"Anterin gue ke Abang gue yuk!" Ajak Retta.
"Kemana?" Tanya Laras.
"Ke SMA-nya. SMA Garuda yang di belakang sekolah kita," jawab Retta.
"Ayuk."
Retta, Dafina, Laras, Yolanda pergi ke SMA Garuda untuk menemani Retta menemui Abangnya.
"Mana Abang lu? Kita udah di sini lima belas menit," tanya Dafina.
"Kalau gue tahu, gue juga gak bakal muter-muter kali," jawab Retta.
Mereka berempat duduk di bangku yang di pinggir lapangan.
"Eh itu Abang gue!" Seru Retta berlari menuju abangnya.
Dafina, Laras, Yolanda menunggu di bangku tadi. Tidak lama kemudian, Retta menghampiri sahabatnya.
"Abang gue ada kerja kelompok berarti gue di jemput sama Papa atau gak Mama sekitar jam lima sore," ujar Retta.
"Lu ke sini cuma nanya itu? Gue kira ada apa."
🌻🌻🌻🌻🌻
"Kak Dafina, gue tiba-tiba ada pikiran," ujar Laras.
"Pikiran apa?" Tanya Dafina.
"Kalau kita ngebuat nama panggilan buat geng-nya Joy dan Kefas. Gimana, mau gak?" Tanya Laras.
"Contohnya kaya gimana?"
"Joy Yudianto Sinaga. Naga kan bunyinya hua. Terus berarti... Si Hua atau Ci Hua hua. Itu panggilan buat Kak Joy," jelas Laras.
"Boleh juga."
"Kak Yolanda! Retta!" Panggil Laras.
Yolanda dan Retta menengok ke belakang.
"Bagaimana kalau kita buat nama panggilan buat Geng Joy dan Kefas?" Tanya Dafina.
"Maksudnya?" Tanya Retta bingung.
Laras menjelaskannya.
"Udah ngerti belum?" Tanya Laras.
"Oh ya ya, gue ngerti. Boleh juga tuh," kata Retta.
"Apa sih maksudnya? Gue masih belum ngerti," ujar Yolanda.
"Nih anak lemot banget sumpah!" Gerutu Retta.
Retta dan Laras menjelaskan ke Yolanda secara perlahan-lahan.
"Udah paham belum?" Tanya Retta.
"Oke, sekarang gue ngerti. Boleh juga tuh ide," kata Yolanda.
🌻🌻🌻🌻🌻🌻
"Btw, di SMA Garuda banyak Cogan njir," kata Dafina.
"Emang SMA Garuda terkenalnya itu karena kepintaran murid-muridnya sama murid-muridnya yang Cogan dan cecan," papar Yolanda.
"Gimana kalau besok kita ke SMA itu lagi? Kan besok hari Rabu jadi kita gak ketahuan. Kan pakaiannya seragam Pramuka," ajak Dafina.
"Ayuk."
🌻🌻🌻🌻🌻🌻
Keesokan harinya sepulang sekolah, mereka pergi lagi ke SMA Garuda.
"Njir Cogan semua," ujar Dafina.
"Eh itu ada kakak yang kaya orang Korea," ujar Dafina.
"Kak Kak!" Panggil Dafina. Namun kakak itu tidak nengok.
"Lu panggil siapa sih?" Tanya Yolanda.
"Tuh kakak yang lagi berdiri pakai handset terus kaya orang Korea gitu," jawab Dafina.
"Ohh..."
"Kakak kacang deh! Sakit tahu dikacangin."
"Curhat neng?" Tanya Retta dan Yolanda.
"Ke sana yuk!" Ajak Laras.
"Ayok."
Mereka berempat pergi ke kantin SMA Garuda di sana sisa beberapa murid SMA, karena yang lainnya sudah ada pulang.
"Itu kan... kakak..."
"Kaka siapa? Itu apa?" Tanya Yolanda.
"Kakak laki yang pakai kacamata terus hitam manis itu, dia yang ngajarin gue waktu kelas 7 di PMR," jawab Dafina.
"Aelah... gue kira ada apa."
🌻🌻🌻🌻🌻🌻
"Foto-foto yuk!" Ajak Laras.
"Ayok."
Mereka berempat selfie di SMA Garuda.
"Eh gue ke situ dulu ya. Ke parkiran, tadi gue liat Abang gue ke parkiran," pamit Retta yang lari menuju parkiran motor.
"Foto yuk Kak Dafina!" Ajak Laras.
Dafina mengangguk.
"Kak Yol, fotoin kita berdua dong!" Seru Laras.
🌻🌻🌻🌻🌻
Dua jam kemudian
Dafina, Laras, Retta masih di sekolah karena belum di jemput.
"Btw, kalian udah dapat belum nama panggilan buat geng mereka?" Tanya Dafina.
"Belum," jawab mereka berdua.
"Bagaimana kalau Nathaniel itu nama panggilannya Macan Tutul. Terus Kefas nama panggilannya vas bunga. Terus Abraham nama panggilannya rahang?" Tanya Dafina.
"Ya udah itu aja."
Mereka bertiga mencari nama panggilan untuk anggota geng Joy yang belum dapat.
🌻🌻🌻🌻🌻🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
SMP (REVISI)
Teen Fiction#745 in Percintaan (Minggu 7 Juli 2019) #210 in SMP (Senin 8 Juli 2019) #71 in SMP (Jum'at 12 2019) #24 in SMP (Senin 16 Desember 2019) Seorang gadis bernama Dafina Destarihanifa. Gadis yang menduduki bangku SMP kini mengalami rasanya dikucilkan dan...