Chapter 2

7K 291 1
                                    

"Sudah sudah, sebentar lagi masuk. Ayo tersenyum, mana senyum sakura yang manis itu.."

Ucap ami melepaskan pelukan sakura dan menghapus airmata sakura dengan kedua ibu jarinya.

" Hu'um. "

Jawab sakura sambil mengangguk dan tersenyum seperti biasanya.

' Aku tahu kamu gadis yang kuat sakura. Tapi semua itu pasti ada batasnya, aku hanya ingin kamu tersenyum seperti ini. Aku tidak bisa melihat kamu menangis, melihat air mata mu itu membuat ku sakit. Semoga kamu bahagia dengan apa yang kamu jalani sekarang ini sakura. ' ucap ami sambil memandang sakura yang tersenyum.

"Ami kok gantian kamu yang melamun?" Tanya sakura bingung.

"Ah tidak apa-apa kok. Hehehe " jawab ami canggung.

Pelajaran pun dimulai.

Sakura menjalani hari disekolah seperti biasanya. Lalu bel pulang pun berbunyi.

"Akhirnya berakhir juga pelajaran sejarah jepang itu. Dasar sensei killer. Hiiihhh melihat matanya saja aku sudah merinding. "

Keluh ami kepada sakura.

"Hihihi Kamu tidak boleh begitu ami, bagaimanapun juga dia itu sensei kita "

Jawab sakura dengan cekikikan.

"Ish , kamu ini sakura. Kamu sih enak kan anak kesayangan sensei killer itu. Huh " balas ami dengan cemberut.

"Kamu mau ke perpustakaan lagi sakura ? " lanjut ami bertanya.

" Ya , aku mau mengembalikan beberapa buku yang aku pinjam kemarin sekalian ada sesuatu yang aku cari. "

Jawab sakura sambil membereskan buku dan alat tulisnya diatas meja.

" Kamu mau ikut ? " lanjut sakura.

Sedangkan ami yang ditanyakan hanya membalasanya dengan alis yang terangkat. Dan wajah yang tidak suka.

Melihat wajah ami yang seperti itu membuat sakura tidak tahan untuk tertawa.

" Hahahahahaha, aku hanya bercanda kok. Kenapa wajah mu seperti itu ami. " canda sakura.

" Kamu jahat sakura mengerjai ku ya. Awas kamu ya. " Ucap Ami kepada Sakura.

"Gomen2 ,maafkan aku ya ami. Yasudah aku duluan ya. Nanti keburu perpustakaannya tutup. "
ucap sakura sambil meninggalkan ami.

"Ya sakura. Hati-hati ya. " sahut ami dengan khawatir.

Sebenarnya ami tahu bagaimana sikap keluarga sakura ke sakura.

Tapi dia sudah berjanji pada sakura untuk tidak memberi tahukan ke siapa2 tentang perilaku keluarga sakura kepada sakura.

' Kamisama , aku mohon lindungilah sakura dan berikanlah dia kesabaran ' Doa ami dalam hati.

" Ah , mana ya buku yang mau aku pinjam?" Gumam sakura.

"Ah itu dia. " Ucap Sakura.

Pada saat sakura ingin mengambil buku yang mau dia pinjam ternyata ada seseorang juga yang ingin mengambil bukunya.

" Etto , kalau kamu sangat membutuhkan buku ini. Ini untukmu saja. Aku bisa pinjam lain kali. " ucap sakura dengan tersenyum dan mempersilahkan anak laki2 itu untuk mengambilnya.

" Hn. " Jawab laki2 itu. Lalu mengambil buku tersebut.

'Ih bukannya bilang terimakasih juga.' Batin sakura.

" Maaf tuan. Seharusnya anda berterimakasih bukannya pergi seperti itu. " ketus sakura sambil melipat tangannya di dada .

Sedangkan anak laki2 yang merasa di panggil itu berhenti dan menghampiri sakura kembali.

' Baguslah kalau dia mempunyai tata krama.' Batin sakura senang.

Tapi itu hanya beberapa saat ,sakura terkejut dengan apa yang dilakukan laki2 itu kepadanya.

" Segini cukup kan "

Mengambil uang dari dompetnya lalu melemparkan beberapa lembar uang tepat ke wajah sakura.

" Kenapa diam , kurang ? Bukankah itu lebih dari cukup untuk membeli selusin buku ini. Kamu itu suka memanfaatkan kondisi ya. Dasar wanita murahan. "
Ejek laki2 itu kepada sakura.

Sakura hanya bisa menundukkan kepalanya dan mengepalkan kedua tangannya.

Menahan sakit karena harga dirinya direndahkan.

Sedangkan laki2 itu hanya mendengus dan pergi dari sana.

" Hei KAU. " teriak sakura , lalu sakura mengambil semua uang yang berserakan tersebut.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
To Be Continue

No TittleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang