"Ne, kaa-san. Entah mengapa aku mempunyai firasat buruk." Ucap yumi pada mei.
"Sudahlah itu cuma firasatmu saja." Balas mei menenangkannya.
Tok tok tok
"Tolong bukakan pintunya yumi." Ucap mei pada yumi. Dan yumi segera membukakakn pintunya.
"Ya, mencari sia........Mau apa kamu kemari?, HAH!!!" Bentak yumi pada sakura. Sedangkan sakura memandangnya dengan datar. Dan sakura masuk tanpa permisi.
"Hei, AKU BERTANYA PADAMU. KAMU TIDAK MEMPUNYAI TELINGA YA.... MAU APA KAMU KEMARI?????" Bentak yumi lagi.
Sakura masuk kedalam ruang keluarga dan duduk di sofa.
"Hei yumi. Siapa yang datang?" Tanya mei kepada yumi.
"Itu kaa-san bisa lihat sendiri." Ucap yumi ketus. Lalu mei melihat ke arah yang yumi tunjukkan. Matanya membelalak lebar.
"KAU, APA YANG KAU LAKUKAN DISINI?" Tanya mei geram pada sakura.
"Hah, dasar anak dan ibu sama saja. Bisakah kalian tidak berisik." Balas sakura datar. Mei dan yumi kaget karena sakura membalasnya. Biasanya sakura hanya diam apabila digentak seperti itu, tapi ini malah kebalikannya.
"Heh, sudah berani melawan ya sekarang. Tapi itu tidak merubah apapun. Kau itu hanya seorang yang tidak diharapkan." Ucap mei sinis.
"Oh begitu ya, tapi kalau misalkan tidak diharapkan apa buktinya?" Tanya sakura dengan ekspresi yang sama datar.
"Jangan kamu fikir, kamu memiliki semuanya berarti kamu berhak atas apa yang kamu miliki sekarang. Kalian harus ingat, bahwa ini semua adalah milikku. Aku tau kalian hanya mengarang cerita seolah-olah aku adalah penjahat disini. Tapi aku mengetahui semua kebusukan kalian." Lanjut sakura dengan tatapan mengintimidasi.
Mei dan yumi tidak percaya dengan apa yang mereka dengar. Sakura sudah mengetahui segalanya.
"HAHAHAHA, YA AKU SUDAH MEMBUATMU MENDERITA DAN MENYIKSAMU SELAMA INI. AKU PUAS MELIHATMU MENDERITA. ASAL KAU TAU SAKURA. AKULAH YANG TELAH MENGELABUI KAKAKMU KALAU KAU SUDAH MATI. DAN ITU ADALAH CARAKU UNTUK MEMBALAS DENDAM PADA KELUARGAMU." Tawa mei dan menatap sakura tajam.
"Lagipula walaupun kau melaporkan kami kepolisi. Kau tidak punya bukti apapun sakura. HAHAHAHA" Lanjut mei tertawa. Dan yumi tersenyum meremehkan kepada sakura.
"Sudah? Kalian berbicaranya sudah selesai. Hah, baiklah. Aku juga tidak ingin berlama-lama disini. Nii-san apa kamu sudah mendapatkan apa yang kamu inginkan?" Tanya sakura entah pada siapa, dan membuat mei dan juga yumi menatapnya heran.
"Kaa-san ternyata dia sudah gila ya berbicara sendiri" Seru yumi dan dibalas seringaian oleh mei.
Tap tap tap tap
Seseorang pun masuk kedalam mansion itu. Mei dan yumi menengok kearah orang itu dan mereka membelalakkan matanya kaget.
"Sudah saki. Dan ini lebih dari cukup. Hai apa kabar kalian?" Tanya sasori dengan senyum yang membuat setiap orang bergidik ngeri melihat senyuman seperti itu.
"Sa...sa...so....ri... se...jak....ka...pan?" Tanya mei gugup. Dan yumi pun sembunyi di belakang mei.
"Kenapa ekspresimu seperti itu? Seperti seorang penjahat yang ketahuan saja." Ucap sasori dingin.
"Oh ya, aku hanya ingin mengingatkan saja. Aku harap kalian siap-siap berurusan dengan polisi." Lanjut sasori dengan santai.
"Hah, memangnya aku takut dengan ancamanmu." Ucap mei mencoba melawan dengan menyembunyikan ketakutannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Tittle
RomanceSakura gadis yang periang dan hangat. Tapi semenjak orang tuanya meninggal dan kakaknya meninggalkannya untuk mengurusi perusahaan keluarganya semuanya berubah. Dan semua dimulai dari kejadian itu....