Chapter 9

3.1K 144 0
                                    

Dan akhirnya dia menoleh dan melihat ami sedang tertidur.

' Hah , pasti dia dari tadi terus menemaniku. Maafkan aku ami aku hanya menyusahkanmu saja. ' batin sakura sedih sambil menatap ami sendu dengan perasaan bersalah.

Merasa ada pergerakan akhirnya amipun bangun dari tidurnya.

" Nhn , sa-kura " Gumam ami.

" Ya. " Sahut sakura sambil menegakkan duduknya.

" Syukurlah kamu sudah sadar sakura. Aku sangat mengkhawatirkanmu. Kamu tidak apa-apakan? Ada yang terluka ? Ada yang sakit ? " tanya ami bertubi-tubi kepada sakura. Sambil mengecek tubuh sakura.

" Hihihihihi , aku tidak apa-apa kok ami. Hanya luka kecil kok. " Balas sakura sambil terkikik.

" Kok bisa ? " Tanya ami penasaran.

" Ya , tadi aku terpeleset didalam toilet. Lantainya licin. " jelas sakura berbohong. Dia tidak mau membuat ami khawatir.

" Makanya kamu hati-hati sakura kalau jalan. Dari dulu tidak pernah berubah kamu ya. Selalu ceroboh seperti ini. " Omel ami kepada sakura.

' Maafkan aku ami aku tidak mau menyusahkanmu. ' Ucap sakura dalam hati dengan menatap ami sendu. Saat mereka bercanda ria di UKS mereka tidak menyadari bahwa ada sepasang mata onyx yang mengawasi mereka lebih tepatnya ke sakura dengan pandangan yang sulit diartikan dari tadi.

' Mengapa kamu tidak berkata yang sebenarnya sakura. Sampai kapan kamu akan terus seperti ini. Aku tidak bisa tinggal diam kalau kamu terus seperti ini.' Batin orang itu sambil mengepalkan tangannya yang ada di dalam saku celananya. Dan berlalu meninggalkan ruangan itu.
Akhirnya waktu menunjukkan pukul 3 sore.

Pada saat sakura hendak mengambil tasnya di dalam kelas. Dia terkejut karena masih ada sasuke duduk terdiam di kursinya dengan menatap sakura dengan tatapan yang sulit diartikan.

" Kamu belum pulang ? " Tanya sakura memecahkan keheningan.

"........"

Karena tidak mendapatkan respon akhirnya sakurapun pergi meninggalkan kelas itu. Tapi hanya baru beberapa langkah saja , sakura merasa kalau ada yang menarik tangannya sehingga dia tersungkur ke belakang.

Srreetttt

" Aku mohon dengan sangat , jangan berdiam diri seperti ini terus. Kamu berhak marah , kamu berhak menangis. Tapi jangan seperti ini sakura , ku mohon. " Ucap sasuke dengan nada yang sangat frustasi. Sedangkan sakura masih sock dengan perlakuan sasuke , tapi dia sadar akan satu hal.

" Ini hidupku. Kamu tidak berhak memerintahku. Hanya akulah yang menentukan apa yang harus kulakukan." Ucap sakura dingin.

" Aku mohon sakura...... " Ucap sasuke dengan memelas. Dan sakura hanya diam.

" Aku- " Belum sempat sasuke melanjutkan kata-katanya sakura sudah memotong kalimatnya.

" Kamu tidak tahu apa-apa sasuke. Kamu hanya orang yang hanya baru mengenalku. Apa peduli mu HAH!!! Aku sudah muak dengan semua ini. Aku lelah hiks hiks. Aku...Aku...Aku bingung harus melakukan apa sasuke. APA YANG HARUS AKU LAKUKAN SASUKE , CEPAT JAWAB HUH!!!" Bentak sakura melepas pelukan sasuke dengan kasar. Dan meninggalkan sasuke. Tapi pada saat sakura mencapai pintu sasuke berteriak.

" ITU KARENA AKU MENYAYANGI DAN MENCINTAIMU SAKURA. Aku tidak bisa tinggal diam melihatmu dihina dan ditindas seperti itu. Aku tidak bisa berhenti untuk memedulikanmu , walaupun sekeras apapun aku mencobanya. " Ucap sasuke setengah berteriak.

Sakura terpaku ditempat dan menoleh ke sasuke.

" Kalau begitu berusahalah untuk melupakan semuanya sasuke. Berusahalah untuk berhenti memedulikanku. Kembalilah seperti sasuke yang dahulu. Yang tidak memedulikan sekitarnya. Jangan.... JANGAN HIRAUKAN AKU LAGI , ANGGAP SAJA AKU TIDAK ADA , ANGGAP SAJA KAU TIDAK MENGENALKU SASUKE..... " Balas sakura dengan tidak kalah kencangnya. Untung saja saat itu sekolah sudah sepi hanya menyisakan mereka berdua. Jadi tidak ada yang mendengarkan teriakan mereka berdua.

No TittleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang