Chapter 21

2.5K 110 4
                                    

Keesokan harinya sakura terbangun dari mimpinya. Dia masih merasakan pelukan hangat dari kedua orangtuanya.

"Kaasan, tousan. Saku janji akan menjadi gadis yang kuat." Ucap sakura.

"Sasuke, tolong panggil sakura untuk sarapan." Pinta sasori.

"Hn." Jawab sasuke. Saat sasuke ingin kekamar sakura. Dia melihat sakura sudah menuruni tangga menuju ruang makan.

"Sakura, kamu sudah tidak apa-apa?" Tanya sasuke. Dan sakura membalasnya dengan senyuman.

"Tidak apa-apa kok sasuke-kun." Jawab sakura.

"Saku, kamu suda baikan? Maafkan nii-san tidak melihat kondisimu dahulu." Ucap sasori dengan menyesal.

"Nii-san tidak salah, aku yang terlalu lemah. Aku janji akan menjadi lebih kuat, dan aku akan mencoba melawan semua rasa takut itu." Tegas sakura tapi dengan nada yang lembut.

Sasori dan sasuke tertegun dengan ucapan sakura.

Karena kemarin sakura meraung-raung dengan tatapan ketakutan yang luar biasa, tapi sekarang mereka melihat sakura seperti tidak terjadi apa-apa.

"Sakura, kamu yakin baik-baik saja?" Tanya sasuke untuk meyakinkan.

"Ish, kalian berdua kenapa sih. Aku kan tadi sudah bilang aku baik-baik saja. Sebel...." Sakura kesal dengan menggembungkan kedua pipinya.

"Ya sudah, sekarang kamu sarapan dulu sebelum berangkat. Kamu juga sasuke." Ucap sasori. Dan mereka berdua mengangguk.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Di sekolah

Sakura masuk kedalam kelasnya dan sasuke dibelakangnya.

"Sakura-chan ohayou." Sapa ami.

"Morning Forehead." Sapa ino.

"Ohayou mo ami-chan dan ino pig." Balas sakura dan duduk dibangkunya.

Sensei pun masuk kekelas dan memulai pelajarannya.

Sakura memandang kearah luar jendela. Dia memandang langit biru. Dia tidak memerhatikan apa yang sedang dijelaskan oleh senseinya. Sedangkan sasuke memerhatikan sakura.

'Kamu sebenarnya ada masalah apa sakura?' Tanya sasuke dalam hatinya khawatir.

Dia tidak mau sakura seperti dulu yang menyimpan semua kenangan buruknya sendirian. Dan berakhir dengan melukai dirinya sendiri. Dia mau sakura membagi seluruh keluh kesahnya kepada sasuke. Sasuke ingin menjadi sandaran sakura.

Bel istirahatpun berbunyi.

"Sakura kamu mau kekantin tidak?" Tanya ami.

"Ah tidak ami-chan. Aku mau ke perpustakaan dahulu. Kamu duluan saja sama ino ya." Ucap sakura. Dan dibalas anggukan oleh ami. Ami dan ino pun meninggalkan sakura kekantin. Dan sakura pergi menuju ke perpustakaan.

Sasuke mengikuti sakura ke perpustakaan. Didalam perpustakaan dia mengikuti sakura kemanapun sakura pergi. Dan sakura mengetahui hal itu.

"Sasuke-kun kalau kamu mau ikut ke perpustakaan jangan menguntitku seperti itu. Kamu kan bisa bilang kepadaku." Jelas sakura tanpa menoleh dari buku yang dia baca.

No TittleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang