Part 8

1K 46 0
                                    

"Ale pulang sana,nanti dicariin" Davin berbicara pada Alea,sebenarnya dia ingin Alea menginap dirumahnya tapi kan itu anakan kadal kalo tidur serampangan

"Abang berisik ih sono sih ganggu orang aja" Kania mendorong bahu Davin,dia.kesal karena orang-orangan sawah yang satu ini terus mengusir Alea (menurutnya)

"Etdah ya dengkul tokek,nanti juga Ale pulang dengan sendirinya.Mending mah mau anterin" ucap Alea masih terfokus dengan game di gadget milik Davin

"Abang gk usah gitu dong,abang kan jomblo gk bakal ada yang chat.Jadi,selow aja dong kalo hpnya kita pinjem" Kania memasang tampang garang

"Dasar ade durhaka!"

"Abang sih durhakain ade,jadi ade balik durhakain kan" Alea mengedipkan sebelah matanya pada Davin

"Mimpi apa semalem sampe dikedipin sama upil gorila" Davin mengelus dadanya sambil memasang wajah takut

Alea mendekati Davin sambil memasang wajah super imutnya
"Bang Davin ganteng,anter Ale pulang dong"

"Gk mempan,sono pulang sendiri kan kamu kesininya sendiri" dusta Davin mana tega dia membiarkan Alea pulang seorang diri

"Om Eza! Onti Tania! Bang Davin tuh gk mau anterin Alea" Alea mengadu pada Reza dan Tania

"Dasar pengadu!"

"Davin!anterin adenya pulang!" perintah Tania mutlak tidak bisa diganggu gugat

"Iya mah,Davin becanda kali" Davin mencubit kedua pipi Alea gemas

"Kania ikut!"

"Ish!ini bocah ngapain ikut-ikut.Abang nganterinnya pake motor masa naik motornya bertiga udh kayak cabe-cabean aja" tolak Davin

"Rumah Ale kan deket bang,kasian Kania mukanya udh melas gitu" ucap Alea

"Enak aja! Muka cakep gini dibilang melas" protes Kania

"Etdah,ini tuh lagi dibelain malah protes"

"Kania disini aja ya,bang Davin cuma bentar" ucap Reza

"Iya deh iya"

***

"Udah sampe woi turun,dikira naik odong-odong kali"

"Abang bawel ih kayak cewe,turun dari motor itu butuh proses bang" Alea turun dari motor Davin dengan wajah masam

"Itu muka tuh udh kayak bebek betelor" Davin menggosok wajah Alea dengan tangannya

"Ih kadal! Tangan abang bau bangke udang"

"Tangan syucih ini tuh,udh lah abang pulang dulu Assalamualaikum"

"Wa'alaikumussalam"

"Udh sana masuk!" perintah Davin

"Ini juga mau masuk kali,udh sono pulang"

Davin melajukan motornya menuju rumah tercintanya

"Assalamualaikum yuhuu epribadeh! Alea pulang yuhu! Yuhu yuhu spada!"

"Wa'alaikumussalam anak papa dari mana aja sih? Ayo masuk" Haikal mempersilahkan Alea masuk

Dia duduk di ruang keluarga bersama Haikal papanya

"Biasa kita mah abis dari rumah tetangga sebelah minta makan,numpang mandi" balas Alea

"Papa ini holang khaya loh,masa numpang makan dirumah orang" ucap Haikal sambil mengusap kepala putrinya

"Bunda sama Zhea mana pah??"

"Udh tidur lah sayang,ini tuh udh jam 8" Haikal mencubit hidung Alea

"Papa kok belum tidur??" Alea bertanya lagi

"Tadi papa nungguin anak papa dulu,dia kalo main dirumah tetangga suka lama"

"Anak bapak yang cantik itu kan ya? Yang namanya Alea itu kan ya" Alea mengetuk-ngetuk dagunya

"Pede banget dih"

"Ale mau bobo syantik dulu ah,papa juga tidur sana" ucap Alea

"Good night my little queen" Haikal mencium kepala Alea

"Good night my pollar bear" Alea memang biasa memanggil papanya dengan sebutan pollar bear,karena tubuh papanya yang tinggi dan berotot.
Setelah mengucapkan selamat malam pada Haikal,Alea langsung menuju kamarnya

"Ale kemana aja sih,aku nungguin kamu tau!" sekesal-kesalnya Zhea pada Alea dia tetap menyayangi kembarannya itu

"Ya maap neng,dede tuh sibuk banyak pens" Alea berbangga diri,pens dari hongkong!

"Maafin Zhea ya Le" Zhea menundukan kepalanya

"Maaf buat??"

"Sebenernya tadi Zhea kesel sama Ale" air mata sudah menggenang di sudut matanya

"Iya gk apa-apa,udh jangan nangis" Alea balas tersenyum
"Kan Ale udh tau,dede kan pinter" batin Alea

"Yaudah kita tidur" Alea berjalan ke arah tempat tidurnya

***

2 tahun kemudian

"Cie udah jadi anak SMA nih" Davin menoel-noel pipi Alea

"Iya dungs,Ale kan anak pinter" balas Alea

"Kenapa sekolah kita gk di barengin sih bun?" Zhea bertanya pada Fira.Saat ini mereka sedang sarapan

"Biarin ketauan siapa yang pinter" Davin yang membalas
"Beneran Dav kamu gk apa-apa anterin Ale??" Haikal bertanya pada Davin,karena seperti biasa Davin selalu memaksa mengantar dan menjemput Alea

"Dia kan pengabdi Ale pah" Alea menaik turunkan alisnya

"Gk masalah om,kan dulu Davin sekolah di SMA itu jadi kenal sama guru-gurunya biar kalo si Ale bangor gampang ketauan" ucap Davin

"Enak aja! Ale mah anak cantik rajin pintar penurut gk bangor" protes Alea

"Ale persis kayak mbah dukun ya pake kalung bawang merah ada mpengnya pula.Bukan mbah dukun deh tapi,lebih ke orang gila" Davin terbahak bahak melihat penampilan Alea dengan jilbab yang di beri pita warna-warni serta kalung bawang dengan mpeng ditengahnya

"Terkutuklah kau bang! Serta kakak senior yang ngerjain dede" ucap Alea dengan wajah cemberut

"Zhea aja gk protes Le" Davin terus menggoda Alea

"Zhea enak gk disuruh pake kalung bawang udah ada mpengnya lagi"

"Sudah nikmati saja kawan" ucap Zhea terkekeh

TwincesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang