End

1.4K 132 63
                                        

====================!!!====================

Tiffany memejamkan mata membiyarkan angin menerpa wajahnya pagi  itu. Sambil mendongak ia menyunggingkan senyum. Satu bulan tiga puluh hari, dia melewati menit , jam, detik dalam sel penjara.

Kehidupan malam yang pernah menjadi bagian hidupnya yang kelam berubah menjadi  kesunyian di ruangan kotak persegi itu. Luka dari kejamnya dunia perlahan mengering berjalannya waktu. Walau itu membekas, tetapi bekas itu tak pernah  ada nyeri yang terasa. Semua berjalan normal layaknya narapidana yang menjalani kehidupan dibalik jeruji besi.

Pagi hari dilewati dengan senam dan aktifitas lain di lapas, jujur ia sangat berharap ke ajaiban akan datang dan membebaskannya dari pernjara yang mengurungnya selama ini. Ah meski ia tahu, bebaspun dari penjara ia tak akan pernah merasakan kebersamaan dengan keluarga seperti dulu lagi.

Wanita itu terseyum miris, miris  akan kenyataan bahwa ia tak memiliki keluarga satupun diluar sana. Sooyoung yang notabanenya putri dari sang mantan mucikari kini memulai kehidupan baru diluar negeri bersama kekasihnya.

Ya, wanita jangkung itu seringkali menjenguknya dalam sel tiap minggu. Dan kemarin, ia datang berpamitan pada dirinya bahwa wanita itu akan pergi keluar negeri demi membangun perusahaan dan membina rumah tangga. Sementara dirinya, hah!! Lagi-lagi ia harus menelan kenyataan pahit.

“Aku akan tetap menjalani hidupku, bagaimanapun nanti.” Wanita itu membuka matanya begitu dirasanya waktu  istirahat selesai. Berdiri dan bergabung pada narapidana lainnya yang berbaris dilapangan lapas. Melewati lorong menuju kantin dibagian utara sel penjara.

Dia ada dibaris ke 3 dari narapidana lainnya. Bergilir mengambil nampan, lalu mengambil  nasi dan lauk untuk makan siang. Di penjara, ia lebih suka menyendiri dari pada bergaul ataupun berteman  dengan napi lainnya. Dia terlalu takut, karena bagaimana pun juga mereka  adalah pembunuh sesungguhnya.

Beda halnya dengan dia yang menjadi korban fitnah dari orang yang ternyata adalah teman dari kekasih Yuri. Sial, kenapa dirinya harus menyebut nama itu lagi? Padahal mati-matian ia berusaha melupakan nama wanita tan itu. Meskipun perasaannya tak akan pernah hilang sampai kapanpun, Yuri sangat berjasa dalam kehidupannya. Bagaimana mungkin dia bisa melupakan wanita yang selalu membuatnya nyaman itu.

Seperti awal tadi, Tiffany duduk dibagian pojok ruangan. Satu meja dengan kursi panjang, menaruh nampan dan memegang sumpit untuk menyantap hidangan yang membosankan itu. Ya, sangat membosankan dan sangat tidak bergizi, hanya nasi dan kimchi. Kuah yang rasanyaa bikin muntah, walau sudah terbiasa tiap hari. Menurut petugas, makanan seperti itu sangat pantas untuk seorang pembunuh. Dan anehnya, yang lain tidak pernah mengeluh dengan apa yang mereka makan.

“Membosankan. Hufft!!” Tiffany meletakkan sumpitnya, dia ingin mengeluh pada petugas. Tapi mereka pasti akan membentaknya. Sudah cukup kehidupan mengunji mentalnya. Mau tak mau sumpit yang diletakkan samping nampan, ia ambil kembali. Mencomot nasi itu sedikit demi sedikit, menelannya secara paksa dari pada harus kelaparan nantinya.

“Nomor 4012 ada kunjungan untuk anda.” Salah satu petugas polisi berucap lantang. Membuat  semua kepala yang menunduk dengan makan siang mereka, mendongak. Pandangan mata tertuju ke arah Tiffany. Angka yang tertera di dada kiri bajunya, sudah tak asing lagi bagi mereka.

Tiffany berdiri, berjalan melewati meja napi lainnya menghampiri petugas tersebut. Tangannya langsung diborgol dan diseret keluar bersama petugas yang mengiringi langkahnya. Cara itu untuk dirinya agar tak kabur, itu sudah biasa dia diperlakukan secra kasar oleh mereka.

Tapi, yang jadi pertanyaannya saat ini, siapa orang yang mengunjunginya siang-siang begini? Apalagi Sooyoung kemarin pergi keluar negeri, dan selain Sooyoung ia tak memiliki siapapun. Keluarga ataupun kerabat lainnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Scenario (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang