Seperti biasanya yang dimana lebih tepatnya hari Jum'at seluruh murid berkumpul di lapangan untuk melakukan ibadah yang dimulai dari pukul 7 sampai 8 atau 9 pagi.
"Sofi," panggil Dafina.
"Apa?" Sahut Sofi.
"Yang tadi baca Al Qur'an siapa?" Tanya Dafina.
"Oh Kak Azhar," jawab Sofi. Dafina hanya ber-oh-ria.
"Kenapa lu nanya begitu?" Tanya Sofi menatap Dafina.
"Gak papa sih cuma suaranya bagus aja lebih tepatnya merdu saat membaca Qur'an tadi," jawab Dafina.
"Iya gak kaya lu," canda Sofi.
"Ishh Sofi mah," kesal Dafina dengan membuat bibir bebek.
________________
"Woy Sof, gue mau nanya dong," panggil Dafina.
"Nanya apaan?"
"Kak Azhar ekskul apa? Siapa tau lo tau kan," tanya Dafina.
"Oh dia...dia ekskul sama kaya gue, ekskul marawis," jawab Sofi.
Dafina menatap Sofi dengan tatapan menggoda sambil menahan senyum.
"Napa lu natap gue begitu?" tanya Sofi yang merasa aneh.
"Gak papa cuma mau bilang ciee yang satu ekskul sama Kak Azhar," ucap Dafina sambil Noel dagu Sofi dan di hempaskan oleh si pemilik dagu tersebut.
"Apaan sih anjir. Kalau lu suka sama dia juga gak papa malahan gue—"
Ucapan Sofi terpotong karena ada yang mengetuk pintu kelas. Dafina langsung mematung saat melihat siapa yang mengetuk pintu kelasnya.
"Kak Azhar?" Gumam Dafina pelan namun masih bisa terdengar oleh Sofi.
"Permisi ketua kelas mana ya?" Tanya Azhar.
"Layla dipanggil," teriak Fairsy. Layla yang ketua kelas pun menghampiri Azhar.
"Ada apa ya, Kak?" Tanya Layla.
"Kamu dipanggil sama Pak Abi suruh ke ruang guru," jawab Azhar.
"Baiklah kak, terima kasih."
"Baiklah kalau gitu saya pamit ya terima kasih waktunya," pamit Azhar sebelum pergi dari sana.
Di sisi lain Dafina menabok lengan Sofi yang membuat Sofi menabok balik dirinya.
"Anjir lu ngapain nabok gue njir?!" Protes Dafina kesal.
"Lu duluan nabok gue ye Maimunah," bantah Sofi. Enak saja ngira dirinya duluan yang main nabok.
"Udah lupain aja gue mau bilang sesuatu," kata Dafina.
"Mau bilang kalau lo cemburu Kak Azhar ngomong sama Layla gitu?" Tebak Sofi asal.
"Anjir bukan itu yang mau gue bilang. Udah sok tau terus salah lagi. Gue sih malu hahaha."
"Bacod ya udah mau bilang apa?" Tanya Sofi.
"Gak jadi lupa kan gue, lu sih."
"Lah jadi nyalahin gue. Lu aja yang udah nenek jadi pikun deh hahaha," ucap Sofi.
"Tapi tadi lo bilang gue cemburu sama Layla dan Kak Azhar? Ya kali seorang Dafina cemburu sama mereka ck. Gak sederajat," ucap Dafina seraya menghembuskan nafasnya.
"Tapi gue sih setuju kalau lo sama Kak Azhar daripada sama Putra," ucap Sofi.
"Apaan sih anjir Putra terus. Orang gue udah move on," ucap Dafina kesal.
"Ya udah Faiz aja."
"Lu ngomong sekali lagi gue tabok lu!"
________________
KAMU SEDANG MEMBACA
SMP (REVISI)
Teen Fiction#745 in Percintaan (Minggu 7 Juli 2019) #210 in SMP (Senin 8 Juli 2019) #71 in SMP (Jum'at 12 2019) #24 in SMP (Senin 16 Desember 2019) Seorang gadis bernama Dafina Destarihanifa. Gadis yang menduduki bangku SMP kini mengalami rasanya dikucilkan dan...