Chapter 6 Ya kita tahu bahwa MC akan lolos jadi ayo lompati kebabak selanjutnya.
Berdiri diatas panggung 8 orang telah hadir dengan [Alma] serta kekuatan yang unik, dari yang memanfaatkan inderanya, kekuatan cipta Es, menyimpan mantra sihir serta banyak lainnya, 8 orang itu adalah para semifinalis yang berhasil mengalahkan seluruh peserta dengan dinginnya.
Sang kepala sekolah yang usianya 20 tahun itu berdiri memakai pakaiaan Tuxedo khas orang kantoran, meski sebenarnya lumayan tak cocok juga melihat Remaja yang baru lulus SMA tahun lalu menjabat sebagai kepala sekolah ditempat ia bersekolah dulu.
''Baiklah mereka adalah 8 Finalis yang akan bertanding diperempat final Festival musim gugur ini."
8 orang itu melempar tudung mereka, ya memang ada beberapa orang yang dikenal oleh kita semua seperti Lay, Lisa,Liese,Lucil dan juga main Character kesayangan kita semua Luka Fimda semua orang bersorak, namun ada yang menatap dengan rasa takut dan jijik pada salah satu pemuda peringkat F-.
Tapi semua sorakan tersebut berpusat pada satu orang, yang memegang gelar terkuat sebagai sang pedang yang menjanjikan kemenangan [Excalibur], Arsi Pendragon Siswi peringkat AA sekaligus ketua osis, dan disebelahnya Sang pangeran negeri dongeng [Peterpan], Edward Rich Siswa peringkat B yang merupakan orang terkuat kedua setelah Arsi, dan terakhir Bendahara Osis Sang [Camelot Knight] Michael Dola.
''Baiklah silahkan kalian membuat janji"
Kedelapan orang itu maju kedepan mengeluarkan [Alma] mereka dan menyilangkannya diudara, pedang, kayu cendana, buku, topeng, pisau dapur, dan serta lainnya, itu semua merupakan tanda kesatria untuk saling menghormati satu sama lain, meskipun salah satu diantara mereka tak pantas disebut kesatria Suci melainkan simbol dari penderitaan.Sponsbob masuk kedalam panggung, ya meski harus dibilang agak aneh juga menyebut karakter kartun kesukaan Autor-san sampai sekarang, sebagai pemuda dengan rambut kuning serta tinggi yang tak sampai 160 cm itu, jujur saja jiwa masa kecil Autor-san saat ini sedang bercampur aduk menjadi satu.
''Baiklah saatnya mengundi siapa yang akan melawan siapa dan urutan bertandingannya."
Layar besar diatas panggung tersebut mulai mengacak siapa-siapa yang akan bertanding pertama dan urutan setelah lolos, dipertandingan pertama Lay melawan Lisa, dikedua Lucil melawan Edward, pertandingan ketiga diisi oleh Machael melawan Liese dan terakhir yang terkuat melawan yang terlemah, Luka melawan Arsi.
Bisa dibilang ini hasil yang Mainstream tidak seharusnya Final Boss harusnya berada dipertarungan terakhir tapi untuk pertama kalinya dalam secarah peranimeaan dan perceritaan Final Boss akan bertarung dengan Main Character kita ini diawal pertarungan.
''Gelombang pertama akan dimulai 7 Hari dari sekarang, Sha ayo semuanya gamenya sudah dimulai."
Sontak seluruh gedung tersebut bersorak menyoraki 8 peserta didepan mereka, Siapa yang akan memenangkan pertarungan ini Luka melihat kekursi penonton banyak sekali orang-orang yang memperhatikannya tapi tak ada satupun yang memperkirakannya Kesatria kotor seperti dirinya bisa masuk kebabak semifinal ini.
Tapi ada satu orang yang berjalan kedepan, seorang gadis dengan rambut pirang pendek sambil mengeluarkan [Alma] miliknya yang berwujud pedang emas dengan ukiran mewah serta gagang biru, itulah sebuah pedang yang menjanjikan kemenangan [Excalibur], sebuah pedang yang hanya bisa dipegang oleh raja para raja saja.
''aku Arsi Pendragon akan memproklamasikan bahwa untuk terakhir kalinya, aku akan memenangkan Festival musim gugur tahun ini juga, oleh karena itu-."
Arsi dengan angkuhnya mengarahkan ujung [Excalibur] miliknya pada Main Character kita ini dengan tatapan rendah, bisa dibilang gadis ini menantang pemuda yang ada didepannya ini dengan mengarahkan pedang seperti itu, semua orang terdiam dan mengarahkan pandangannya kedua insan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pychopath And Slave
FantasiYa mungkin kalian kira aku adalah orang bejat yang membunuh atau memperkosa budakku seenak jidatku, ya sebenarnya kuingin itu terjadi tapi Autor-san bilang sudah terlalu mainstream budak yang dijadikan pemuas nafsu aku Luka mungkin dan aku hanya dib...