"Konichiwa!" Sapa Boruto pada pagi hari ke kediaman Yamanaka itu yang masih terlihat sepi
"Konichiwa! Oh Boruto mau bertemu Inojin?" Sapa Ino yang baru keluar lengkap dengan penyiram tanaman di tangannya
"Iya baachan apa ada?"
"Ada tunggu sebentar dia pasti turun"
Boruto hanya mengganguk dan menyibukkan dirinya melihat lihat bunga bunga dagangan milik toko keluarga temanya tersebut tapi apa temannya masih mau dipanggil teman olehnya?
"Inojin! Boruto ingin menemui mu" ucap Ino menghentikan Inojin untuk berlalu
"Kata kata ayahmu malam tadi jangan difikirkan ya! Biar aku yang mengurusnya" bisiknya dan Inojin hanya mengganguk
"So Boruto nani ka?"
"Aku aku mau meminta maaf"
"Eh?" Ucap Inojin bingung "maksudmu?"
"Ya kemarin aku telah salah pada kau juga Sumire nanti bila kau bertemu dengannya ucapkan maafku juga ya!"
Sebelum berkata atau memberikan respon apapun Boruto seketika melenggang pergi begitu saja "So Jaa ne!"
"Oh jaa!" Inojin kemudian ikut pergi ke arah berlawanan
««◎◎»»
"Sai" panggil Ino pada suaminya yang sibuk dengan berkas berkas yang sedari tadi memenuhi meja
"Hn?" Balasnya mendongak
"Kau tau Inojin tampaknya-"
"Ya aku tau" ucap Sai yang ekspresinya berubah tiba tiba begitu Ino mengatakan hal itu "Tapi dia seharusnya tau aku mengatakan itu demi kebaikannya"
"Tapi Sai tampaknya Inojin menjadi semakin depresi tidakkah sebaiknya kau menarik kata katamu semalam?"
Jari jemarinya Sai seketika membuat kertas kertas dihadapannya terlipat, ia dengan cepat memutar arah pandangannya pada istrinya yang kini tertunduk.
"Sampai kapanpun aku tak akan pernah menarik kata kata ku Ino! Masalah Inojin depresi atau tidak itu urusannya, dia anak lelaki dia seharusnya mampu menangani ini sendiri dia sudah dewasa sudah seharusnya ia tau semua alasan dibalik perlakuan orang tuanya!" Ucap Sai dengan nada tinggi. Ia hampir saja mengebrak meja namun ia hentikan begitu melihat wajah Ino berubah sendu.
"Gomen" ucap Sai lanjutnya yang membuat Ino mendongak
"Untuk?"
"Aku tidak mengatakan hal itu padamu melainkan pada Inojin, kau tidak perlu bersedih karena nya"
"Tapi Sai boleh aku bertanya satu hal lagi padamu?" Ucap Ino
"Silahkan apa yang ingin kau tanyakan Ino?" Ucap Sai merapikan berkas berkasnya yang tadi terlipat
"Kenapa kau tidak menyukai kalau Inojin bersama Sumire? Dia gadis yang baik kan?" Pertanyaan Ino tersebut membuat Sai menghentikan kegiatannya, merebahkan punggungnya pada sofa dan mulai menarik nafas dalam dalam yang menurut Ino terlalu berlebihan
"Kau masih ingat insiden Nue beberapa tahun yang lalu?" Ino mengganguk
"Yang memulai kasus itu adalah gadis itu, ayahnya merupakan mantan anak buah Danzo di Anbu Ne dulu sebelum aku, ayahnya memiliki dendam pada Danzo dan melampiaskannya pada Konoha lalu ia menjadikan putrinya sebagai alat balas dendam, ia sendiri yang menanamkan Gozu Tennou pada Sumire, yang aku tau golongan ayah Sumire adalah golongan yang memberontak terhadap Danzo dan mereka juga lah yang awalnya berniat untuk membunuh Danzo namun berhasil dicegah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Inojin's Painting Love [END]
FanfictionMenurutku cinta itu rumit namun kini aku terpaksa terjebak dalam situasi yang sangat aku benci itu Ibu dan Ayahku bilang bahwa aku harus menemukan satu matahari yang akan menerangi jalanku menuju cita cita ku dan menemaniku di sisa hidupku Tapi apa...