapi, tetap aku tidak boleh lengah jika berada dekat dengannya. Tunggu, mantan kekasih?

"Ada apa dengan mantan kekasihnya?"

Entah aku mulai penasaran. Aku harus menginvestigasinya lebih dalam. Tiba-tiba terlintas sebuah ide di otak jeniusku. Sebelum merencanakan sesuatu, aku harus memastikannya terlebih dulu. Kalau saja dia bukan kekasih Taehyung, aku akan membuat dia bicara semuanya sekaligus.

Aku bisa mati penasaran.

"Kau bisa tanyakan itu sendiri padanya. Lagipula, kalian berdua aneh." ujarnya. Aku tidak mengerti gadis ini bicara apa. Apa yang aneh? "Kalian berkencan, tapi Wendy tidak tahu namamu. Sebenarnya kalian berdua ini apa?" lanjutnya.

Ah, benar. Wendy belum tahu namaku. Kuharap gadis imut ini tidak membocorkan namaku padanya. Biar gadis itu tahu dengan sendirinya saja. Bukankah polisi selalu mudah melacak sesuatu?

Sekali pun dia sudah berhenti dari pekerjaannya, aku yakin dia masih bisa sekadar mencari tahu sebuah nama. Kata Joohyun, dia yang terhebat di masanya.

Tapi, kurasa tidak mungkin. Perempuan selalu ember. Joohyun akan memberitahukan namaku padanya. Percuma.

Sementara mataku sibuk menatap tajam Taehyung yang tertawa menggebrak meja di depanku. Anak ini benar-benar ingin kuseret ke belakang markas dan kukubur hidup-hidup disana. Berisik sekali.

Dysphoria • wengaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang