"Ibu"
"Hn?" Ino menoleh pada Inojin
"Kemana ayah?" Ucapnya yang masih terbaring di sofa, kepalanya masih merasa pusing akibat chakra nya yang tadi sempat terserap
"Dia pergi ke kantor Hokage, walau tadi aku menghentikannya tapi dia berjanji hanya akan pergi kesana selama 3 jam apalagi setelah mendengar kau seperti ini"
"Aarrgghhh" Inojin memegang kepalanya dan sedikit meremas rambutnya sendiri
"Inojin?!" Ino panik melihat Inojin yang sepertinya sangat kesakitan untunglah beberapa saat kemudian Inojin bisa kembali tenang
"Lebih baik?"
"Lumayan, tapi masih sedikit pusing"
"Memangnya bagaimana kau diserang? Chakra mu benar benar kacau"
"Pria tinggi, berambut putih yang menyebut dirinya sebagai Otsusuki Katashi, apa ibu pernah mendengar nama itu?"
"Otsusuki Katashi? Ibu rasa tidak pernah"
"Tapi tadi paman Shikamaru bilang kalau ayah tau sesuatu tentang orang itu mungkin ayah pernah cerita? Karena sepertinya dia begitu mengenalku"
Ino mengernyit bingung "Mengenalmu? Maksudmu bagaimana?"
"Iya, dia tau nama ayah dan ibu dia juga tau siapa ayah dan siapa ibu dan dia berkata dia memberi ayah waktu 5 tahun lalu dia bilang lagi dia akan membawaku?"
"Hah? Membawamu? 5 tahun? Ibu- ibu tidak mengerti apa yang kau katakan"
"Itu dia! Aku juga tidak mengerti dengan jelas"
"Yasudah istirahatlah agar besok kau sembuh biar aku yang bertanya pada ayahmu nanti ya"
"Baiklah ibu"
"Oke? Cepat sembuh" ucapnya mengecup kening putranya dan perlahan meninggalkan kamar itu
"Ada yang tidak beres! Pasti Sai menyembunyikan sesuatu" jujur Ino juga menyadari rahasia yang sepertinya Sai miliki dan Sai benar benar menutup nya rapat rapat sampai sampai Ino yang istrinya saja tidak diperkenankan tau akan hal itu tapi apa?
Ino merebahkan seluruh tubuhnya di sofa panjang di depan televisi, kepalanya berat benar benar berat, pikirannya kini dibayangi oleh keanehan suaminya dan pengakuan putranya. Ino benci rahasia, apalagi rahasia yang bisa menciptakan teori yang sangat panjang dan berbelit belit seperti ini.
"Apa yang Sai sembunyikan? Apa begitu penting sampai aku atau Inojin tidak boleh tau?!" Ucapnya kesal
"Tadaima"
"Okaeri"
"Sai?"
Ehmm dia terlihat sangat lelah? Apa harus aku tanyakan sekarang?
"Terimakasih" ucap Sai begitu Ino menyajikan teh hangat untuknya
"Ano ne- Sai boleh aku bertanya?"
"Hm? Boleh silahkan apa yang ingin kau tanyakan? Dan bagaimana Inojin?"
"Dia sudah agak baikan, sebenarnya dia seperti itu karena diserang oleh seseorang bernama Otsusuki Katashi, apa kau mengenal orang itu?"
"Eh? Tidak, aku baru mendengarnya darimu" balas Sai terlihat gugup?
"Tapi Inojin juga berkata sepertinya kau sangat mengenalnya karena tadi ia sedikit mendengar kalau Shikamaru membicarakan orang itu dengan menyebut nyebut namamu"
"Erghhh.... dia-" Sai benar benar tidak bisa berkata kata, bagaimana Ino bisa tau? Ekspresi Sai kini benar benar menunjukkan perubahan
"Kenapa? Kau terlihat panik?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Inojin's Painting Love [END]
FanficMenurutku cinta itu rumit namun kini aku terpaksa terjebak dalam situasi yang sangat aku benci itu Ibu dan Ayahku bilang bahwa aku harus menemukan satu matahari yang akan menerangi jalanku menuju cita cita ku dan menemaniku di sisa hidupku Tapi apa...