12 (falshback)

1.8K 221 4
                                    

*2 tahun yang lalu

Bobby terduduk di kursi dengan headset yang menutupi kedua telinganya, jemarinya dengan lincah melompati setiap tombol pada papan keyboard komputernya sedangkan matanya tidak lepas dari layar monitor didepannya.

Ponselnya berdering dan dia hanya melihat sekilas nama yang tertera disana, Park Jinyoung.

Deringan itu mati, namun beberapa saat kemudian benda persegi panjang itu menyala dan berdering lagi dan begitulah seterusnya namun dibiarkan ponselnya seperti itu sampai Bobby menyelesaikan permainan di komputernya.

"GO..GO..GO...COME ONNNNN~~.....AISHHHH"
Jemarinya dengan kasar memukul papan keyboard komputer itu saat sebuah tulisan 'game over' muncul dari layarnya.

Tangannya beralih mengambil ponsel yang masih berdering itu.
Bobby menghela napas sebentar lalu menjawab telepon dari Jinyoung.

"YAAA!! Kau sangat menganggu" bentak Bobby bahkan sebelum Jinyoung mengatakan sepatah katapun.

"Jiwon-ah~~" panggil Jinyoung diujung sana.

Bobby menaikkan sebelah alisnya begitu mendengar suara Jinyoung yang sedikit berbeda.

"Ayo pergi minum"

Bobby langsung mematikan ponselnya lalu mengambil jaket serta kunci motor miliknya.

Bobby menuruni tangga yang langsung terlihat jelas ibunya yang sedang berdiri dengan satu tangan menompang pada meja makan dan tangan yang lainnya tengah memegang dada kirinya.

Wanita paruh baya itu pasti kelelah dengan semua pekerjaan rumah tangga yang harus ia selesaikan seorang diri.

Melihat itu pun Bobby berlari kecil menghampiri ibunya.

"Eomma, gwaenchanayo?" Tanya Bobby panik.

Ibunya menggeleng tapi tangannya meremas genggaman Bobby kuat kuat.

Tanpa banyak bertanya Bobby membawa ibunya masuk kekamar.

Baru kali ini Bobby melihat ibunya kesakitan seperti itu, tentu itu bukan hal yang biasa buat Bobby mengingat wanita tua itu tampak selalu segar dan ceria, namun hari ini rasanya Bobby tidak bisa membiarkan wanita itu sendirian ketika ayahnya tidak ada dirumah.

Bobby memberikan segelas air pada ibunya yang diminum habis oleh ibunya itu.

Bobby mengambil alih gelas yang sudah kosong itu.
"Eomma, gwaenchanayo?"

Ibunya mengangguk dan tersenyum seperti memberi tanda bahwa ibunya sudah merasa lebih baik.

"Apa kau mau pergi?" Tanya ibunya.

"Eumm, tapi aku tidak jadi pergi sekarang"

"Apa karena aku?" Kata nyonya Kim sambil tertawa hambar.

Bobby hanya menatap ibunya itu.
ibunya berhenti tertawa lalu memukul lengan Bobby.

"Pergilah! Aku baik-baik saja"
Suruh ibunya.

"Tidak, bagaimana jika hal seperti tadi terjadi lagi saat aku pergi nanti" jelas Bobby.

Ibunya kembali memukul Bobby namun lebih keras dari seblumnya.

"Kau tidak pernah memukulku seperti itu, eomma"
Meski bukan pukulan sungguhan tapi tetap saja dari kecil Bobby belum pernah melihat ibunya bermain tangan pada anak-anaknya. Dia orang yang sangat ceria dan lembut.

"Karena kau sekarang sangat nakal, jadi kau pantas di beri pukulan. Pergilah!"

"Apa kau yakin?" Tanya Bobby.

NONAGON (The Black Hunter) Completed Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang