"Boruto-kun?" Sumire yang tak sengaja melihat Boruto yang terdiam di sebuah kedai itu
"Kenapa dia disini?" Ucapnya "Tapi yah apa peduliku? Toh aku juga masih punya banyak masalah"
"Tapi dia terlihat sangat sedih, apa aku harus kesana?"
"Tidak buat apa pula aku kesana!!"
Ayolah! Pergilah! Dia mencintaimu bukan?
"Arghh ayolah!! Jangan merumitkan masalah!!"
Tapi tidak ada salahnya kan?
"Benar juga yasudah"
"Hai Boruto-kun" sapanya
"Sumire-san?" Boruto terkejut
"Kau sedang apa?"
"Erm hanya bersantai, kau?"
"Aku baru dari toko buku dan melihatmu"
"Owh begitu" ucapnya datar, yah walau wanita yang ia tunggu datang, ada rasa bersalah di dadanya pada Sarada, bagaimanapun juga dia sudah menyakiti hatinya
"Kau baik baik saja?"
"Aku baik kenapa?"
"Kau terlihat sangat lelah"
"Begitukah?"
"Ini" ucapnya menyodorkan minuman ringan yang ia bawa "Minumlah"
"Boleh?"
"Ya boleh"
"Terimakasih"
««◎◎»»
"Oke Ino, kau hanya harus bersikap biasa dan tenang, anggaplah kau masih tidak tahu menahu tentang hal ini" ucapnya menarik napas perlahan lahan
"Ini makan siangmu Sai! Dan ini untukmu Inojin" ucap Ino riang memberikan kotak makan siang itu, Ino tersenyum palsu, Ino lupa bahwa Sai bisa membaca senyuman itu
"Arigatou kaa-chan" ucap Inojin "Aku pergi duluan yaa, Jyaa ne" ucapnya berlalu
"Hati hati yaa, Jyaa ne"
"Sai, jam berapa kau akan pulang?"
"Entahlah mungkin malam" ucapnya tanpa menoleh, Ino kembali menarik napas setidaknya 5 tahun terakhir ini bisa ia gunakan untuk menciptakan kenangan manis bagi Sai
"Owh, pekerjaanmu banyak ya?"
"Begitulah, tapi aku akan berusaha pulang lebih cepat malam ini ya"
"Baiklah, tapi kalau tidak bisa tak usah dipaksakan"
"Iya" Sai tersenyum, Ino membalasnya dan bertanya dalam hati kecilnya masalah begitu banyak menimpanya tapi kenapa dia masih bisa menampakan senyum setulus itu? Sementara dirinya? Sama sekali gagal melakukannya
Walau hanya sebentar, aku akan berusaha memberikan kenangan manis untuk kau kenang saat kami tiada nanti, Sai
Tempo waktu itu bukanlah apa apa, tiada yang bisa memecahkan keluarga yang telah lama kita jalani ini, Aku akan melakukan apapun agar kita tetap bersama, Ino
««◎◎»»
"Kenapa kau akhir akhir ini selalu saja terlambat Inojin!" Sentak Chocho yang sebal karena Inojin akhir akhir ini selalu datang terlambat
"Gomen gomen aku janji lain kali aku tidak akan terlambat lagi"
"Lupakan dulu Sumire dan Himawari atau siapapun itu! Pikirkan tentang sahabatmu juga! Mayat hidup!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Inojin's Painting Love [END]
Fiksi PenggemarMenurutku cinta itu rumit namun kini aku terpaksa terjebak dalam situasi yang sangat aku benci itu Ibu dan Ayahku bilang bahwa aku harus menemukan satu matahari yang akan menerangi jalanku menuju cita cita ku dan menemaniku di sisa hidupku Tapi apa...