10

1.9K 254 4
                                    

Lee Jae Joon duduk di kursi besar di ruang kerjanya seraya menaikkan kedua kakinya di atas meja kerjanya.
Sementara seseorang tengah berdiri di depan mejanya.

"Kau tidak perlu membunuhnya, cukup teror saja dia. Sebenarnya dia itu gadis penakut tapi dia hanya berpura-pura berani. Aku beri tahu satu hal... Dia takut gelap".

Raut wajah Lee Jae Joon juga menunjukkan kemenangan karena dia berhasil mendapatkan kunci untuk menjatuhkan Kim Jisoo.

Orang itu hanya diam mendengarkan setiap kata perintah pria tua ini.

Kini Lee Jae Joon menegakkan tubuhnya menatap intens seseorang didepannya yang berpakaian hitam.

"Aku rasa kau tahu apa yang harus kau lakukan, karena kau sangat Profesional...aku akan memberikan apa yang kau mau jika kau berhasil".
Jelas Lee Jae Joon yang dibalas anggukkan terpaksa oleh orang itu.

****

Bobby berjalan cepat menuju elevator. Langkahnya yang besar membantunya untuk cepat sampai di dalam ruangan besi ini.
Lalu dia menekan tombol angka 10 untuk menuju Unitnya

Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Dengan cepat Bobby mengambil ponsel dari saku jeansnya lalu membuka pesan itu.
"Ini tiketmu, Hyung. Kau hanya perlu mencetaknya"

Setelah membaca pesan itu tanpa membalasnya Bobby langsung memasukkan kembali ponsel kedalam saku jeansnya.

Begitu keluar dari elevator Bobby hanya perlu berjalan sedikit menuju unitnya.

Langkahnya terhenti, pandangannya mendapatkan seorang perempuan tengah berdiri bersandar di depan pintu unitnya dengan sebuah koper besar di samping gadis itu.

Bobby memejamkan matanya seraya menarik nafas dalam-dalam.

Jennie masih belum sadar jika Bobby tengah berjalan menuju padanya. Sampai akhirnya langkah Bobby yang tergesa-gesa cukup dapat di dengar oleh gadis yang di kuncir satu seperti ekor kuda.

"Oppa-"

"APA KAU SUDAH GILA?".

Bobby tidak lagi berfikir jika ini masih di lorong apartement.

"Darimana saja kau? Kau tahu? Aku fikir kau pulang ke New Zaeland, bahkan aku ke bandara untuk menyusulmu.... Dan... Dan kenapa ponselmu tidak aktif?".

Jennie hanya diam mendengar omelan Bobby, bahkan orang itu hanya berbicara namun seperti orang yang sedang melakukan rap saking cepatnya.

"Aku tidak tahu...aku hanya bingung dengan hidupku" kata Jennie.

Sebenarnya seharian ini Jennie menunggu Bobby di depan unitnya. Dan begitu ia sampai ternyata Bobby tidak ada di dalam jadi, Jennie hanya menunggu diluar untuk beberapa jam sampai ponselnya kehabisan baterai saking bosannya menunggu Bobby pulang.
Lagi pula siapa yang tahu jika Bobby mencarinya sampai ke Bandara toh Jennie pikir untuk pulang Ke New Zaeland tidak akan merubah hidupnya.

Jennie menceritakan semuanya mulai dari alasan mengapa ia tidak jadi pulang ke New Zaeland sampai Baterai ponselnya habis.
Dan dia kemari karena Bobby pernah bilang bahwa unit didepannya sedang kosong.

"Jadi, inikah unit yang kau bilang itu?"
Jennie menaikkan kedua alisnya berharap apartement itu masih kosong.

Namun sebelum Bobby menjawab tiba-tiba suara dari arah belakang mereka terdengar cukup keras karena lorong ini hanya ada mereka.

"Kau tahu kan aku ini takut gelap? Kenapa kau terus saja mengajakku ke club?" kata Jisoo pada ponsel yang menempel ditelinganya

Bobby menoleh dan Jennie mengikuti arah pandangan Bobby yang tertuju pada Jisoo yang tengah berjalan mendekat.

NONAGON (The Black Hunter) Completed Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang