Inojin terkejut melihat reaksi Boruto yang menurutnya begitu berlebihan namun lagi lagi Sumire menghentikan langkahnya menghampiri temannya itu.
Sumire memeluk Inojin didepan umum yang mengundang tepukan riuh rendah dari pengunjung lain restoran ini.
"Arigatou!!" Ucap Sumire bahagia
"Sama sama" ucap Inojin tersenyum khasnya
Setelah Sumire mau melepaskan pelukannya, Inojin melangkah perlahan menuju meja Mitsuki dan Boruto. Inojin curiga apa mereka sengaja mengikutinya sampai kesini?
"Oyasuminasai! Apa yang kalian lakukan disini?" Tanya Inojin
"Oyasuminasai! Kami di sini awalnya mau m-" kedua telapak tangan Boruto membekap mulut Mitsuki yang membuat Inojin keheranan.
Mitsuki menyingkirkan tangan Boruto dengan mengeluarkan ular putih kecilnya yang membuat Boruto bergidik sehingga melepaskan bekapannya.
"Oh ya selamat ya akhirnya kau punya pacar juga Inojin aku tidak menyangka" ucap Mitsuki menjabat tangan pucat itu
"Terimakasih, ya aku juga tidak percaya sih, ada yang mencintaiku selain orang tuaku ternyata"
"Hey! Boruto! Ucapkan selamat dong!" Mitsuki sedikit mendorong bahu Boruto dengan ularnya
Boruto menyingkirkan ular itu dengan kasar ke lantai.
"Bisa tidak tidak menggunakan ularmu sesekali, kau mau terkena Rasengan ku hah?!" Ucap Boruto penuh amarah
"Apa yang terjadi dengannya?" Bisik Inojin pada Mitsuki
"Dia cemburu"
"Cemburu?" Inojin mengernyit
"Iya, cemburu karena kau kini sudah berpacaran dengan Sumire"
"Hah?" Inojin terkejut tidak percaya, kalau Boruto cemburu itu berarti dia masih menaruh rasa pada Sumire yang kini berstatus pacar padanya
"Inojin ayo kita pulang, ini sudah terlalu malam aku bisa kena marah ibu asrama" ucap Sumire yang tiba tiba saja sudah berada di meja Mitsuki menghampirinya
"Eh iya ayo! Dah Mitsuki! Dah Boruto!" Lambai Inojin sambil berlalu
Boruto memperhatikan kedekatan temannya itu. Api cemburu sudah benar benar membara dalam jiwanya kini, tapi kalau ia cemburu apa iya dia masih mencintai Sumire? Yang jelas jelas pernah ia campakkan? Bagaimana dengan Sarada nanti?
※Di Kediaman Uzumaki
"Aku pulang!" Ucap Boruto lesu
"Selamat datang onee-chan!" Sapa Himawari manis
Namun Boruto malah menanggapinya acuh dan malah langsung melenggang pergi ke kamarnya.
"Onee-chan tidak mau makan malam dulu?"
"Tidak, aku sudah makan tadi, pergilah! Jangan ganggu aku!" Ucapnya
Himawari sedikit tersakiti dengan kata kata kakaknya yang sedikit membentak dirinya itu, sebenarnya apa yang terjadi pada kakaknya sehingga ia bersikap seperti ini? Apa kakaknya bertengkar dengan ayahnya lagi?
Tapi kalau Boruto bertengkar dengan Naruto sikapnya tidak akan berubah seacuh ini.
Apa yang sebenarnya terjadi?
"Kemana kakakmu Hima?" Tanya Hinata
"Katanya dia sudah makan"
"Oh yasudah"
Ahhh!! Kenapa tiba tiba aku merasa tersakiti dengan perlakuan Sumire pada Inojin tadi?
Masa sih aku cemburu?
"Dasar! Inojin sialan!" Ucap Boruto meninju ninju bantalnya itu
"Kenapa kau rebut Sumire dariku hah!! Dasar Baka! Brengsek!!" Boruto semakin keras meninju bantal bantal itu dan kini tinjuannya beralih pada tembok kosong didepannya
"Sialan kau!!"
Ada apa dengan diriku sebenarnya?
Boruto merebahkan seluruh tubuhnya ke kasur empuk miliknya. Perkataan Sumire yang menyatakan cintanya pada Inojin direstoran tadi terus berputar putar di telinganya.
Aku mencintaimu
Aku ingin kau menjadi pacarmu
Aku mau jadi pacarmu
"Kenapa Sumire harus mengutarakan itu pada si brengsek itu? Kenapa bukan untukku?"
Boruto mengacak ngacak rambut kuning pisangnya itu.
"Apa yang kupikirkan? Kenapa aku memikirkan Sumire? Dia bukan milikku lagi, hatiku kini untuk Sarada tapi tapi tapi kenapa rasanya bisa sesakit ini?"
Antara sakit dan tidak peduli, itulah yang kini Boruto rasakan
Apa dia masih mencintai Sumire?
Apa dia masih berharap pada Sumire?"Onee-chan?" Sapa Himawari
"Masuklah hima"
Himawari terkejut melihat kamar kakaknya yang tiba tiba berubah bagaikan kapal pecah, sarung bantal yang kini benar benar kusut dan tembok yang terdapat sedikit retakan retakan.
Apa yang terjadi?
"Apa Onee-chan baik baik saja?" Himawari duduk di kursi belajar kakaknya itu
"Aku baik kenapa?" Ucap Boruto masih menenggelamkan wajahnya di lipatan telapak tangannya
"Benarkah? Kenapa Onee-chan terlihat begitu frustasi? Apa yang terjadi?"
Apa aku bertanya saja pada Hima? Dia sudah remaja dia mungkin mengerti apa yang kini aku rasakan?
"Hima, aku ingin bertanya boleh?"
Himawari mengganguk "Tentu saja boleh, katakanlah"
"Tapi janji ya jangan mengatakan ini pada siapapun" ucap Boruto mengangkat jari kelingkingnya pada adiknya itu
Himawari mengaitkan kelingkingnya pada kelingking kakaknya.
"Ya aku berjanji Onee-chan, sekarang katakanlah"
Boruto menghela nafas dan meregangkan kedua kakinya kedepan.
"Jadi begini, tadi aku bertemu Inojin dan Sumire di restoran dan aku mendengar bahwa mereka kini sudah berpacaran dan entah kenapa ada rasa mengganjal dalam diriku, menurutmu apa itu?"
"Cemburu" ucap Himawari tersenyum
Boruto menaikkan sebelah alisnya "Maksudmu?"
"Iya, cemburu Onee-chan cemburu pada Inojin nee-chan!"
"Cemburu untuk apa?"
"Iya aku rasa Onee-chan cemburu pada Inojin nee-chan yang sudah berpacaran dengan Sumire nee-chan! Bukankah dulu Onee-chan pernah bilang kalau Onee-chan mencintai Sumire nee-chan?"
Boruto terdiam, benar benar terdiam.
Tuduhan Mitsuki tadi ternyata benar, dia Cemburu.Cemburu
Cemburu pada Inojin yang kini resmi memiliki Sumire, seseorang yang ia cintai.
Lalu, rasa apa yang ia rasakan pada Sarada? Dia tidak mungkin membuat Sarada patah hati karena ia sudah terlanjur menyatakan cinta pada Sarada.
Cemburu itu artinya Cinta, kalau kau merasakan Cemburu berarti kau mencintainya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Inojin's Painting Love [END]
FanficMenurutku cinta itu rumit namun kini aku terpaksa terjebak dalam situasi yang sangat aku benci itu Ibu dan Ayahku bilang bahwa aku harus menemukan satu matahari yang akan menerangi jalanku menuju cita cita ku dan menemaniku di sisa hidupku Tapi apa...