Chapter 10

3.3K 131 0
                                    

" Ah maafkan aku sakura. Oh ya kamu bisa memanggilku sai saja dan aku memanggilmu sakura. Ok? " Tanya sai yang dijawab sakura dengan anggukan.

Sakura sendiri tidak mengerti kenapa dia mengiyakannya semudah itu.

Padahal dia selama ini sangat sulit untuk bergaul. Tapi kalau dengan sai dia seperti sudah lama mengenal pria itu.

" Sakura , kamu tidak apa-apa? " Tanya sai sambil melambaikan tangannya didepan wajah sakura.

Dan sakura akhirnya sadar dari lamunannya.

" Ah maaf sai-san. Ada yang kamu perlukan lagi? " Tanya sakura.

" Tidak kok. Aku rasa ini sudah cukup. Oh ya kamu selesai jam berapa? " Tanya sai sambil melirik jam tangannya.

" Jam 7. " Jawab sakura.

" Berarti setengah jam lagi. Baiklah aku akan menunggumu diluar toko ya. Aku akan mengantarmu pulang. " Ucap sai kepada sakura.

" Tidak usah repot-repot sai-san. Aku sudah biasa pulang sendiri. Lebih baik sai-san pulang saja. " Ucap sakura.

"......"

Merasa tidak ada jawaban akhirnya sakura melambaikan tangannya kepada sai.

" Sai-san? " Tanya sakura.

" Hm. Pokoknya aku menunggumu diluar." Ucap sai dan berlalu keluar dari toko tersebut.

Sedangkan sakura menampilkan raut tidak mengerti. Dia sama seperti sasuke memaksakan keinginan orang lain.

' Ah , kenapa aku teringat dengan orang itu' Batin sakura. Dan sakurapun meneruskan pekerjaannya yang tertunda.

Jam 7

"Saku-chan terimakasih ya hari ini. " Ucap nenek chiyo.

" Ya nenek sama-sama. Aku pulang dulu ya nek. " Ucap sakura sambil keluar toko.

" Ya. Hati-hati dijalan. "Ucap nenek chiyo kepada sakura.

Pada saat baru beberapa dari pintu toko dia terkejut bahwa sai benar-benar menunggunya pulang.

Melihat sakura memandangnya dengan ekspresi seperti itu membuat sai membuka mulutnya.

" Aaaa , aku tahu kamu kira aku akan pulang kan tadi setelah kamu menyuruhku pulang kan? Ck , ck , ck. Sakura kamu terlalu naif , dengar ya walaupun kamu berkata apapun untuk mengusirku aku akan tetap dengan keputusan ku. Mengerti." Ucap sai sambil mengacak rambut sakura. Sedangkan sakura membalasnya dengan delikannya.

" Hn. " Balas sakura dan berlalu meninggalkan sai.

' aku berbicara panjang lebar seperti itu dia malah hanya mentjawab sesingkat itu.' Batin sai kesal.

Akhirnya mereka berdua pun berjalan bersamaan dalam keheningan.

' Kenapa aku gugup sih. ' Batin sai gelisah.

' Loh ini kan bukannya arah rumahnya sasuke ya? Apa jangan-jangan sakura tinggal dirumah sasuke? Ah mana mungkin pasti dia tinggal didaerah itu. Tapi setahuku didaerah ini adalah daerah pekarangan keluarga uchiha tidak ada yang lainnya. Aku tanyakan saja lah. ' Setelah selesai menimbang-nimbang akhirnya sai memutuskan untuk bertanya kepada sakura.

" Sakura , kamu tinggal didaerah sini ya? Tapi ini bukannya daerah rumahnya sasuke. Setahuku disini hanya keluarga uchiha saja tidak ada yang lain. Atau jangan-jangan kamu tinggal dirumahnya sasuke ya? " Tanya sai secara beruntun.

" Hah , tidak kusangka kamu banyak bicara juga ya. Baiklah aku akan menjawab satu persatu pertanyaanmu. Pertama ya aku tinggal disini lebih tepatnya tempat tinggal sementara. Kedua, aku memang tinggal satu atap dengan sasuke. Tapi aku disana bekerja. Sudah puas? " Tanya sakura sambil mendelik sai. Sedangkan sai hanya mengangguk tanda bahwa dia mengerti.

No TittleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang