[kencan]

1.5K 235 32
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***




Sejuk pagi berlalu digantikan dengan hangat mentari. Menyambut setiap insan yang memutuskan keluar rumah sekadar mengintip sudah setinggi apa sang surya menyapa.

Pagi terlalu suci. Aura positif menguar begitu mata terbuka di awal hari. Tapi, tak sedikit yang mencoba jatuh semakin dalam pada kehangatan di balik selimut. Juga, harapan indah dibalik mimpi semalam.

Dimana setiap angan berubah nyata di kala fakta kalahkan segalanya.

Wendy masih terus mencoba memejamkan matanya kendati kantuk sudah pulang ke asalnya. Sepasang mata itu ditutupnya dalam-dalam. Menghalangi agar tak satu pun cahaya mendapatkan celah.

Kepalanya dijejalkan pada buntalan empuk yang ada di pelukannya itu. Mencari nyaman dan menggali jalan menuju surga bernama mimpi indah. Sayangnya, pagi telah menjemput kantuknya.

"Ah, aku gagal bangun siang."

Jam warna kuning berbentuk tokoh kartun Spongebob di samping tempat tidurnya berdering nyaring. Sudah pukul delapan rupanya.

Wendy tersenyum geli mengingat jam kuning itu adalah pemberian Joohyun saat ulang tahunnya tahun lalu. Dia suka warnanya, kok. Tapi, tidak juga. Dia suka Pikachu, bukan Spongebob.

Sebelum memutuskan beranjak dari ranjang, kedua tangannya terangkat ke udara dan meregangkan otot-ototnya. Sekaligus menarik rasa malas dari dirinya untuk segera bangun dan beraktivitas.

Koran minggu.

Tangannya meraih benda kotak warna hitam di atas nakas. Mengetik sebuah nama yang nyaris membuatnya bosan jika mengucapkan nama itu. Ah, tidak. Itu hanya bercanda. Bae Joohyun, semoga Taehyung tidak mencuri gadis itu lagi darinya. Wendy sungguh butuh pekerjaan.

"Apa?"

Dahinya mengerut sempurna begitu telpon dijawab. Kedua alisnya terangkat sembari memeriksa kiranya dia salah pencet nomor tadi. Tapi, nama kontaknya benar Joohyun, kok.

Oh, Wendy tahu. Dia bukan gadis polos atau mungkin sok polos. Wendy jelas tahu apa yang sahabatnya itu lakukan sampai mengharuskan Taehyung yang menjawab telponnya. Dimana anak itu sekarang, Wendy jadi penasaran.

Gadis itu membuang nafasnya. "Dimana dia?" Akhirnya, dia beranjak juga. Berjalan ke dapur mencari sisa biskuitnya semalam.

Wendy dapat dengan jelas mendengar suara serak dan berat Taehyung di seberang sana. "Masih tidur."

"Sudah kuduga." Sambil berjalan kesana-kemari, Wendy menjepit ponselnya di telinga kirinya. Kedua tangannya sibuk mengaduk-aduk isi kulkas mencari biskuitnya. "Pulang jam berapa kalian semalam?"

"Kau ini sebenarnya ingin apa? Aku ini masih mengantuk."

Lidahnya berdecak. Kenapa harus Taehyung sialan ini yang menjawabnya, sih? "Kau selalu berhasil mencuri Joohyun dariku. Ish."

Dysphoria • wengaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang