3

2.8K 301 3
                                    

Jennie manahan tangan Hanbin yang dari tadi menariknya sampai pada motor hitam milik Hanbin.

"Ada apa?" tanya Jennie.

"Kajja, kita nonton Justice League". Kata Hanbin sambil menunjukan dua tiket bisokop yang sengaja ia pesan.

"Kenapa mengajakku? Bukankah ada Hi yang akan menemanimu?". Sindir Jennie.

Jennie sengaja menyindir Hanbin agar namja itu sedikit peka dengan perasaannya.
Hanbin selalu begini jika Hi sibuk pasti dia akan meminta Jennie untuk menemaninya.

Bodohnya Jennie tidak pernah menolaknya. Mungkin karena Jennie terlalu senang berada di sisi Hanbin sampai rasa sakitnyapun tidak ia rasakan.

"Hi sedang sibuk dan banyak tugas kuliah. Banyak orang bilang film ini bagus dan apa kau tahu? Aku sangat penasaran katanya ada lagu Blackpink di film itu. Kau tahu Blackpink, kan?".

Jennie hanya diam. Bahkan disaat dia ingin menolak ajakan Hanbin diapun tidak bisa berbuat apa-apa.

Kenapa aku begini?
Batin Jennie.

"Kajja". Hanbin memberikan sebuah helm pada Jennie yang menerimanya dengan pasrah.

****

Jisoo mengusap rambutnya yang basah dengan Handuk.

Hari ini rasanya sangat lega pasalnya dia berhasil menurunkan jabatan, tidak. Dia berhasil memecat CEO Lee Jae Joon, si pak tua itu.

Dengan rencana yang sudah ia buat dengan pamannya, dia berhasil membuat para pemegang saham memecat si pak tua.

Dan efeknya sekarang Jisoolah yang menggantikan posisi si pak tua itu.

Ini semua berkat flashdisk dari pamannya.

Omong-omong tentang Falshdisk, Jisoo jadi teringat sesuatu.

Pamannya bilang bahwa flashdisk itu ia dapatkan dari brankas dari ruang bawah tanah di rumahnya dan dia menyuruh orang untuk mengambilnya.

Jisoo jadi ingat kejadian 2 hari yang lalu saat ada penjahat yang masuk ke rumahnya.

Jisoo menaruh handuknya diatas ranjang besarnya.

Jisoo mengenakan piyama dengan rambut yang masih basah ia turun kebawah tepat dimana brankas ayahnya disimpan.

Sambil menempelkan ponsel ketelinga serta sebuah senter yang ia genggam di tangan yang satunya ia menelpon pamannya.

"Hallo?". Kata Jisoo saat dia sudah tersambung dengan pamannya.

"Paman? Tentang falshdisk itu... Siapa orang suruhanmu?" tanya Jisoo.

"Nonagon?".

Setelah mendapatkan jawaban dari pertanyaannya dia menutup sambungan teleponnya.

Kini dia sudah ada didepan brankas besar ayahnya.
Ada papan tombol kata sandi disana.
Tentu saja Jisoo tidak tahu apa kata sandinya.

Jisoo menekan tanggal lahirnya namun pintu brankas tidak terbuka melainkan cahaya merah yang keluar dari papan tombol itu.

Jisoo mendesis lalu berfikir lagi.

Diapun mencoba dengan tanggal lahir ayahnya dan ibunya namun keduanya juga gagal.

"Aishhh, bagaimana bisa orang itu membuka brankas ini. Bahkan aku yang anaknya saja tidak tahu kata sandinya" kata Jisoo sambil memukul sisi brankas besar itu.

Jisoo menyerah, semua angka sudah ia coba termasuk tanggal pernikahan orangtuanya.

Walaupun penasaran, Jisoo memutuskan untuk meninggalkan brankas itu.

NONAGON (The Black Hunter) Completed Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang