Bintang Tamu: Mang Saswi
***
Tempat: Komplek Wakandah
Waktu: Pagi hari
Suasana: Cukup sepiPuasa hari ke-13.
Karena hari ini bertepatan dengan tanggal merah, jadi bocah-bocah komplek pada libur. Biasanya, mereka memanfaatkan waktu liburan dengan bermain. Ada yang main petak umpet, layangan, sepak bola, dan tak sedikit juga yang main Mobile Legend.
Siang itu juga, Mang Saswi yang baru tiba dari Bandung mampir ke komplek ini untuk bertemu dengan keponakannya, Sule, sambil membawa berbagai macam oleh-oleh khas Bandung. Salah satunya yaitu batagor buat berbuka nanti. Padahal mah, disini juga banyak. Tiba-tiba, dia berhenti di tengah perjalanan dan kagum melihat bocah-bocah komplek yang lagi main layangan di lapangan bulu tangkis.
Ternyata masih ada anak-anak yang main mainan tradisional, batinnya.
Kemudian, Mang Saswi menghampiri mereka.
"Dek, main apa, dek?" tanyanya.
Biasa, basa-basi.
"Maen layangan, om" jawab salah satu bocah berbaju merah.
"Om boleh ikut?" tanya Mang Saswi lagi.
"Boleh. Tuh, ambil disana" jawab bocah itu sambil menunjuk tumpukan layangan di ujung lapangan.
Mang Saswi langsung mengambil satu dari tumpukan layangan tersebut. Ternyata dia punya niat lain terhadap mereka.
Mamang kerjain, aah.., pikirnya.
Di hadapan mereka, dia mengeluarkan sebuah tantangan.
"Gimana kalo kita main adu layangan? Yang benang layangannya putus duluan, harus traktir buka puasa buat yang lain. Oke?" begitu tantangannya.
Kayaknya, ini bukan tantangan, nih.
"Ayo. Siapa takut?" celetuk salah satu bocah gendut berbaju biru.
Adu layangan pun dimulai. Mang Saswi dan bocah-bocah tersebut saling beradu melawan satu sama lain. Namun, di tengah-tengah permainan, layangan Mang Saswi putus duluan dan terbang entah kemana. Diapun langsung panik. Bukan panik karena layangannya, tapi panik karena dia bakal mentraktir bocah-bocah itu.
Waduh! Gawat, nih!, batinnya.
Bocah-bocah komplek pada senang kegirangan.
"Yeeee!! Kita bakal ditraktir om!!"
"Eh, eh, nanti dulu!" sahut Mang Saswi.
"Yah, kenapa, om?" tanya salah satu bocah perempuan.
"Traktirnya nanti dulu, ya. Om mau ambil layangan itu dulu"
Ah, bilang aja mau ngeles, Mang.. 😏
Mang Saswi langsung ngacir, meninggalkan bocah-bocah tersebut. Sontak, mereka nyorakin Mamang.
"Huuuuuuu... Om curaaaaaang..."
***
Sudah jam 10 pagi, Mang Saswi masih aja keliling-keliling komplek nyari layangan itu. Dia selalu ngelihatin pohon-pohon di sekitaran komplek, siapa tahu layangannya nyangkut di sana. Tak lama kemudian, akhirnya dia menemukan layangan itu tersangkut di pohon mangga, di depan rumah Kang Sule. Tapi, dia mendadak kebingungan, sebab pohonnya tinggi sekali, mengalahkan tingginya menara Eiffel (hehe nggak deng).
"Waduh, tinggi euy" gumamnya.
Mau tak mau, dia harut manjat pohon dulu untuk mengambil layangan itu. Sebelumnya, dia celingak celinguk ke kanan, kiri, atas, bawah, belakang, dan depan, untuk memastikan tidak ada warga yang lewat dan mencurigainya. Kemudian, dia mulai memanjat pohon mangga itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/140336015-288-k91806.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Geledek Squad
Fiksi PenggemarRamadhan telah tiba! Waktunya para anggota Geledek Squad mempersiapkan diri di bulan yang suci ini. Dan pastinya, ada momen lucu dan seru yang dialami oleh mereka. Apa saja yaa?? "Geledek Squad" berisikan orang-orang yang rada absurd, ada yang baper...