" tidak bisa saku-chan Nanti kamu kesepian. Karena nii-chan tidak bisa bersama mu terus nanti disana." Jelas sasori.
" nii-chan janji akan cepat kembali kalau urusan nii-chan sudah selesai. " tambah sasori lagi.
Sedangkan sakura hanya menatapnya dengan wajah yang sembab dan berlinang airmata. Dan itu membuat sasori tidak tega.
Tapi dia harus pergi karena ini masalah perusahaan kedua orangtuanya yang diwariskan ke sasori.
Memang saat itu dia masih duduk di kelas 2 sma. Tapi dia harus menjalankan bisnis kedua orangtuanya yang sudah meninggal.
" Hiks hiks janji ya nii-chan? " Ucap sakura dan menunjukkan jari kelingkingnya.
Dan sasori tersenyum dan menautkan jari kelingkingnya di kelingking sakura.
" Janji. Kamu harus selalu tersenyum ya saki" Balas sasori. Dan sakura mengangguk. Dan sasori pun pergi meninggalkan sakura dirumah.
"Waw jadi ini rumah yang akan kita tinggali tousan kaasan?" Tanya sang anak kepada kedua orangtuanya.
" Ya, sayang kamu benar sekali. " Jelas sang ibu kepada san anak.
" Aku tidak sabar kaa-san tinggal disini. " tambah sang anak. Dan sang ibu dan sang ayah hanya tersenyum.
" Bibi Mei sudah datang. " Tanya sasori kepada Mei Terumi bibinya.
" Ya bibi sudah datang ponakanku. " Balas mei dan memeluk sasori.
" Hai sasori. Bagaimana kabarmu? " Tanya paman Hanzo Terumi pada sasori.
" Saya baik2 saja paman." Jawab sasori.
" Oh ya yumi sudah besar ya. Seumuran dengan sakura. " Ucap sasori sambil memandang yumi.
" Dimana sakura sasori?" Tanya mei kepada sasori.
" Dia sedang tidur. Tadi dia menangis terus, aku tidak tega membangunkannya." Jelas sasori dan segera bergegas keluar.
" Aku titip sakura ya paman, bibi. Dia agak sedikit manja. " Ucap sasori.
" Kamu tenang saja. Aku akan menganggapnya sebagai anakku sendiri." Ucap mei dengan senyum misteriusnya.
Dan sasori akhirnya pergi meninggalkan sakura dengan bibi dan pamannya. Sepeninggalnya sasori, mei langsung bergegas ke kamar sakura.
BRAKKKKK
Suara pintu dibanting dengan keras.
"HEI BANGUN PEMALAS" walaupun sudah diteriaki seperti itu sakura tetap tidak bangun.Akhirnya mei ke kamar mandi dan mengambil air.
BYURRRRR
" AHHHHHHH, DINGINNNNN" Teriak sakura dan menggigil kedinginan.
" HAHAHAHA, Rasakan itu pemalas. Cepat kamu cuci semua piring yang ada didapur." Perintah mei kepada sakura.
" Ta-pi baa-san k-an su-dah a-da a-a-ayame-neechan." Ucap sakura kepada mei.
" Hahahahaha kamu jangan harap bisa seperti dulu dilayani. Sekarang kamu yang harus melayani. Karena semua pembantu di rumah ini sudah dipecat." Jelas mei kepada sakura, dan sakura menangis mendengarnya.
Semenjak itu sakura mengerjakan semua pekerjaan rumah sendirian, dengan tubuh yang kecil itu dia memaksakan semuanya.
Sehingga suatu saat sakura sangat lapar dan mengambil makanan didapur.
" Hei sedang apa kamu? " Tanya mei dan membuat sakura tersentak.
" A-aku La-par." Ucap sakura terbata2.
" Cih, dasar pencuri. Pantas saja sasori meniggalkan mu sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Tittle
RomanceSakura gadis yang periang dan hangat. Tapi semenjak orang tuanya meninggal dan kakaknya meninggalkannya untuk mengurusi perusahaan keluarganya semuanya berubah. Dan semua dimulai dari kejadian itu....