Diantara sesak nafas yang mengganggu dada, gua sempatkan menulis ini untuk kalian sekedar menghilangkan rasa bosan, semoga dipart kali ini kalian merasa puas 😆
Oh satu lagi, ada sebuah video khusus untuk part ini
===================================
Jessica membiarkan tangannya bermain dengan stek es cream diwadah paper cupnya, mengaduk hingga es cream sedari tadi beku dibiarkan meleleh begitu saja. Seperti yang dikatakan Yuri kemarin, jelasnya sekarang ia bisa menikmati suasana sejuk dibawah ribuan pohon sakura yang menyebar dilahan luas yang tak jauh dari pusat kota.
Yuri mengajaknya ketempat yang indah seperti yang diinginkan, dia melirik Yuri yang duduk disampingnya sambil menjilati es cream. Padahal, tadinya Jessica sudah mengira acara mengunjungi tempat-tempat diseoul akan batal, namun yang terjadi saat bangun tidur tadi pagi dia dikejutkan dengan suara intercom berbunyi, tentu saja saat membuka pintu dia terkejut oleh kedatangan Yuri yang berdiri didepan pintu apartmentnya pagi-pagi buta. Dia sudah mengira itu Yoona tapi yang terjadi selanjutnya wanita tan itulah yang ada dihadapannya.
Jessica masih ingat jelas raut amarah dari wanita yang memasuki apartmentnya kemarin, Jessica fikir Yuri akan menghubunginya lalu membatalkan janjinya, tetapi semua jauh dari dugaan Jessica. Yuri datang dengan segala senyum sumringah mengajaknya ketempat yang telah direncanakan.
"Kau suka?" Yuri bersuara ketika sudah menghabiskan es cream yang sempat dibelinya tadi. Wanita disampingnya mendongak, menarik tangannya dari paper cup yang menjadi mainannya.
Jujur saja Yuri keluar apartment bermodalkan nekat tadi pagi, jika saja dia tak bangun terlalu pagi, jelas sudah janji untuk mengajak Jessica jalan-jalan akan batal karena perintah konyol wanita angkuh itu.
Untungnya dia bangun sebelum Tiffany juga bangun, entahlah mungkin wanita itu sekarang sedang marah-marah diapartment. Apalagi Yuri keluarnya tanpa pamit, sudahlah dia tak perduli jika Tiffany menambah hari dari kontrak tersebut asal dirinya sekarang bisa menikmati suasana berdua dengan wanita cantik yang tersenyum kearahnya.
Ya Tuhan!! benar saja, jantungnya ini tak akan pernah berhenti mengkhianati detak normal selama wanita ini ada disampingnya terus-menerus. Wanita rambut blonde itu selalu saja membuat jantungnya bergemuruh, seperti ada konser didalam sana.
Harus beberapa kali dirinya mengembungkan pipi untuk menahan nafas menjaga jantungnya yang bisa menggelinding bebas dari dada ke tanah. Yuri tidak ingin mati konyol depan Jessica, tapi senyum Jessica selalu meruntuhkan dinding hatinya.
"Aku sangat suka, jarang sekali dinegaraku ada pohon sakura. Walaupun ada itu sangat jauh dari tempat aku tinggal. Terima kasih sudah mengajakku ketempat seindah ini." benar, bukan. Senyum maut dan suara lembut Jessica hampir saja membuat Yuri kehilangan seimbangan jika tak dikontrol.
Ayolah Tuhan!! hentikan senyum maut itu, Yuri sudah tak bisa menahan gejolak didalam hatinya. Dan berhentilah membuat konser dijantungnya.
"Ehem!! itu sudah kewajibanku mengantarmu." Yuri tersenyum, tak bertahan lama senyuman itu hilang oleh tangannya yang membungkam mulut. Sekali lagi dia melirik, menatap Jessica yang memiringkan kepala tak mengerti.
"Ma-ma-sudku, kau kan tak punya teman dikorea jadi itu kewajibanku mengantarmu." Setelah itu dia kembali tersenyum samar menahan nafas, gemuruh dihati Yuri terguncang tiba-tiba kala Tangannya merasakan sentuhan hangat dari tangan Jessica, mata Yuri memutar kebawah dimana tangannya berada. Menatap secara bergantian tangan dan wajah Jessica yang tengah menyunggingkan senyum yang membuat hatinya melemah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Scenario (END)
RandomCast : Kwon yuri, Tiffany hwang, Jessica jung Other cast : Snsd Genre : Romance, Yuri Awalnya aku kira kehidupanku akan berubah setelah kabur dari rumah megah yang aku huni dari semenjak aku belum lahir dan sampai se dewasa ini. Ya, benar-benar b...