[comeback]

1.1K 179 69
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Yoongi membuang semua barang yang ada di atas meja dengan kasar sampai gadis di hadapannya amat ketakutan. Emosinya sudah tak dapat dikontrol. Agaknya Seulgi juga begidik ngeri melihat Rose diseret oleh Yoongi dengan agresif hingga punggungnya menabrak tembok. Yoongi benar-benar lupa kalau yang dihadapi saat ini adalah perempuan. Dia bahkan bisa berlaku lebih dari itu kalau dia ingin. "Tidak tahu? Kau bilang tidak tahu apapun sementara hanya kau satu-satunya orang luar yang mengetahui rencana pembunuhan ini?! Kau kemanakan otakmu, hah? Kau lakon dari rencana bodoh ini, Idiot!"

Dada gadis itu naik turun seiring gemuruh jantung yang tak karuan. Netranya lurus kepada Yoongi, mencoba meyakini bahwa apa yang dikatakannya benar. Namun lelaki sipit itu terlanjur termakan luapan emosi. Tidak ada bukti yang kuat saat ini untuk membela diri. "Dengar, kau salah paham. Aku bahkan tak mengerti kenapa tiba-tiba kau berkata seperti ini. Maksudku, kenapa aku? Rencana pembunuhan itu memang aku yang membuatnya, aku orang dibalik terbunuhnya pamanku sendiri!" Dengan segenap perasaan takut dan sesak, Rose berusaha kuat agar tak menangis. Sumpah, dia ketakutan semuanya terbongkar. "Lantas kau pikir aku akan menyerahkan diri dengan bertindak sebodoh itu?" lanjutnya.

Yoongi menggamit dagu gadis di depannya kemudian berucap lirih, "Harusnya aku tidak mempercayaimu dari awal. Kau busuk, Nona. Aku tidak tahu bagaimana kau mencuci otak Namjoon. Sampai aku diseret oleh polisi, aku tidak akan membiarkanmu bernafas bebas lebih lama. Kau akan segera menyusulku." Si ketua belum bosan menggertak Rose. Gadis itu sudah gemetaran ditatap tajam begitu. Tidak. Dia tidak ingin bermain-main dengan Yoongi. Beberapa waktu lalu Namjoon sempat bercerita agar tidak membuat lelaki pemilik kulit putih pucat itu kesal. Benar saja Rose tidak membuatnya kesal, tapi kali ini apa?

Sebuah ponsel di antara barang-barang yang dibuang Yoongi tadi mencuri atensi Seulgi. Benda itu tak jauh dari kakinya. Layarnya menyala saat tangan Seulgi hendak meraih benda kotak itu. Sementara Yoongi masih asyik menginterogasi Rose, tanpa dia pedulikan apa itu barang milik orang lain atau bukan, Seulgi mengotak-atik benda itu. Sudah penasaran, bagaimana lagi. Dengan cepat netra gadis itu membaca barisan kalimat yang mengejutkannya. Ya, Yoongi benar. Tak seharusnya mereka, terutama Namjoon, percaya kepada gadis sialan itu. "Aku sudah mengundang wartawan untuk konferensi pers besok. Kau yakin ingin tetap mengumpankan Namjoon dan teman-temannya? Demi posisimu sekarang?"

"Roseanne, apa yang kau maksud dengan konferensi pers?" sahut Seulgi cepat.

Apa lagi ini?

Tuduhan dari Yoongi belum selesai, kini ada lagi. Gadis berkucir itu terdiam. Antara takut, tidak tahu, dan bingung. Kalau saja kepala bisa pecah dengan mudah, mungkin sekarang kepala Rose tidak berbentuk lagi karena amat bingungnya, seolah kini sebuah tombak tengah menusuk dalam kepalanya. Dia ingin marah. Meneriaki satu per satu orang-orang yang ada di hadapannya. Rose salah berspekulasi. Pikirnya, setelah rencana pembunuhan itu selesai, dia akan hidup dengan tenang. Rupanya, salah.

Dysphoria • wengaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang