♥Part 15

28 5 0
                                    

Kini jam istirahat ke-2 dimulai. The Somplak tengah berkumpul didepan kelas.Para cewek sedang asyik ngerumpi di belakang kelas. Tania seperti biasa bergulat dengan headset dan novelnya. Alexa memutuskan untuk menghampiri Ken untuk menanyakan acara nge- date -nya kemarin dengan Tania.

"Ken... Bisa ikut gue sebentar? Ada yang pengen gue tanyain ke lo"Ajak Alexa.

"Bisa.Yuk kita ke Kantin aja.Gue laper nih"Kata Ken.

Alexa hanya mengangguk. Mereka berdua berjalan tanpa mengucap sepatah kata pun. Dibalik itu, ada sepasang mata yang memperhatikan keduanya.

Biarlah satu hati terluka daripada dua hati.

♥♥♥♥♥

Ken dan Alexa duduk berhadapan ditemani 2 mangkok bakso dan 2 gelas es teh yang mereka pesan tadi. Keduanya sedang melahap pesanan mereka itu. Setelah selesai, Alexa langsung bertanya to the point kepada Ken.

"Ken..Kemarin lo sama Tania date di Cafe kan?"Tanya Alexa.

"Iya.Kan itu lo yang nyuruh. Emang kenapa?"Jawab Ken.

"Lo ngomong apaan sih sama Tania?"Tanya Alexa dengan wajah serius.

"Ngomong biasa lah"Kata Ken

"Seriously?"Tanya Alexa penuh selidik.

"Iya"kata Ken meyakinkan.

Alexa menatap mata Ken dalam. Begitu pun sebaliknya. Seolah Alexa mengetahui pikirannya, Ken langsung memutuskan tatapan tersebut. Sontak ia merasa canggung.

"Ada yang lo sembunyiin dari gue"Kata Alexa datar.

"Gue cuma ngobrol biasa"Tanya Ken acuh.

"Cuma ngobrol biasa tapi Tania jadi beda.Ken Jujur!!"Tegas Alexa dengan nada tinggi yang membuat seisi kantin menoleh ke tempatnya.

"Gue cuma bilang sama Tania kalo..."

"Kalo gue suka sama lo.Apa itu salah?"Kata Ken dengan menatap Alexa lekat.

Alexa bungkam. Matanya mulai berair. Ia berdiri dan menggebrak meja dengan kuat. Membuat kuah bakso dalam mangkuk tersebut tumpah.

"Tapi dia suka sama lo"Bentak Alexa sambil terisak.

"Gue gak bisa bohongin perasaan gue Xa."Kata Ken lirih.

"Persahabatan gue gimana Ken? rusak Ken rusak"Kata Alexa frustrasi.

Semua mata tertuju pada perdebatan Ken dan Alexa. Ken hanya diam mematung. Sedangkan Alexa masih menangis. The Somplak dan teman teman kelas XI IPA 1 menghampiri keduanya termasuk Tania yang ditarik oleh Bella dan Mayang.

"Kalian kenapa sih?"Tanya Ryan sebagai ketua kelas.

"Kalo ada masalah bisa dibicarain baik baik dan gak ditempat seramai ini juga kali" Tambah Dylan yang kali ini sedikit warras.

Sedangkan Milka dan teman teman cewek lain menenangkan Alexa kecuali Tania yang hanya diam mematung. Memandang mereka dengan tatapan yang sulit diartikan.

Restiarani yang berada di sebelah Tania menyikut lengan gadis itu. Tania hanya mengangkat salah satu alisnya seolah bertanya "Ada apa?"

"Ish...sahabat lo lagi nangis gitu bukannya ditenangin malah ngeliatin gitu aja"Kata Restiarani.

Tania memandang lurus kedepan tanpa memperdulikan ucapan Restiarani.

"Gue Cinta sama lo Xa"Teriak Ken lantang membuat seisi kantin terkejut bukan main.

Kecuali Tania. Ia paham betul, lambat laun pasti Ken akan mengungkapkan perasaannya. Dan ia harus siap untuk pergi jauh. Jauh sekali. Meninggalkan luka dan perasaan yang tak terbalas.

Plak!

Satu tamparan mendarat mulus di pipi Ken. Sang empu hanya memegangi pipinya.

"Gue kecewa sama lo Ken"Ucap Alexa lirih dan meninggalkan Ken.

"Xa tunggu!!Gue sayang sama lo!!Gue cinta sama lo"Kata Ken yang berlari mengejar Alexa.

"Ngapain ngejar orang yang ninggalin lo sedangkan dibelakang ada orang yang setia nungguin lo"Ucap Tania lirih.

Siswa siswi lain yang menjadi penonton sedang asik berbisik.

"Yang gak tau masalahnya mending diem.Gak usah nyebarin gosip yang enggak enggak" Teriak Chandra pertama kali dengan sorot mata yang begitu tajam menatap seluruh penjuru kantin.

"Yuk susul mereka berdua.Gue jadi khawatir"Kata Tj.

"Lebih baik jangan deh. Itu privasi mereka"kata Dylan.

"Yuk lah balik ke kelas"Kata Vella yang melangkah menuju kelas diikuti oleh gerombolan anak cewek.

Kelas yang begitu kompak bukan? Salah satu ada masalah pasti yang lain akan membantu

♥♥♥♥♥

Ken dan Alexa kini berada di taman belakang sekolah. Mereka duduk dikursi panjang dekat dengan pohon besar. Ditemani semilir angin dan keheningan. Ken mendesah pelan.

"Xa...gue cinta sama lo"Kata Ken lirih sambil menatap lurus ke depan.

"Terus gue harus nyakitin perasaan sahabat gue sendiri gitu?"Tanya Alexa yang menoleh pada Ken.

"Xa...gue tau kalo lo punya perasaan yang sama ke gue."Kata Ken yang mulai menatap Alexa penuh harapan.

"Enggak.Gue gak ada perasaan apapun ke lo."Kata Alexa agak canggung.

"Lo gak pandai bohong"Kata Ken yang meraih tangan Alexa dan menggenggamnya erat.

Alexa mulai merasa panas dingin. Tangannya berkeringat. Ia dengan paksa melepaskan genggaman Ken pada tangannya itu.

"Gu gue-"

"Xa..gue mohon lo jujur"Pinta Ken yang penuh permohonan.

"Gue gak bisa"Kata Alexa tertunduk.

Alexa mulai terisak. Ken menarik kepala Alexa ke dada bidangnya. Untuk menenangkan gadis itu. Alexa menangis dalam pelukan Ken. Tanpa disadari,dibelakang mereka berdiri sosok yang sedari tadi mengamati aktivitas keduanya. Sosok itu melangkah mendekati Ken dan Alexa sambil menahan air mata yang sebentar lagi akan tumpah.

"Lo kejar kebahagiaan lo dan jangan mikirin perasaan gue"Kata Tania datar.

Alexa dan Ken sontak melepaskan pelukannya beralih menatap Tania.

"Tapi Ta,gue gak mau kehilangan lo.Lo itu sahabat gue dari SD"Kata Alexa yang beranjak dari kursi.

"Dan Ken.Dia juga gak mau kehilangan lo"Ucap Tania dengan nada yang meninggi.

Ken hanya diam menyaksikan perdebatan dua sahabat itu.

"Pikirin aja kebahagiaan lo. Jangan urusin gue. Jangan mikirin gue. Kalian harus bahagia"Kata Tania yang berlari pergi meninggalkan Alexa yang menangis dan Ken yang diam.

Dilema Sahabat

Dilema SahabatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang