"Btw, nanti PAS kalian di ruangan berapa?" Tanya Laras.
"Gue di ruangan 27," jawab Yolanda dan Retta barengan.
"Gue seruangan sama cowoknya Kak Dafina yaitu Kefas sama beberapa anggota Geng-nya di ruang 18," jawab Laras.
"Kalau gue dan Salsa di ruang 19 bareng sama Kak Joy Sinaga dan beberapa anggota Geng-nya juga," jawab Rere.
"Gue seruangan sama Si A. Ruang 25," jawab Dafina kesal.
"Maksudnya seruangan sama Azhar?" Yolanda memastikan.
"Iyalah, emangnya siapa lagi? Kita kan manggil Azhar itu dengan sebutan 'Si A'," jawab Dafina ketus.
"Galak amat bro. Lagi PMS?" Anggi terkekeh.
"Seterah lo!"
🌻🌻🌻🌻🌻🌻
Pukul 06.30 Dafina tiba di sekolah. Oh ya, selama PAS (Penilaian Akhir Semester) mereka semua masuk jam 07.30. Dafina lari menuju ruang ujiannya, lalu ia menyamper Laras di ruang ujiannya.
"Hallo Kak Dafina!" Sapa Laras ketika sudah berada di depan Dafina.
"Hai juga bocil," balas Dafina.
"Tunggu! Tadi panggil apa? Bocil?" Laras memastikan.
"Apa pendengaran lu bermasalah? Iya, gue manggil lu dengan sebutan bocil, bocah cilik. Karena sifat lu itu kaya bocil," jawab Dafina terkekeh.
"Enak aja! Lu kali yang bocil!" Balas Laras.
"Yuk nyamper Retta ke ruangannya!" Ajak Dafina.
Dafina dan Laras menyamper Retta yang berada di lantai tiga. Mereka berdua harus melewati ruang ujian Joy dan Geng-nya itu.
"Kak Dafina sana panggil Retta!" Seru Laras.
"Dih kok gue? Lu lah yang manggil," tolak Dafina.
"Tadi yang ngajak siapa? Yang ngajak berarti yang harus manggil," jelas Laras.
Dafina memutar bola matanya. Dengan setengah ikhlas, ia mengetuk pintu ruangan Retta.
"Permisi? Ada Retta gak?" Tanya Dafina ke Amanda — Teman sekelas Retta, yang duduk di dekat pintu.
"Rettaaa!! Dipanggil tuh," teriak Amanda.
Retta keluar kelas menghampiri Dafina dan Laras sambil membawa buku pelajaran untuk dibaca lagi sebelum ujian dimulai.
"Yolanda mana?" Tanya Retta.
"Dia belum datang," jawab Laras.
"Lu mau ikut gak?" Tanya Dafina ke Retta.
"Kemana?"
"Keliling sampai bel masuk bareng sama gue dan Laras," jawab Dafina.
"Dihh ogah! Mendingan gue di kelas habis itu belajar sampai bel masuk," tolak Retta.
Retta masuk ke ruang ujiannya lagi. Saat Dafina dan Laras balik badan mereka melihat Bayu sedang mengumpil. Mereka berdua langsung kabur dari sana, karena jijik melihat pemandangan itu.
"Njir jijik gue kalau ngingat yang Bayu ngumpil," ucap Dafina memutar bola matanya.
"Hahaha. Jijik sekaligus ketawa kan?" Tanya Laras ketawa.
Dafina mengangguk sekaligus ketawa.
Dafina dan Laras melewati ruang ujian Geng-nya Joy. Mereka berdua ketawa karena hal sepele yang tadi. Di sisi lain, Joy dan Kefas beserta Geng-nya melihat ke arah Dafina yang sedang ketawa. Dafina tahu kalau dirinya ditatap, tapi ia pura-pura seolah tidak menyadarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SMP (REVISI)
Teen Fiction#745 in Percintaan (Minggu 7 Juli 2019) #210 in SMP (Senin 8 Juli 2019) #71 in SMP (Jum'at 12 2019) #24 in SMP (Senin 16 Desember 2019) Seorang gadis bernama Dafina Destarihanifa. Gadis yang menduduki bangku SMP kini mengalami rasanya dikucilkan dan...