20

1.5K 206 6
                                    

Jisoo memejamkan kedua matanya serta menyatukan kedua telapak tangannya,  mengucap doa di dalam hatinya.  Beberapa kali juga Jisoo menarik nafas panjang untuk melegakan dadanya.

Bobbypun juga melakukan hal yang sama,  memejamkan mata serta memanjatkan doa didalam hatinya.

Mereka berdoa untuk beberapa menit. 

Jisoo membuka matanya perlahan setelah doa yang ia kirim untuk nyonya Kim,  ibu Bobby.

Jisoo menoleh, namun Bobby masih khusyuk berdoa,  mata namja itu terpejam kuat.

Jisoo dapat merasakan betapa sayangnya Bobby pada ibunya.
Sampai tanpa sadar ia mulai menitikkan air mata.

Jisoo menunggu sampai Bobby selesai.

Tidak lama kemudian,  tangan Bobby turun dan matanya perlahan terbuka.

Tanpa banyak tanya, Jisoo langsung memeluk Bobby,  membuat namja itu nyaman.

"jalhaeseo" ucap Jisoo di sela pelukkannya.

Jisoo melakukannya karena sebelumnya Bobby juga melakukan hal yang sama saat mereka di makam kedua orang tua Jisoo. 

Seperti Bobby sudah tau apa yang harus dia lakukan.  Bobby membawa Jisoo kedalam pelukkannya, memberi semangat pada Jisoo.

Bukankah mereka harus saling mengerti satu sama lain?  Itukan yang dinamakan pasangan.

***

Bobby memasangkan seutas tali kecil pada bola bol natal yang nantinya akan menghiasi pohon cemara buatan yang ia pesan tempo hari.

Jisoopun juga sibuk menata hiasan hiasan yang lainnya pada pohon.

Beberapa hari yang lalu Jisoo memang meminta Bobby untuk membeli pohon natal mengingat natal akan tiba.

Tapi siapa sangka jika Bobby benar-benar membelinya.  Saat pohon itu baru datang tadi,  Jisoo langsung bersemangat untuk menghiasnya.

Bobby hanya tertawa melihat tingkah Jisoo yang aktif menata hiasan disana dan disini.

"apa kau sesenang itu?" tanya Bobby.

Jisoo berhenti sejenak dari kerjaannya melingkari pohon natal dengan pita berombe.

"sangat sangat sangat". Kata Jisoo sambil memeluk pohon natalnya yang hampir jadi.

"aku baru kali ini melihat pohon natal berwarna ungu" ujar Bobby.

"itu karena aku, kan. Aku ini memang special." balas Jisoo.

"kau tahu?  Ini pertama kalinya aku menghias pohon natal" lanjut Jisoo.

"Jinjja?" Bobby menatap Jisoo menunggu balasan dari yeoja itu.

"eung" Jisoo mengangguk. "karena aku tinggal bersama ayahku,  dan dia orang yang sangat sibuk. Jadi, aku tidak pernah merayakan natal dengan benar"

Ekspresi Bobby berubah ketika Jisoo menyebut ayahnya. Rasa bersalah itu semakin kuat ia rasakan.  Dia harus membuat Jisoo bahagia, tidak perduli bagaimana caranya.

"nah, sekarang tinggal memasang bintangnya"  Jisoo mengangkat kedua tangannya sembari ia berjinjit agar lebih mudah menggapai puncak pohon.

Bobby bangkit sambil tersenyum,  mana tahan ia melihat Jisoo kesulitan seperti itu,  membuatnya gemas.

Tangan panjang Bobby terjulur,  mengambil alih bintang itu,  lalu memasangkannya di puncak pohon.

"kau kan bisa meminta tolong padaku". Kata Bobby

NONAGON (The Black Hunter) Completed Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang