Dafina beserta teman-temannya sedang menikmati waktu istirahat mereka di kantin sambil memakan bekal mereka. Kegiatan mereka berhenti saat Dafina bertanya.
"Woy gue mau nanya dong," kata Dafina kepada teman-temannya.
"Nanya apa?" Tanya balik Sofi.
"Itu cowok yang memakai Hoodie abu-abu kalian ada yang kenal? Soalnya gue baru liat," ucap Dafina sambil menatap ke arah kirinya. Seketika semua teman-temannya melihat ke arah yang sama dilihat Dafina.
"Yang mulutnya lagi manyun?" Tanya Laras memastikan. Dafina mengangguk.
"Dia bukan anak baru melainkan kelas 7, sekelas sama gue dan Rere," jelas Laras.
"Oh namanya siapa? Kenapa make hoodie?" Tanya Dafina heran.
"Namanya Saputra Anggana. Dia make hoodie karna di kelas dia sakit terus sama Pak Hadi disuruh make hoodie," jawab Reghina. Dafina hanya ber-oh-ria mendengar jawabannya.
"Eh tunggu Kak Daf kenapa nanyain putra? Jangan bilang suka lagi sama dia?" Tanya Laras dengan nada curiga.
"Iya dikit gw suka sama dia," ungkap Dafina jujur.
"Kak mendingan jangan suka sama Putra deh. Dia tuh bandel & jorok sumpah. Gak level sama lo!" Ujar Reghina.
"Benar tuh Kak Daf yang dibilang sama Rere," sahut Laras.
"Udah sih Daf, mendingan sama Faiz aja. Cocok tau," kata Sofi.
Pletak!
"Faiz mulu anjir, bosen gue sumpah," gerutu Dafina. Kenapa hidupnya harus disangkutkan dengan Faiz mulu! Tidak ada cowok lain apa selain Faiz? Huh, kesal!
________________
Seminggu sudah berlalu dan selama seminggu ini Dafina mengetahui ekskul apa saja yang diambil Putra. Dan lebih beruntungnya hari ekskul dirinya dan Putra sama yaitu setiap hari Rabu & Jum'at. Dan sekarang adalah hari Rabu & kebetulan tadi Dafina sudah sholat duluan di masjid. Dafina mengajak Laras & Yolanda ke depan perpustakaan untuk berbincang-bincang padahal alasan aslinya untuk melihat Putra yang lagi latihan futsal di lapangan dengan timnya.
"Woy liatin anak orang terus lu, Kak," ujar Laras menepuk pundak Dafina.
"Suka-suka gue yang penting yang gue liatin masih manusia bukan setan," ucap Dafina tidak peduli.
"Daf, gue punya 2 kabar buat lu. Kabar buruk & baik, lu mau dengar yang mana dulu?" Tanya Yolanda.
"Buruk lalu baik," jawab Dafina dengan tatapan tidak pernah lepas dari pria itu.
"Kabar buruknya kalau Putra pacaran dengan teman sekelas gue namanya Winet," ucap Yolanda.
Ah soal ini, Dafina juga tahu kalau Putra dan Winet memang pacaran. Dan itu membuat Dafina sakit untuk sekian hatinya. Kenapa dari kelas 7 selalu saja begitu? Memang saat kelas 7 pria yang ia suka menyukai balik, tetapi karena dia hidupnya berubah.
"Kabar baiknya pasti bakal buat lo bahagia kalau perlu loncat-loncat," lanjut Yolanda.
"Emang kabarnya apa?" Tanya Laras.
"Kabar yang gue dengar Winet dan Putra putus kemarin," jawab Yolanda.
Perhatian Dafina yang dari tadi melurus ke depan seketika menengok ke samping—menatap Yolanda.
"Coba ulang tadi lo bilang apa?" Tanya Dafina memastikan.
"Putra & Winet putus kemarin," jawab Yolanda.
"SERIUS YOL?! LO LAGI GAK BERCANDA KAN SAMA GUE?!" Tanya Dafina dengan histeris.
"Coba lo liat kedua mata gue, gue sedang bohong apa gak," ujar Yolanda. Dafina menatap kedua bola mata Yolanda untuk memastikan benar atau tidak. Tapi Dafina tidak tahu ia sedang berbohong atau berucap benar.
Apakah ini kesempatan untuk ia bersama Putra?
________________
Hari ini mereka semua sedang bermain ke rumah Laras. Perbincangan mereka terhenti saat ada seseorang memanggil Laras dari luar.
"Bentar gue buka dulu ye." Laras langsung pergi ke luar untuk melihat siapa yang memanggilnya.
"Eh yol, minjem charger dong. Baterai ponsel gue habis anjir," kata Reghina.
"Ambil aja ada di tas gue."
"Ok thanks Kak Yol."
"Hallo guys, kenalin dia namanya Salsabila Andriani panggil aja. Salsa dia temen sekelas gue sama Rere," ucap Laras memperkenalkan Salsa kepada mereka semua. Lalu Laras memperkenalkan mereka semua kepada Salsa.
"Dan lu tau Sal, Kak Daf itu suka sama Putra," ujar Laras.
"Embat aja lagian juga Putra dan Winet putus dari beberapa hari lalu," ujar Salsa.
Jadi benar yang dibilang Yolanda kalau Winet dan Putra sudah putus.
"Atau mau gue bantu supaya lo deket sama Putra?" Tawar Salsa.
"Caranya gimana?" Tanya Dafina.
"Gampang ikutin rencana gue aja. Berdoa aja supaya terwujud," ucap Salsa.
________________
Tiga hari setelah Salsa menawarkan bantuan kepada Dafina. Dan tepat pada hari ini semua pria keluar dari masjid setelah melaksanakan sholat Jum'at. Begitu pun dengan Putra yang baru keluar dari kelas.
"Kak Daf," panggil Salsa menyenggol pundak Dafina.
"Ada apa, Sal?" Tanya Dafina menatap Salsa.
"Tuh liat ke kelas 7-3, Putra baru keluar dari kelas. Rencananya sih gue mau nyuruh putra bawain tugas yang di kelas ke ruang guru. Terus nanti lu datang dengan niat bantuin dia," ucap Salsa panjang lebar.
"Kayanya gak usah deh, Sal," kata Dafina tersenyum.
"Lah kenapa gak usah? Kan gue mau bantuin lu deket sama Putra," tanya Salsa keheranan.
"Iya gak usah karena gue udah gak suka Putra," ucap Dafina menatap Putra.
"WHAT?! LO UDAH GAK SUKA PUTRA? LO CUMA SUKA PUTRA SELAMA 2 MINGGU DOANG NJIR?"*
Salsa tidak percaya."Lebih tepatnya melupakannya," gumam Dafina.
________________
KAMU SEDANG MEMBACA
SMP (REVISI)
Teen Fiction#745 in Percintaan (Minggu 7 Juli 2019) #210 in SMP (Senin 8 Juli 2019) #71 in SMP (Jum'at 12 2019) #24 in SMP (Senin 16 Desember 2019) Seorang gadis bernama Dafina Destarihanifa. Gadis yang menduduki bangku SMP kini mengalami rasanya dikucilkan dan...