Seorang gadis melangkahkan kaki memasuki area sekolah bersama dengan seorang wanita. Mereka berdua berjalan ke arah majalah dinding (mading) untuk melihat dirinya memasuki kelas berapa."Ma, kakak kelas berapa?" Tanya gadis tersebut kepada Mamanya.
Wanita tersebut menatap anaknya, "Kelas 7-6. Ayo kakak cari papan yang di lapangan dengan bertuliskan 7-6!" Seru Mamanya.
"Baik, Ma." Gadis tersebut langsung berlari ke lapangan dan langsung mencari papan yang bertuliskan kelas 7-6. Setelah menemukannya, ia duduk rapih di sebuah barisan.
Gadis tersebut menjelajahi lingkungan sekolahnya. Ia tidak nyangka, bahwa dirinya akan masuk sekolah favorite di Indonesia. Lalu pandangan gadis tersebut kembali ke depan saat mendengar sebuah perintah.
"Ayo bangun & ikuti saya, saya akan membawa kalian ke kelas kalian," ucap seorang pria.
Semua orang yang ada di barisan kelas 7-6 berdiri & mengikuti kakak-kakak tadi untuk sampai ke kelas.
________________
"Ok ini kelas kalian semua. Silahkan pilih tempat duduk kalian masing-masing," ucap kakak tersebut.
"Terima kasih, Kak."
Semuanya langsung masuk ke kelas & langsung memilih tempat duduknya sendiri.
"Hai, kenalin nama gue Dafina Destarihanifa." Gadis itu mengulurkan tangannya ke arah teman sebangkunya.
Dafina Destarihanifa, yang masih tidak menyangka kalau dirinya keterima di SMP impiannya. Dia blasteran Indonesia, Arab, China, India, Korea, Amerika, Meksiko.
"Nazwa Mellyanti." Membalas uluran tangan Dafina.
Tidak lama kemudian, seorang guru masuk ke kelas. Kelas yang tadinya ramai seketika menjadi sepi.
"Selamat sore anak-anak," sapanya.
"Selamat sore, Bu." balas mereka semua dengan serempak.
"Perkenalkan nama ibu adalah Bu Melyanti Ningrum. Panggil saja Bu Mely. Ibu guru IPA sekaligus wali kelas kalian." Guru tersebut memperkenalkan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SMP (REVISI)
Teen Fiction#745 in Percintaan (Minggu 7 Juli 2019) #210 in SMP (Senin 8 Juli 2019) #71 in SMP (Jum'at 12 2019) #24 in SMP (Senin 16 Desember 2019) Seorang gadis bernama Dafina Destarihanifa. Gadis yang menduduki bangku SMP kini mengalami rasanya dikucilkan dan...