Part 13

924 44 0
                                    

"Abis video call sama sapa Le?" tanya Tiara teman sekelas Alea

"Sama kembaran Ale dungs" balas Alea

"Alea! Dipanggil tuh sama ka Niko" Gibran menghampiri Alea

"Ka Niko siapa?? Ale gk kenal tuh,emang sih keimutan Ale itu terpancar keseluruh penjuru dunia tapi,suer deh Alea belum mau nemuin pens pens Ale.Bilang aja Ale sibuk"

"Yeeh si sarap! Ka Niko itu kapten basket,buruan gih dia nunggu di ruangan basket" ucap Gibran

"Kan dia yang butuh Ale
bukan Ale yang butuh dia jadi,dia yang kesini lah.Emangnya Ale apaan disuruh samper samperin cowo" Alea memutar bola matanya sambil mengibaskan tangan

Karena malas berdebat dengan sejenis kadal,Gibran pun keluar kelas untuk menghampiri ka Niko

"Ka Niko! Kakak aja sana yang samperin dia gk mau,kan kakak yang butuh bukan dia Alea said seperti itu" ucap Gibran pada Niko.
Niko pun menganggukan kepalanya,dan menemui Alea

"Bisa bicara sebentar?" ucap Niko di depan meja Alea

"Tinggal ngomong aja,gk dilarang kok" balas Alea

"Tapi gk disini" ucap Niko

"Tinggal ngomong apa susahnya sih,emang kita agent intelegen negara apa" Alea bersikukuh

Niko menghembuskan nafas kasar
"Kamu mau ikut gabung sama tim basket sekolah? Saya liat kamu lumayan mahir" Niko akhirnya mengutaran niatnya menemui Alea

"Aseek lah Alea" ucap Gibran tiba-tiba

"Hetdah tukang tambel ban bisik aja" ucap Alea

"Gimana mau gk?" tanya Niko

"Iya mau" balas Alea cuek

"Saya minta nomer WA kamu,biar gampang dihubungin" Niko menyerahkan hpnya pada Alea

"Tuh udah" Alea menyerahkan kembali hp Niko setelah dia memasukan nomer ponsel

"Thanks" ucap Niko lalu pergi

"Jangan di telponin terus itu nomer papa Ale" Alea berteriak ketika Niko sudah berada diambang pintu

Niko membalikan badannya menatap Alea tak percaya

"Ngapain liat-liat!" Alea mengibaskan tangannya

Niko yang tak percaya pada ucapan Alea akhirnya memutuskan untuk menelpon nomer yang Alea berikan

Tuut..tutt

"Assalamualaikum" ucap Niko setelah panggilannya terangkat

"Wa'alaikumussalam,maaf anda siapa? Ada perlu apa?" terdengar suara bariton dari seberang telpon

Niko meneguk ludahnya kasar,dia kira Alea hanya main main.Buru-buru dia memutuskan sambungan telponnya

Sedangkan dikelas Alea teman temannya sedang tertawa.

"Beneran lu kasih nomer bapak moyang lu??"

"Iyalah kan tadi Ale udah bilang,masa iya Ale boong" balas Alea santai

"Dasar anakan kadal!"

"Heh kutil jerapah enak aja gua di katain anakan kadal,Ale ini keturunan bunda Fira sama papa Haikal yang kecantikan dan ketampanannya tidak diragukan di semua alam" ucap Alea

"Sekarepmu ae nduk!"

Tidak lama bel penanda berakhirnya istirahat berbunyi.
Seluruh siswa mengikuti pelajaran hingga bel pulang berbunyi.

Kini Alea berdiri di depan gerbang sekolahnya menunggu Davin menjemputnya,namun yang ditunggu tak kunjung menampakan diri.

Alea memutuskan untuk menelpon Davin

TwincesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang