#4: Belanja

138 7 0
                                    

Bintang Tamu: Bedu

***

Tempat: Pasar
Waktu: H-3 puasa, pagi hari
Suasana: Sangat ramai

Pagi ini Darto dan Enyak berangkat ke pasar menggunakan angkutan umum. Tak lupa juga mereka mengajak Desta untuk mencari bahan untuk membuat kolak dan makanan berbuka lainnya.

Sesampainya di pasar...

"Lu berdua cari dah bahan-bahan buat bikin kolak sama es buah. Enyak mau nyari bahan buat bikin gorengannye. Ini daftar belanjanye, dan ini duitnye" kata Enyak sambil menyerahkan secarik kertas berisi daftar belanja dan selembar uang kertas nominal Rp 100.000.

"Thanks, Nyak! Kita berdua belanja dulu ya!" ujar Darto.

Akhirnya, mereka berpencar. Enyak ke arah barat, sementara Darto dan Desta ke arah timur. Berbekal daftar belanja dan uang 100.000, mereka mulai mencari bahan tersebut.

"Kita mau cari bahan buat apa, nih?" tanya Desta.

"Emm.. Kita nyari buah-buahan, yuk" jawab Darto sambil membaca daftar tersebut.

"Kebetulan gue bawa duit banyak, nih. Kalo nanti kurang, bisa pake punya gue"

"Iya, iya. Lagipula gue nggak nanya, kok"

Desta tersenyum kecut.

Sesampainya di tempat khusus jualan buah-buahan, tiba-tiba Desta terkejut begitu melihat wajah pedagangnya seperti tidak asing baginya.

"Bedu?! Eeeh... Apa kabar lu?" sahutnya.

"Eh Destaaa! Aah begini-begini aja. Elu juga apa kabar?" celetuk pedagang itu, yang diketahuin bernama Bedu.

"Ya sama. Begini-begini juga"

Darto yang sedari tadi bolak-balik ngeliatin daftar belanja sama buah tiba-tiba ditarik sama Desta.

"Kenalin nih. Temen satu komplek. Namanya Darto" ujarnya.

Darto dan Bedu saling berjabat tangan sambil memperkenalkan diri. Terlihat raut wajahnya Bedu sangat gembira menyambut kehadiran Darto.

"Mau beli apa, Bang? Disini banyak buah-buahan segar. Semuanya fresh from the kebun" tanya Bedu sambil menjajakan barang dagangannya itu.

"Buah-buahan buat bikin es buah, Bang" kata Darto.

"Apa aja buahnya? Kan biasanya macem-macem"

"Nggak tau ini, Enyak nulisnya 'buah-buahan buat bikin es buah' doang disini"

Seolah tidak percaya, Bedu meminta Darto menyerahkan kertas tersebut. Setelah melihat kertasnya...

"Oh iya bener. Begini doang daftarnya" gumamnya.

"Ya udah, Bang. Saya pilihin deh buah yang kiranya cocok buat bikin es buah" lanjutnya kepada Darto.

"Oh iya, Du! Sekalian pisangnya satu--"

"Nggak usah, Des. Soal pisang, mah, kita minta aja ke Kang Sule. Dia kan punya pohon pisang. Abis ini kita cari santan sama gula merah aja" kata Darto memotong perkataan Desta.

Beberapa menit kemudian, Bedu menyerahkan beberapa kantong plastik yang berisi buah-buahan, beserta daftar belanja tadi.

"Makasih, ya, Bang" gumam Darto sambil menyerahkan uang 100.000.

"Eh bentar, kok ada salak?" tanya Desta yang baru saja menyadari ada tiga buah salak nyelip di antara dua semangka.

"Sekalian bonus" celetuk Bedu sambil menyerahkan kembalian kepada Darto.

"Udah, nggak usah. Di rumah gue masih banyak" kata Desta sambil mengembalikan salak tersebut.

Mereka berdua berpamitan dan langsung pergi meninggalkan tempat itu.

"Makasih dah mampir!" teriak Bedu.

Singkatnya, selesai berbelanja selama kurang lebih 2,5 jam (2 jam belanja, 5 menit ngobrol-ngobrol sama pembeli yang lain), akhirnya Darto dan Desta bertemu Enyak yang juga sudah membeli banyak sekali belanjaan.

"Udeh dapet?" tanya Enyak.

"Udah, Nyak" jawab Darto.

"Duitnya kurang, kagak?" tanya Enyak sekali lagi.

"Enggak, kok, Nyak. Cukup" jawab Desta.

Setelah dirasa semua sudah cukup, akhirnya mereka kembali ke rumah.

***

"Enyaknya gimana, sih? Masa' ditulisnya begitu doang?"
- Bedu

















Enjoy, gaes 😉

Geledek SquadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang