Part 10

1K 54 0
                                    

"Tapi kalo dihukum Ale minta dibantuin bang Davin gk apa-apa ya" lanjutnya tanpa menghilangkan senyum manis di bibirnya

Kedua seniornya pun saling adu tatap,tatapan mereka seolah menyiratkan abis lu sama ka Davin

"Kamu balik lagi ke kursi kamu tapi untuk besok kita gk toleransi lagi untuk yang salah bawa" ucap Aldi itu juga kalo kakak lu gk ngekorin kek anak dugong lanjutnya dalam hati

"Tadi Ale cuma bercanda ko gk mau maju kedepan,ini kan Ale udh di depan.Sebagai siswi teladan dengan sejuta bakat dan keimutan tiada tara, Ale harus menaati peraturan yang dibuat kakak kakak senior yang cantik dan tampan tapi gk melebihi kecantikan Bunda sama Papa Ale meskipun peraturannya UNFAEDAH tapi Ale akan melaksanakannya dengan berat hati"

"Duduk sebelum saya berubah pikiran,lagian kasian tuh kucing kamu gk ada yang jagain kalo kamu kena hukuman" ucap Aldi

Indah tang mendengar perkataan Aldi mengangkat sebelah alisnya seolah mengatakan pede banget lu bisa berubah pikiran!

"Iya juga sih kasian kikan.Yaudah lah kalo kakak maksa Ale duduk deh" Alea berjalan santai kembali ke tempat duduknya

Inilah yang dinamakan rejeki anak sholeha yang nurut ibu bapak itu lah yang ada dipikiran Alea

Setelah Alea duduk dengan manis Indah kembali membuka suara
"Kita mau main game nih! Gamenya terdiri dari dua kelompok-kelompok 1 terdiri dari barisan satu dan dua kelompok 2 dari barisan tiga dan empat"

"Game apaan ka??" tanya Alea

"Jadi kalian nanti saling tanya jawab,tau lagu makan apa kan??"

"Tau!!" jawab teman teman Alea serempak

"Nah nanti kalian tanya jawab tapi pakai lagu itu,setiap kelompok akan ada ketuanya.Kalo gk bisa jawab ketua kelompok akan mendapat hukuman!" ucap Indah

"Jadi,siapa yang mau jadi ketua di kelompok satu dan dua??" tanya Aldi

Karena Alea berada di kelompok satu,dia segera mengangkat tangannya tinggi tinggi "Ale mau! Ale mau jadi ketua!!!"

"Oke kelompok satu udh punya ketua,siapa yang mau jadi ketua di kelompok dua??"

Anak lelaki mengangkat tangannya
"Saya yang jadi ketua ka"

"Oke Gibran sama Alea yang akan nerima hukuman kalo kelompoknya gk bisa jawab" ucap Aldi setelah membaca name tag yang bertuliskan Muhammad Gibran Elanda

"Kakak duluan yang nyanyi nanti di jawab sama kelompok satu,baru kelompok satu tanya kelompok dua begitupun sebaliknya" indah memaparkan permainannya

"Kalian siap??"

"Siap ka!"

Indah pun memulai bernyanyi
"Makan apa makan apa makan apa sekarang,sekarang makan apa makan apa sekarang"

"Makan buah makan buah makan buah sekarang,sekarang buah apa buah apa.sekarang" kelompok satu menjawab kemudian bertanya pada kelompok dua

"Buah jambu buah jambu sekarang,sekarang jambu apa jambu apa sekarang" jawab kelompok dua

"Jambu klutuk jambu klutuk jambu klutuk sekarang,sekarang klutuk apa klutuk apa sekarang" Alea bernyanyi paling kencang dari pada yang lain

"Mampos klutuk apaan dah" ucap salah satu anggota kelompok dua

Karena kelompok dua tidak ada yang menjawab makan ketua kelompoknya mendapat hukuman.
Game terus berlanjut tapi pemenangnya tidak pernah berubah,kemenangan selalu berpihak pada kelompok Alea

"Nih minum,pasti lau cape kan kena hukuman terus.Mau gimana lagi abisnya Ale terlalu cerdas sih jadi sulit dikalahkan" Alea berkata dengan sangan pedenya sambil menyodorkan sebotol air mineral pada ketua lawan mainnya tadi.Sekarang waktunya mereka beristirahat

Gibran segera meneguk air yang di berikan Alea hingga tandas
"Kambing lah! Cape abang tuh"
Gibran tidak menyangka Alea adalah gadis yang supel dan petakilan.Berbeda dengan tampilannya yang cantik dan manis ditambah dengan lesung pipi di pipi sebelah kanannya dan gigi ginsul yang tentu saja menambah kesan bahwa Alea adalah gadis manis,lugu,dan pendiam.
Namun kenyataannya adalah sebaliknya Alea adalah gadis yang petakilan,tapi tidak menampik jika Alea gadis manis dan lugu

"Muhammad Gaibran Elanda" Gibran mengulurkan tangannya

"Azalea Farzana Argani" ucap Alea tapi tidak menerima uluran tangan Gibran

Gibran menatap tangannya yang menjulur
"Sekotor itu kah tangan gua sampe lu gk mau nerima jabatan tangan gua?" ucap Gibran sedikit sinis pikiran baiknya tentang Alea memudar

"Bukan gitu,kata papanya Ale gk boleh pegangan tangan sama lelaki yang bukan mahram.Kan kita udah SMA udah baligh" Alea sedikit menunduk menghindari tatapan Gibran yang sedikit sinis

Rasa bersalah mulai memasuki relung hati Gibran,
Dari tampilan dan perkataan Alea tadi dia bisa menilai bahwa Alea berasal dari keluarga baik-baik dan bisa jadi orang tua Alea sangat protektif terhadap pergaulan anaknya itu menurutnya yang sebenarnya memang kenyataan

"Hahaha becanda elah" Gibran mencoba mencairkan suasana

Tiba-tiba Davin datang dan duduk di sebelah Alea
"Bang Dav abis dari mana sih,tadi katanya nunggu di kantin" ucap Alea

"abang abis bernostalgia besama guru tercintah" balas Davin sambil membawa Alea bersandar di bahunya

Davin menajamkan tatapannya pada Gibran yang duduk di depan Alea.
"Sapa nih?" Davin mengangkat dagunya menunjuk Gibran

"Itu temen sekelas Ale namanya Gibran,tadi dia kalah sama Ale pas main game karena Ale baik hati dan tidak sombong jadi Ale kasih air" Alea menjelaskan

"Adenya abang hebat banget sih" Davin menghujani pucuk kepala Alea dengan ciuman

"Gua abangnya Alea,Davin Arransi Angkasa panggil aja abang ganteng" Davin menyisir rambutnya keatas dengan jari tangannya sok ganteng!

"Muhammad Gibran Elanda" balas Gibran
"Abangnya sarap tapi gk heran sih,adenya aja gitu" Gibran membatin

"Pulangnya masih lama Le??" tanya Davin

"Bentar lagi bang,tunggu ya"

"Dari tadi juga abang nungguin Le,dikira lagi ngumpulin sisik kuda kali"

***

"Huaaahhh!! Akhirnya bisa kembali ke kamar Alea tercinta setelah menjalani hari yang berat" berat ndas mu peang

"Sama Le,hari ini terasa berat.Apalagi kena hukuman tadi bersihin lapangan" Zhea ikut merebahkan tubuhnya di samping Alea

"Whaat!! Aturan kamu protes tuh" Alea tak terima kembarannya dihukum

"Protes gimana coba yang ada hukumannya ditambah" balas Zhea dengan mata terpejam kelelahan

"Aku aja gk jadi dihukum" ucap Alea

"Masa sih??" tanya Alea tak percaya

"Iya aku bilang kalo dihukum aku minta bantuan bang Davin,eh malah gk jadi dihukum.Rejeki anak sholeha kan" balas Alea

Zhea mengacungkan jempolnya
"Itu mah pasti gegara bang Davin"

TwincesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang