Part 28

890 36 0
                                    

"Kalo kamu gk bisa adil sama Alea dan Zhea,papa bakalan bawa Ale tinggal sama papa" ucap Arkan serius

"Maksud papa apasih pah,Ale tetep disini gk boleh kemana-mana.Ada apasih sebenernya?" Haikal bingung dengan perkataan mertuanya

"Bisa kamu tanya sendiri ke istri kamu" ucap Arkan

Haikal melirik Fira seolah bertanya "ada apa?"

"Kemarin Zhea sama Ale ada ribut dikit sampe piring pecah.Aku paham Zhea gimana mas dia gk akan marah tanpa sebab jadi aku sedikit bentak dia" ucap Fira sambil menunduk

Haikal menarik nafasnya dalam "Kamu tau masalah mereka apa? Kamu harus dengerin dua-duanya dong"

"Mereka tuh cuma berantem biasa masalah remaja Ra,Zhea marah karena Ale deket sama cowo yang dia suka" Tania angkat bicara

"Emang awalnya Ale bohong karena takut Zhea marah,karena dia di taman sama cowo itu.Nah pas di rumah Zhea marah sama Ale,karena Ale nanggepinnya santai Zhea narik bahu Ale sampe piring makanan Ale pecah" lanjut Tania

Fira bungkam seribu bahasa,bahkan dia tidak tahu akar permasahalannya

"Itu yang Ale ceritain ke aku,bisa kamu tanya sendiri ke Zhea bener atau engga" ucap Tania

"Pasti kamu baru tau kan" ucapan Arkan menohok hati Fira

***

"Kakak mau rasa apa?" Kania melihat lihat isi lemari es krim di mini market

"Ambil aja yang banyak,kan opa ngasih uangnya banyak.Kita bisa makan es krim sepuasnya" ucap Alea dengan mata berbinar

"Oke siip" Kania mengambil 15 es krim dengan rasa yang berbeda

"Oh iya kamu mau rasa apa?" Alea bertanya pada Zhea yang dari tadi terus membungkam mulut

"Apa aja" balas Zhea acuh

"Zhea gk boleh gitu,kita kan saudara gk boleh mara marahan" Alea mengacungkan kelingkingnya pada Zhea

Zhea menyambut uluran kelingking Alea,keduanya tersenyum satu sama lain

"Nah gitu dong gk boleh tuh marah marahan" ucap Kania

"Ayo kita bayar dulu" ucap Alea

***

"Mukanya pada serius banget,nih makan es krim biar dingin" ucap Alea meletakan kantong plastik berisi es krimnya di meja yang berada di tengah-tengah keluarganya

"Udah belinya?" tanya omanya

"Udah dong,kalo belom aku gk bakal disini" Alea berjalan ke samping Tania san duduk di sebelahnya

"Pada dimakan es krimnya pak bu" ucap Kania

Akhirnya yang lain pun mengambil es krim dari dalam kantong plastik

Alea menyodorkan es krimnya ke mulut Tania
"Tante,yang ini enak"

"Punya tante juga enak" ucap Tania

"Ale ikut pulang sama papa gk?" tanya Haikal

"Nanti aja pah,besok kan minggu.Ale mau nemenin oma sama opa.Opa nginep disini kan?" tanya Alea

"Iya nginep disini" balas Arkan

"Kamu nginep sini aja,nanti kita tidur bertiga.Aku,kamu sama Kania" ucap Alea pada Zhea

"Iya aku juga nginep" balas Zhea

"Kita ke kamar yuk" ajak Kania

Mereka bertiga pun pergi ke kamar Kania

"Liatkan mereka udah baikan" ucap Haikal

"Mama tau kamu begitu khawatir sama Zhea tapi,jangan lupain Alea.Sayangi mereka sama rata.Dari kecil Ale jarang sama kamu jangan bikin dia beranggapan dia gk lebih penting dari Zhea" ucap Diana pada Fira,Fira hanya menganggukan kepala

***

"Nanti malem aku tidur dipinggir sini" Alea merebahkan tubuhnya di sisi kanan kasur

"Aku disini" ucap Zhea mendaratkan bokongnya di sisi kiri kasur

"Dih masa aku ditenga,gk mau aku" protes Kania

"Siapa cepat dia dapat lah,kamu lama sih" balas Alea

"Bodo aku maunya disini" Kania menarik tangan Alea seluat tenaga

"Gk mau,aku duluan yang disini" tolak Ale

"Ka Zhea bantuin aku tarik" Kania meminta bantuan Zhea

Zhea dan Kania menarik Alea yang tetap tidak mau pindah

"Hahahah gk bisa wlee" Alea mengulurkan lidahnya

Alea menarik tangannya agar terlepas dari genggaman Kania dan Zhea.

Kania melepaskan genggamannya dan mulai menggelitiki Ale,karena kegelian Alea tidak sengaja menendang tangan Zhea yang menggengam tangannya.

Braaak

Genggaman tangan Zhea lepan dan Ale jatuh terjungkal dari atas kasur.Pelipisnya menghantam laci di samping ranjang

"Ale!"

***

Braaak

Semua orang yang ada di ruang keluarga saling melempar padangangan seolah saling bertanya

"Mama!Papa!" ucap Kania terengah-engah karena berlarian menuruni anak tangga

"Itu yang jatuh apaan,sampe kenceng gitu suaranya" tanya Reza

"Ka Ale jatoh,pelipisnya berdarah" jawab Kania mencicit

Sontak saja hal itu membuat mereka panik,dan segera menuju kamar Kania untuk memeriksa kedaan Alea

Sampai di depan kamar terlihat Zhea yang memangku kepala Alea,dan Alea memegangi pelipisnya sesekali bibirnya mengeluarkan rintihan

"Sakit pah" rintih Alea


Up kan :b baca juga "Amora" cerita baru :v

TwincesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang