A14

873 125 10
                                        

yang penasaran 😅😅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

yang penasaran 😅😅

==============!!!!===============

"Untuk apa melanjutkan pertunangan ini jika appa tak menyetujui hubungan kita, Yul."

"Aku tidak perduli appa melarang hubungan kita, aku akan tetap memperjuangkanmu."

"Percuma, Yul. Lagi pula aku sudah menemukan penggantimu."

"Tunggu, maksud kamu apa? Jangan bercanda."

"Untuk apa aku bercanda, Yul. Setelah ini aku akan melanjutkan studyku di LA bersama dengan kekasihku."

"Kekasih? Kita sudah bertunangan, dan aku sedang memperjuangkan hubungan kita."

"Sudahlah, kita batalkan pertunangan ini."

"APA!!! dibatalkan?"

Yuri tidak pernah lupa dengan kenangan pahit itu, lalu dengan tanpa dosa wanita didepannya ini datang setelah bertahun-tahun lamanya dia menghilang dan mencampakkannya begitu saja. Dia fikir Yuri akan dengan senang hati menerimanya, tidak!! Yuri tidak akan membuka hati untuk wanita ini lagi. Sudah cukup dia trauma dengan kejadian masa lalu.

"Jadi, apa benar wanita itu adalah penggantiku? " Yuri menoleh mengusap wajah kasar, dia ingin pergi tapi percuma dua bodyguard dibelakang wanita didepannya ini menatapny waspada. Seolah sedang mengincarnya.

"Kenapa kau muncul? Apa maumu sekarang?" tangan Yuri mengepal, merasakan emosinya yang mulai membara. Tatapan mata tajam Yuri mengarah pada wanita yang kini tengah bersedekap tak acuh.

Tersenyum, senyum tanpa rasa bersalah yang bertahun-tahun memporak-porandakan hatinya. Menyiksa batin Yuri dan hadir disetiap mimpi tidur malam Yuri yang mana wanita itu meninggalkannya. Dia melangkah, mendekati Yuri lalu bergerak dengan intonasi cepat hingga kedua tangan wanita itu melingkar dipinggang Yuri, memeluknya erat.

"Katakan siapa wanita itu?" wanita itu menyenderkan kepalanya didada Yuri, mendengarkan detak jantung Yuri yang tak seirama dengan detak jantungnya seperti dulu. Memejam sebentar, lalu mendongak menyentuh wajah Yuri yang memasang wajah datar.

"Aku tau kau marah, aku melakukan semua ini demi kebaikan kita." jarak wanita itu menjauh ketika tangan Yuri mendorong tubuhnya.

"Kebaikan? Kebaikan mana yang kau maksud, Hyuni? Kebaikan kita, atau hanya kebaikanmu saja." emosi Yuri meradang, menguasai dalam hati. Dia berbalik arah meninggalkan wanita rambut coklat tersebut. Menjauh dari masa lalu yang kelam, Seohyun berdiri gamang menatap kepergian Yuri yang masih belum jauh dari pandangannya. Detik berikutnya dia menoleh pada dua bodyguardnya lalu memberi kode untuk menarik Yuri kedalam mobil.

Saat itulah Yuri terkejut ketika dua tangannya ditarik paksa oleh dua pria berjas hitam tersebut. Dia meronta, ingin melepaskan diri namun badan kekar milik dua pria itu jauh lebih kuat dari tarikan seorang wanita. Senyum Seohyun mengembang, meremehkan Yuri yang menatapnya dengki.

Love Scenario (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang