#29: Baikan

38 3 0
                                    

Tempat: Taman deket komplek
Waktu: Pagi hari
Suasana: Sepi

***

Puasa hari ke-27, H-3 Lebaran.

Terlihat Yuki tengah duduk santai di kursi taman sambil menghirup udara pagi yang segar, kayak es buah buat buka. Tiba-tiba, datanglah Desta.

"Hai, Yuki" sapanya.

Yuki menoleh dan menatap sinis.

"Eh, Desta. Tumben nggak sama Vincent" katanya.

"Vincent-nya mudik. Jadi sendirian"

"Oh"

Lalu mereka terdiam selama 5 menit.

"Eh, gue boleh duduk nggak?" tanya Desta.

"Boleh. Tapi, jangan deket-deket, ya. Bukan muhrim" jawab Yuki.

"Iya, iyaaa"

Kemudian Desta duduk di bagian kursi taman paling ujung sebelah kanan, yang jaraknya kurang lebih 15 cm dari Yuki. Mereka terdiam lagi seribu bahasa. 4 jam kemudian, barulah Desta angkat besi. Eh, angkat suara maksudnya.

"Em, Yuki. Gue mau minta maaf sama lo" katanya.

"Minta maaf buat apa?" tanya Yuki.

"Yaa kan, pas SD gue sering ngecengin lo, sampe nangis, trus sampe kakak lo dateng ke sekolah dan marah-marahin gue. Sekarang, lo malah kayak dendaman sama gue"

"Dendaman?"

"Iya. Kayak kemarin-kemarin tuh, waktu kita bikin kolak, lo kayak males gitu kalo ada gue. Bahkan ngeliat gue juga nggak"

Yuki cuma mengangguk-angguk saja.

"Gini, Des. Gue nggak mau lihat lo itu sebenarnya karena gue takut kepikiran masa lalu lagi" ujarnya.

Desta terkejut.

"Hah? Cuma karena itu?" tanyanya.

"He'em" jawab Yuki singkat.

"Oh. Jadi.. gimana? Lo--"

"Gue maafin kok, Des. Kan bentar lagi Lebaran"

"Serius, Yuki?"

"Ya serius, lah. Ya kali gue bercanda"

"Alhamdulillah"

Lagi ngobrol, tiba-tiba Darto (yang baru aja kelar lari pagi) menghampiri mereka.

"Ciee, lagi berduaan. Awas, ketiganya setan" ujarnya.

"Iya, setannya lu" celetuk Desta.

"Astaghfirullah, sembarangan aje lu! Lagipula, lagi puasa gini ngapain lu berduaan kayak gini? Mana pagi-pagi, pula?"

"Yaelah, To. Lu juga lagi puasa jangan suudzon dulu. Ini gue abis baikan sama adek lo"

"Baikan? Lah, tumben. Kenapa nggak dari awal?"

"Yaa kan, kita dulu masih kecil, To. Belum tahu apa-apa"

Yuki berdiri dari kursi, lalu berkata, "Bro. Kan bentar lagi Lebaran, masa iya kita masih jauh-jauhan kayak gini?"

"Ya iyalah. Kan kalian bukan muhrim" kata Darto.

"Iih, maksud gue bukan itu, bro. Tapi, jauh-jauhan karena masa lalu ituu"

"Ooh, gitu. Bagus deh, kalo kalian baikan. Gue udah gemes banget soalnya, lihat kalian kayak musuh-musuhan gitu"

Darto menoleh ke arah Desta.

"Eh, Des. Nanti malem fix kan, itikaf bareng gue sama bang Andre?" tanya Darto.

"Iya, dong. Tadi aja sebelum ke sini gue udah persiapin semuanya" jawab Desta.

"Waaw, niat sekali kamuuuh" gumam Darto.

"Loh, bro? Nanti yang ngurus olshop-nya siapa?" tanya Yuki.

"Lah, kan ada kamu, Enyak, Babeh, sama Danang" jawab Darto.

"Yaudah, deh, To, Yuk. Gue mau balik dulu. Kompor belum dimatiin soalnya, lagi masak air" kata Desta.

"Astaghfirullah.. kenapa ditinggalin, sih? Udah tau kompor lagi nyala?" ujar Darto.

"Hehe, baru inget soalnya"

Akhirnya, mereka bertiga berpamitan dan pulang ke rumah masing-masing.

***

"Alhamdulillah, akhirnya adek gue balikan juga sama tuh bocah. Berkah Ramadhan :)"
- Darto












Enjoy, gaes!

Geledek SquadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang