Part 18 - Imunisasi

1.5K 62 6
                                    

"Eh Daf, lu udah tahu belum?" Tanya Sofi.

"Tahu apa?" Tanya Dafina balik.

"Kalau di sekolah kita akan dilakukan imunisasi Difteri," jawab Sofi.

"Masa? Tahu dari mana lu?" Tanya Dafina tidak percaya.

"Nih anak ketu amat sih! Gue liat di Mading tadi," jawab Sofi.

      'Ceklek'

      Yang tadi suasana kelas berisik tiba-tiba hening seketika saat Kepsek masuk ke dalam kelas.

"Assalamualaikum anak-anak!" Ucap Kepsek.

"Wassalamu'alaikum salam Pak." Balas anak-anak kompak.

"Bapak kesini hanya mau kasih informasi sebentar. Kalau di sekolah kita akan dilaksanakan imunisasi Difteri yang akan dilaksanakan 3 hari lagi. Nanti sama wali kelas akan dibagikan surat izin untuk melakukan imunisasi. Nanti surat izinnya itu kasih ke orang tua kalian masing-masing! Jika dibolehkan imunisasi, maka orang tua harus menandatanganinya di atas materai seharga 6000. Jika tidak mengizinkan orang tua tetap menandatanganinya tapi tidak memakai materai," ucap Kepsek panjang lebar.

"Oke pak."

"Cuma segitu aja. Assalamualaikum salam."

"Wassalamu'alaikum salam."

      Setelah menyampaikan informasi, Kepsek keluar lagi.

"Auu sakit!" Pekik Sofi saat tangannya di cubit Dafina.

"Sof, gue takut. Benar yang tadi lu bilang tentang imunisasi Difteri. Lu tahu kan, kalau gue itu takut sama jarum suntik? Saat tadi Kepsek bilang akan dilakukan imunisasi Difteri, gue langsung keringat dingin bangsat!" Ucap Dafina menggigit bibir bawahnya.









🌻🌻🌻🌻🌻🌻

      3 Hari berlalu...

"Daf, muka lu napa? Sakit lu?" Tanya Sofi saat melihat wajah Dafina seperti orang cemas.

"Gue gak sakit," jawab Dafina.

"Terus lu kenapa?" Tanya Sofi.

"Gue cemas sekaligus takut Njir," jawab Dafina.

"Emangnya ada apa? Joy dan Kefas ngikutin lu lagi?" Tanya Sofi terkekeh.

"Gak lucu sumpah! Gue gak lagi bercanda!" Ketus Dafina.

"Oke. Emangnya ada apa?"

"Lu tahu kan hari ini itu Imunisasi Difteri?" Tanya Dafina.

Sofi mengangguk.

"Nah itu masalahnya. Mana lagi Mama gue izinin gue di Imunisasi Difteri. Udah tahu anaknya takut jarum suntik," protes Dafina kesal.

"Aelah gak sakit kok di suntik itu."

"Gak sakit ndasmu!"

"Sans dong Sans!"

"Eh btw, kok belum kita belum mulai belajar ya?" Tanya Dafina yang baru nyadar kalau belum ada guru yang masuk.

"Eh ogeb, pelajaran semester ini tuh udah selesai semua kan udah PAS. Kita belajar lagu nanti pas semester 2," jawab Sofi kesal dengan kelemotan otak sahabatnya ini.

"Iya juga sih. Hehehehe."









🌻🌻🌻🌻🌻🌻

SMP (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang