♥Part 12

36 6 0
                                    

Bukan ku ingin merebut mu dari sahabat ku
Namun kau tahu cinta tak bisa
Tak bisa kau salahkan

~Cinta & Rahasia~

Sebuah cafe yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Disisi kiri cafe terdapat danau yang masih jernih dari limbah. Semilir angin berhembus cukup kencang pada sore hari ini.

Didalam cafe tersebut,sepasang pemuda pemudi tengah dalam keheningan.

"Tania.."Ucap Ken memecahkan keheningan itu.

"Ya.."balas Tania.

"Kita mengobrol di dekat danau itu saja bagaimana?Ku lihat tempat itu cocok"Kata Ken meyakinkan.

"Boleh"ucap Tania singkat.

"Yuk"Ajak Ken sambil menggenggam tangan Tania.

Sang empu tangan merasakan sebuah getaran. Entah itu getaran apa?Tania tidak tau.Ia kini telah berusaha melupakan pemuda yang menggenggam tangannya saat ini.Biasanya kids jaman now menyebutnya dengan istilah move on. Siapa sih yang gak tau move on??Kalangan anak SD pun sebagian tau.Yaps karena virus michin telah menyebar kemana mana.

Back to problem

Kini mereka berdua sampai disisi danau.Semilir angin menerpa wajah keduanya.Membuat rambut Tania berterbangan.

"Kamu ingin berbicara apa Ken?Apakah penting?Apakah ada hubungannya dengan aku?Apakah ada hubungannya juga dengan Alexa?jawab Ken."Ucap Tania.

Ken melangkah kedepan membelakangi Tania.

"Tania....Aku tak tau kapan perasaan ini muncul.Perasaan ini sudah lama tak ku rasakan. Jantungku selalu berdegup kencang saat bersamanya"ucap Ken.

Tania tidak dapat menahan gejolak di dadanya. Benteng yang telah ia buat runtuh seketika. Pipinya kini merah bak kepiting rebus. Jantungnya berpacu lebih cepat dari biasanya. Mungkin ia harus segera memeriksakan jantungnya.

"Maksudnya apa Ken?"Tanya Tania.

Apakah Ken mempunyai perasaan spesial kepadanya??
Hah...seperti martabak saja.

"Tapi apakah dia mempunyai perasaan yang sama dengan ku?" Tanya Ken yang membuat Tania terbang tinggi ke angkasa.

"Iya Ken sama"Jawab Tania sambil menggigit bibir bawahnya untuk menahan malu.

"Hah??really?"Tanya Ken memastikan.

Tania mengangguk dengan senyum yang sedari tadi tak beranjak dari wajah cantiknya.

"Yeeyy.Ternyata Alexa mempunyai perasaan yang sama dengan ku"kata Ken yang membuat senyum diwajah Tania hilang seketika.

"A- Alexa??"Ucap Tania memastikan.

Air mata telah berkumpul di pelupuk matanya.

"Iya.Aku mempunyai perasaan yang lebih dengan Alexa"Ucap Ken enteng.

Ken masih setia menghadap danau.Beberapa langkah membelakangi Tania. Sehingga ia tidak tahu bahwa air mata Tania telah membasahi pipinya.

Tania menangis tanpa suara. Hanya air mata yang mampu mendeskripsikan perasaannya saat ini.

"Ken aku harus pulang sekarang"Ucap Tania cepat yang langsung pergi meninggalkan Ken.

Air matanya mengucur deras.

"Thanks ya Ta"Ucap Ken tanpa mengalihkan pandangannya dari danau.

Sesampai di mobil, Mang Yaya , supir Tania memandang heran majikannya itu.Ia mengurungkan niatnya untuk bertanya.

♥♥♥♥♥

Di suatu komplek perumahan elit di tengah kota,terdapat sebuah rumah yang kini terlihat hidup. Di dalamnya diiringi canda tawa sepasang kakak beradik. Mereka tengah menikmati sebuah film horor berjudul Sajen yang dibintangi oleh Amanda Manopo , Angga Yunanda dan yang lain.

Sampah tisu berserakan dimana mana.Terdengar juga sebuah tangisan. Sang kakak hanya menatap adiknya jengah.

"Yang namanya perempuan kenapa sukanya kebawa perasaan sih?dikit dikit nangis lah ini lah..ribet"Ucap Rasya,sang kakak tersebut.

"Hiks..hiks...Ihh abang mah.Itu Alanda kasihan dibully sama genknya si steffie.Tolongin ngapa"balas Alexa.

"Dasar cewek"ucap Rasya jengah.

"Ihh...itu si Davi kejam banget. Dasar cowok brengsek."Tambah Alexa.

"kebanyakan cowok memang gitu dek.Dia punya tujuan ndeketin si cewek. Kalau tujuannya udah tercapai , dia bakal ninggalin si cewek"Ucap Rasya.

"Apalagi ditinggal pas lagi sayang sayangnya. Ada??banyak. Contohnya si Author sama Readers"tambah Rasya yang membuat Author dan para pembaca greget ingin mencakar cakar wajah tampannya.

"Maap thor.hehehe"

Alexa menyenderkan kepalanya di bahu Rasya.

"Abang..."Panggil Alexa.

"Apa sayang ku?"tanya Rasya.

"Kata Papah kan Lexa punya saudara kembar.Kok gak tinggal sama kita??"Tanya Alexa.

"Kata Uncle Harry dan Aunty Carrisa ,Dia udah sampai di Indonesia. Abang juga lagi cari dia"Kata Rasya.

"Kesini sendirian??gak takut??dari Munchen ke Jakarta lho...Dia kan Cewek"kata Alexa khawatir.

"Dia cowok sayang"Jawab Rasya sambil membelai rambut Alexa.

"Sayang sayang pala lu peyang"Kata Alexa.

"Alexandria Lizard"Ucap Rasya dengan wajah garang.

Jika sudah begini,Alexa tidak bisa mengelak lagi.

"Eh iya iya abangku sayang"kata Alexa yang memeluk Rasya dengan manjanya.

"cowok?pasti ganteng"Kata Alexa membayangkan.

"Gantengan Abang"Jawab Rasya dingin dengan wajah datarnya.

Mungkin ia masih marah dengan alexa.

"Mau tidur...ngantuk"Kata Rasya yang beranjak dari sofa tanpa mengucapkan selamat tidur yang kini menjadi rutinitasnya

Alexa yang merasa bersalah pun memutuskan untuk tidur dikamarnya.

1 jam kemudian....

Mata Alexa tak mau terpejam. Jantungnya berdetak lebih kencang. Keringat dingin mengucur dari dahinya. Nafasnya memburu. Ia langsung beranjak dari ranjang menuju kamar sebelah.

"Abang!!hiks..hiks.."Ucap Alexa panik sambil mengetuk ngetuk pintu kamar Rasya.

Dilema Sahabat

Dilema SahabatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang