Suasana di dalam kelas sangat ramai karena dari pagi tidak ada guru yang masuk sama sekali ke dalam kelas. Dan itu yang membuat seorang Dafina yang dimana sangat suka jamkos terlihat bete. Memang ya serba salah.
"Sofiana Hanjani," panggil Dafina dengan wajah murung.
"Kenapa tuh muka di tekuk gitu?" Tanya Sofi aneh.
"Gue bete dari pagi gak ada guru masuk anjir," jawab Dafina dengan melipat kedua tangan.
"Aneh lu kocak. Ada guru lu ngedumel, gak ada juga. Emangnya lu mau apa kocak," keluh Sofi.
"Namanya juga manusia."
"Ya udah ayo main ama gue. Main kotak pos," ajak Sofi.
"Kotak pos? Gak mau ah gue, bosen. Yang lain selain kotak pos baru gue ikut," tolak Dafina.
"Ye banyak mau nih bocah. Ya udah main apa?" Tanya Sofi.
Dafina berpikir sejenak, "Hm bagaimana kita main tebak gambar negara?" saran Dafina.
"Boleh tuh ayo, cuma berdua?"
"Ajak Faiz sono, tapi lo yang ngajak bukan gue," kata Dafina sambil menunjuk Faiz dengan dagunya.
"Dih kok gue, yang mau kan lo!" Ucap Sofi kesal.
"Lo yang ngajak atau gak jadi main," ucap Dafina dengan nada tidak mau di bantah.
Sofi menarik nafas dalam-dalam lalu menghembusnya, "Iya bocil tunggu ye."
Sofi bangun dari tempat duduknya dan pergi menuju meja Faiz untuk mengajak cowok itu ikut main.
"Iz, main yuk ma gue," ajak Sofi.
"Main apa? Gue sih boleh-boleh aja," tanya Faiz.
"Main tebak negara ama gue & Dafina di meja gue," jawab Sofi.
"Ya udah ayo main." Faiz bangun dan duduk di depan Sofi sementara Dafina berada di samping kanan Sofi.
"EKHEM EKHEM ADA CINTA SEGITIGA," ucap Daffa sambil batuk.
"Duh kayanya lo kalah start deh sama Faiz, Zan. Cepetan jadiin dia milik lo," ucap Daffa menepuk pundak temannya itu.
"Dih gue terus lo nyet," singit Fezzan.
"Iz, jangan embat mereka berdua. Pilih satu aja di antara mereka siapa. Playboy juga ye lu, Iz." Itu adalah suara Fian.
"Apa sih kalian orang cuma main juga, gak jelas fiks kalian! Sini dah ikutan kalo mau." Akhirnya Dafina membuka suara untuk memberi tahu kepada mereka.
"Main apaan emangnya?" Tanya Chantika.
"Hm cuma main tebak²an negara sih," jawab Dafina.
"Ya udah gue ikutan," kata Chantika.
"Gue juga ikutan ye," kata Farah.
"Gabung aja kali, gak ada yang ngelarang. Biar tuh mulut mak² komplek pada diem," ucap Dafina tersenyum.
________________
KAMU SEDANG MEMBACA
SMP (REVISI)
Teen Fiction#745 in Percintaan (Minggu 7 Juli 2019) #210 in SMP (Senin 8 Juli 2019) #71 in SMP (Jum'at 12 2019) #24 in SMP (Senin 16 Desember 2019) Seorang gadis bernama Dafina Destarihanifa. Gadis yang menduduki bangku SMP kini mengalami rasanya dikucilkan dan...