"Ayah!" Seru gadis berambut pirang jagung itu menghambur ke pelukan sang ayah yang tengah duduk
Manik aquamarine itu menatap pemandangan di depannya dengan melemparkan tawa terbahak bahak akibat ekspresi dari Sai yang membuatnya tertawa.
"Haruko-chan sepertinya ayahmu ini kebingungan lagi hahaha" ucap Ino masih berusaha menahan tawanya
"Ayah aneh ya? Mendengar aku memanggil ayah begitu?" Tanya si anak dengan polos nya
"Bu-bukan begitu, hanya saja telinga ku belum terbiasa mendengarnya" ucapnya, memang semua terjadi terlampau cepat sehingga setiap kata 'ayah' itu keluar dari mulut gadis kecil ini rasa bingung dan aneh seketika muncul dalam dirinya
"Ayah tidak senang ya aku disini?" Ucapnya mulai memasang wajah sendu, melihat itu Sai segera tersenyum mencairkan suasana dan membelai lembut rambut putri kecilnya itu
"Kalau aku tidak senang kau disini, untuk apa aku tadi membiarkan mu memelukku nak?" Haruko mendongakkan kepalanya, mengerjap beberapa kali dengan manik onyx nya itu "Aku sangat senang kau disini, aku senang bahwa kau, putriku yang selama ini kami tunggu masih bisa berada di sisi kami, terimakasih" ucapnya memeluk erat putrinya
"Aku sayang ayah!"
"Lihatlah sepertinya kalian berdua melupakan kehadiran ku" sergah Ino yang tersenyum menatap keakraban mereka berdua
"Bukan begitu ibu!"
"Iya iya, eh ya ngomong ngomong kemana Inojin? Apa kau melihatnya?" Tanya Ino kemudian
"Ah ya aku tidak melihat anak itu sedari tadi, apa dia pergi?" Tanya Sai lagi
"Tidak Inojin-nii tidak pergi, dia ada kok dikamarnya"
"Sedari pagi berada di kamar? Apa kakak mu itu sakit?"
"Iya sakit, sakit hati, hihihi" ucap Haruko diiringi cekikikan nya membuat kedua orang tuanya mengernyit
"Sakit hati? Inojin? Benarkah?" Tanya Ino berturut turut seakan tidak percaya kalau putra sulung nya itu bisa mengalami sakit hati
"Iya! Sedari tadi sepertinya Inojin-nii kebanyakan memikirkan Uzumaki-chan yang di tembak Shikadai-nii kemarin!"
Ino dan Sai seketika tergelak "Hah?!"
"Iya! Sepertinya Inojin-nii sedang jatuh cinta! Dia sudah menemukan mataharinya!"
"Sepertinya?"
"Yaa sepertinya, ibu tau? Inojin-nii itu tipe pria yang bahkan tidak bisa menyadari perasaannya sendiri"
"Yaah aku tidak heran kenapa Inojin bisa begitu" ucap Ino menarik manik aqua nya tepat ke arah Sai berada
"Apa?" Ucap Sai yang merasa diperhatikan dengan nada yang penuh kebingungan
Sementara mereka berdua hanya tertawa melihat ekspresi kebingungan dari Sai.
"Sudahlah, Haruko-chan temui kakak mu suruh dia kemari"
"Baiklah" ucapnya sembari pergi berlalu menuju kamar tidur Inojin
««◎◎»»
"Onii-chan" sahut Haruko sembari mengetuk pintu "Aku bukan Uzumaki-chan!" Sambungnya lagi seakan tau kalau Inojin akan bereaksi mengganggap Haruko itu Himawari
Inojin memang selalu begitu, setiap kata kata onii-chan atau Inojin-nii itu keluar dari bibir manis gadis kecil itu, entah kenapa, pikirannya seketika melayang pada gadis bersurai indigo bermanik shapire itu. Itulah sebabnya Haruko selalu menambahkan pernyataan kalau dia bukan Himawari pada Inojin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Inojin's Painting Love [END]
Fiksi PenggemarMenurutku cinta itu rumit namun kini aku terpaksa terjebak dalam situasi yang sangat aku benci itu Ibu dan Ayahku bilang bahwa aku harus menemukan satu matahari yang akan menerangi jalanku menuju cita cita ku dan menemaniku di sisa hidupku Tapi apa...