==================!!!!!!!!=================Suara high-heel Jessica menggema di lantai marmer lobby kantor Bona. Setelah kekacauan yang dibuat Tiffany tadi pagi membuatnya tak bisa tidur lagi. Untung saja hari ini dia ada jadwal pemotretan setelah beberapa hari lalu jadwal kosong. Kali ini dia akan mempromosikan tas branded milik Bona melalui sampul majalah.
Tetapi, sebagus apapun imagenya nanti didepan kamera bukan berarti fikirannya akan terfokuskan dan tenang. Hilangnya Yuri yang tiba-tiba sudah menjadi beban otak dan batinnya, kalau Tiffany tidak datang melabraknya mungkin saja dia tidak akan tau bahwa Yuri tidak pulang dari sejak kemarin.
Seharusnya malam itu dia tidak meninggalkan Yuri karena malu, karena kecerobohannya dia kehilangan Yuri. Beberapa kali menghubungi Yuri tak berujung dapat jawaban dari sebrang sana, yang ada hanya suara operator yang mengatakan bahwa sang pemilik ponsel menon-aktifkan.
Jika sampai terjadi sesuatu dengan Yuri, tentu Jessica tak akan memaafkan dirinya sendiri. Apalagi penyebab terakhir kali Yuri hilang adalah ketelodoran dirinya yang meninggalkan Yuri sendirian depan club. Jika nanti malam dia masih tak menemukan Yuri terpaksa dia harus ambil tindakan untuk melibatkan sang menajer mencarinya.
"Sudah siap?" suara Yoona disampingnya mengalihkan pandangan Jessica pada wanita rambut pendek tersebut. Yoona mensejejerkan tubuhnya dengan Jessica, berjalan ber-iringan menuju ruangan direktur.
"Hmm!! " Jessica mengambil langkah cepat, membuka pintu begitu sampai depan ruangan Bona. Sedikit membungkuk ketika menyadari sang direktur duduk berdua dengan seorang wanita yang membalakangi tubuhnya.
"Jessica!! silahkan duduk." Bona menyambutnya hangat. Wanita yang duduk didepan Bona mengikuti arah pandang Bona, matanya menelanjangi tubuh Jessica yang perlahan mendekati kursi panjang yang tak jauh dia duduki. Dari ujung kepala sampai ujung kaki, wanita itu terus meneliti penampilan Jessica hingga Jessica benar-benar menjatuhkan tubuhnya disofa. Jessica melirik lalu tersenyum mengangguk pada wanita tersebut.
"Omma!! apa ini model yang omma katakan tadi?" Seohyun mengalihkan pandangan kedepan, membiarkan Jessica menatap dirinya dan Bona secara begantian.
"Iya sayang. Dia model tahun ini, cocok bukan?" Bona mengambil cangkir yang mengepulkan asap aroma kopi untuk diseruput, lalu melatakkannya kembali seperti semula. Seohyun menyunggingkan senyum kecut. Jadi, wanita ini yang mencium Yuri malam itu. Hingga Yuri tak mau lagi kembali kepelukannya. Menarik
"Perfect!! boleh kah aku mengenalnya lebih jauh lagi, omma? " matanya tak lepas dari tubuh Jessica, tanpa mengalihkan pandangan lagi. Tangannya mengetuk dagu memikirkan sesuatu yang menarik hatinya sejak pertama melihat kejutan diclub malam itu. Seohyun tak ingin Yuri jatuh ditangan yang salah, dia harus mencari selub beluk wanita ini.
"Silahkan! Oh, ya. Jessica, dia mantan tunangan Yuri. Namanya, Seohyun." Jessica membulatkan matanya tak percaya.
Tunangan? jadi selama ini Yuri pernah bertunangan, astaga dia baru saja tau dari mulut sang direktur. Jika benar dia mantan Yuri mengapa dia ada disini? pasti ada alasan tertentu kenapa wanita ini bertemu direktur. Dan feeling Jessica mengatakan bahwa hilangnya Yuri ada sangkut pautnya dengan wanita yang bernama Seohyun ini.
"Aku, Seohyun. Semoga kita bisa berteman." uluruan tangan Seohyun mengalihkan pandangan Jessica dari wajah wanita tersebut. Dia segera menjabat tangan Seohyun lembut, meski ada perasaan ragu tentang wanita itu.
"Aku, Jessica jung. Tentu, itu ajakan yang mengesankan bagi saya." sebisa mungkin Jessica membalas senyuman Seohyun. Walau dahinya mengernyit ketika tak sengaja melihat cincin berlian yang melingkar dijari manis Seohyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Scenario (END)
SonstigesCast : Kwon yuri, Tiffany hwang, Jessica jung Other cast : Snsd Genre : Romance, Yuri Awalnya aku kira kehidupanku akan berubah setelah kabur dari rumah megah yang aku huni dari semenjak aku belum lahir dan sampai se dewasa ini. Ya, benar-benar b...