😅 Maaf lama up, soalnya sibuk sama UAS+SAKIT rencananya sih aku up part ini habis lebaran. Tapi, karena aku tak ingin kalian nunggu lama akhirnya aku up sekarang 🙏 maaf.
===========================================
"Lalu? " Jessica menatap Yuri yang tengah menikmati suasana luar kafe, suasana jalan raya dengan aktifitas orang-orang yang berlalu lalang dan kendaraan yang melaju, dapat dlihat dari kaca sebagai dinding kafe yang menjadi tempat mereka kencan. Yang membuat wanita tan itu mengalihkan pandangannya dari Jessica.
Sekian lama Yuri diam, akhirnya menoleh menghadap Jessica yang sudah bergelar menjadi kekasihnya seminggu yang lalu. Sebuah pernyataan cinta yang tak romantis layaknya orang-orang menyatakan cinta pada umumnya. Konyol, tapi itu sebuah pengakuan yang sudah lama dia pendam.
"Emh," Yuri terlihat berfikir sejenak, mengetuk meja dengan jari telunjuk beberapa kali. Matanya menatap dalam pada mata wanita rambut blonde tersebut. Tidak menyangka bahwa wanita cantik didepannya menarik perhatiannya waktu pertama kali bertemu.
"Waktu itu aku tak sengaja melempar tong sampah kecil pada mobil Tiffany, mengakibatkan kaca depan mobil itu hancur." Jessica mengernyit, Jessica sebelumnya menyinggung prihal mengapa Yuri selalu menuruti perkataan Tiffany. Dan kenyataan yang dia dapat dari jawaban Yuri sekarang hanya karena sebuah tong sampah yang tak sengaja terlempar ke kaca mobil, apa masuk akal Yuri menjalin kontrak 1 tahun hanya karena sebuah alasan seperti itu. Kalaupun begitu tak sepatutnya seseorang memperlakukan tersangka penghancuran kaca mobil harus kelewat batas kemampuan manusia.
Yuri yang menangkap ke gelisahan wajah Jessica, segera tangannya menggenggam pergelangan Jessica. Dia tersenyum, merasakan kelembutan kulit pemilik rambut yang tergerai sepunggung tersebut. Yuri lalu kembali menarik tangannya dari Jessica.
Wanita rambut blonde itu mengatur posisi duduknya dengan nyaman, meletakkan satu tangannya lagi keatas meja, menarik kembali dan membungkus punggung tangan Yuri dengan kedua tangannya. Dia mendesah berat, lalu bertanya lagi.
"Berapa bulan lagi kamu bebas dari kontrak itu?"
"5bulan. Kenapa? Apa kau cemburu aku tinggal bersama dia? " Jessica menggeleng lalu mengangguk, kemudian mengalihkan pandangan dari Yuri. Yuri menggeser duduknya disamping Jessica, dan menundukkan kepala diwajah Jessica untuk menghalangi pandangan Jessica luar jendela.
"Lihat, wajahmu memerah. Kau tidak bisa bohong. Sica!! " sedikit mendorong tubuh Yuri lebih menjauh, dan meneguk sisa minuman yang dipesan tadi untuk meredakan tenggorokan yang terasa kering, Jessica berdiri.
"Ti-tidak!! " dia berjalan diantara meja yang terdapat disana, berharap tubuh Yuri yang juga berdiri dan mengikutinya dari belakang tak melihat wajahnya yang kini tersenyum. Mendorong pintu kafe, keluar, dan berdiri dengan kepala melirik kanan kiri.
Dia berusaha membuang hawa panas yang membakar pipinya dari tatapan menggoda sang kekasih. Tangannya yang terbengkalai sedari dalam kafe merasakan sentuhan dan genggaman erat dari wanita disampingnya yang kini tersenyum puas dengan pandangan menggoda. Lalu ditarik mengajaknya berjalan diantara orang-orang yang berlalu lalang ditrotoar.
Jessica sedikit melirik kebawah dimana tangannya digenggam, kemudian pandangannya merangkak naik, tepat saat wajahnya berpapasan dengan Yuri, kekasihnya.
"Aku tahu, kau tak perlu khawatir. Kita masih bisa bertemu tiap hari."
Sekian detik diam, senyum Jessica kembali merekah, membalas tautan tangan Yuri dengan erat dan menyenderkan kepalanya di bahu Yuri.
Hari ini Yuri dan kekasihnya, Jessica. Akan menghabiskan waktu bersama setelah hari-hari sebelumnya terhalang oleh aturan Tiffany yang melarangnya untuk bertemu. Menyuruhnya dengan berbagai macam pekerjaan hingga dia tidak punya waktu untuk menemui sang kekasih.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Scenario (END)
DiversosCast : Kwon yuri, Tiffany hwang, Jessica jung Other cast : Snsd Genre : Romance, Yuri Awalnya aku kira kehidupanku akan berubah setelah kabur dari rumah megah yang aku huni dari semenjak aku belum lahir dan sampai se dewasa ini. Ya, benar-benar b...