Setelah melewati beberapa cerita singkat mengenai asal usul Haruko, mereka semua memutuskan untuk mengajak Haruko berjalan jalan mengitari Konoha sedikit.
Menurut ceritanya, dia sebenarnya warga desa Konoha hanya dia bukan shinobi seperti yang lain, ia memasuki pelajaran kurikulum biasa, bukan belajar untuk menjadi seorang shinobi.
Orang tuanya bukanlah orang kaya, bahkan bisa dibilang mereka kekurangan, Haruko saja hanya bisa bersekolah selama setahun setelah itu ia lebih banyak membantu ibunya menjajakan makanan.
Namun kini dia tinggal di panti asuhan, bukan karena kedua atau salah satunya orang tuanya sudah meninggal, tapi karena orang tuanya memang menyerahkannya ke panti asuhan pada ulang tahunnya yang ke 10. Alasannya? Sampai sekarang dia tidak pernah diberi tau.
"Aku masih tidak mengerti dengan ceritamu tadi, bagaimana ada orang tua yang tega menyerahkan putri semata wayangnya ke panti asuhan?" Tanya Inojin
"Itupun dihari ulang tahunnya"
"Karena aku bukanlah anak biologis mereka"
"Hah?!!!!" Mereka bertiga kembali menganga tak percaya, sepertinya wanita itu penuh sekali dengan rahasia rahasia padahal umurnya baru saja genap 10 tahun
"Maksudmu? Mereka itu orang tua angkatmu begitu?" Tanya Shikadai
"Begitulah"
"Lalu, dimana orang tua kandungmu?"
"Aku tidak tau, mereka bilang aku pernah tertukar di rumah sakit saat aku masih bayi"
"Kalau begitu awalnya sulit untuk menemukan orang tuamu"
"Aku tau, tapi aku sangat ingin bertemu dengannya"
"Ermm kita lanjutkan semua ini di tempat lain yuk! Tidak enak kita ngobrol ditengah jalan seperti ini lagipula aku sudah lelah" keluh Chocho sembari merogoh bungkus keripik kentangnya yang sudah habis
"Ke rumahku bagaimana? Dari sini sudah cukup dekat dibanding ke rumah kalian" usul Inojin
"Boleh juga, aku ingin cepat cepat duduk kakiku rasanya sudah siap untuk patah"
"Itu karena kau jarang melatih kedua kakimu itu jadi seperti ini kan?"
"Kenapa sih akhir akhir ini kau menjadi seperti Inojin! Kata matamu pasti saja pedas"
"Tertular"
"Oohh dan kini kesialanku bertambah karena kalian!!!" Ucapnya namun yang merasa tersindir malah mengacuhkannya dan malah meninggalkannya membuat Chocho mengerucutkan bibirnya kesal
"Hei!! Kalian sudah siap jadi keripik kentang?!!" Ucapnya berlari menyusul ketiga orang didepannya yang sudah semakin meninggalkannya
"Hosh...hosh...hosh.... kalian!!! Sudah siap jadi keripik kentang spesial dengan rasa sialan dan menyebalkan ekstra???"
"Terserah tapi kalau kau melakukannya pada kami kau tau kan apa yang akan dilakukan ibu, ayah, paman Sai, bibi Ino, paman Choji dan bibi Karui kepadamu?"
"Ya ya ya dia benar, tapi kalau kau sudah siap silahkan saja kami tidak akan melawan"
Chocho semakin kesal dan bersiap untuk membuat Inojin dan Shikadai meringis kesakitan, namun tertahankan karena tawa Haruko yang sangat lepas menyita perhatiannya.
"Kenapa? Tidak ada yang lucu kau tau!"
"Tidak tidak aku senang melihat kalian yang sering bertengkar tapi tetap bersahabat, aku iri terhadap kalian yang bisa memiliki teman tidak sepertiku" ucapnya lesu, raut wajah bahagia kini hilang dari wajah cantiknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Inojin's Painting Love [END]
FanfictionMenurutku cinta itu rumit namun kini aku terpaksa terjebak dalam situasi yang sangat aku benci itu Ibu dan Ayahku bilang bahwa aku harus menemukan satu matahari yang akan menerangi jalanku menuju cita cita ku dan menemaniku di sisa hidupku Tapi apa...