13

1.8K 219 6
                                    

Jisoo mempercepat langkahnya karena cuaca di Korea saat ini sudah mulai dingin itu tandanya hari Natal semakin dekat.

Jisoo membawa 2 ikat bunga yang ia genggam di masing masing tanganya.
Entah hal aneh apa yang membuat tidurnya semalam sangat terganggu meski ia akui bahwa dia juga memang tidak pernah tidur dengan nyenyak.

Hal aneh yang disebut mimpi itulah yang membawanya sampai kemari, makam ayah dan ibunya.

Didalam mimpinya Jisoo di hampiri ibunya, namun bayangan itu menampakan dirinya saat masih kecil.

Dia masih ingat betul bagaimana hari-harinya bersama ibunya, namun kejadian dalam mimpi itu tidak pernah ia alami sebelumnya.

Tempat itu terjadi disebuah ruangan yang sangat gelap, tempat yang benar-benar menakutkan bagi Jisoo.

"Jisoo-ya, kau harus keluar dari sini"

Anehnya Jisoo kecil hanya diam saat ibunya menyuruhnya untuk keluar dari ruangan itu, padahal dia sendiri takut pada gelap.

Namun kaki Jisoo kecil tidak juga melangkah keluar, dia tetap berdiri di tengah ruangan gelap itu.

Ibunya menahan sesuatu yang mau keluar dari matanya namun Jisoo kecil sama sekali tidak mengerti kenapa ibunya bertingkah seperti ini.

Ibunya berjalan menuju meja.

Beberapa detik kemudian.

Jisoo kecil tersentak saat sebuah suara serpihan gelas yang menghujani lantai ruangan itu.

Setelah itu dia lihat ibunya sudah terkapar di lantai dengan kulit tanganya yang menancap beberapa serpihan gelas.

Mimpinya cukup sampai disitu, mimpi yang sangat aneh.

Setelah bangun dari mimpinya itu, entah kenapa hati Jisoo berdebar-debar, ada sesuatu yang mengganjal hatinya dan membuatnya sangat gelisah sehingga pagi ini dia memutuskan untuk mengunjungi makam ayah dan ibunya.

Jisoo menaruh seikat bunga didepan laci ibunya kemudian dia membungkukkan badan.
"Eomma, mianhe. Aku baru sempat mengunjungimu itulah kenapa kau datang dimimpiku semalam karena kau merindukanku, bukan?"
Kata Jisoo sambil terkekeh.

"Aku akan sering mengunjungimu, sampai jumpa eomma" dia membungkukkan sekali lagi badannya sebelum ia pergi.

Diam-diam seseorang berjas hitam dengan seikat bunga di tangan kanannya terus memperhatikan tubuh belakang Jisoo dari kejauhan.

Sampai akhirnya orang itu memberanikan diri untuk menyapa

"Kim Jisoo-ssi?"

Dengan cepat Jisoo menoleh.

"Bobby-ssi?"

"Bobby-ssi?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Jisoo sempat ikut dengan Bobby untuk mengunjungi makam ibunya Bobby.

Ternyata bukan hanya Jisoo yang merasa kesepian setiap harinya, Bobby-pun juga sama dengannya.

NONAGON (The Black Hunter) Completed Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang