♥Part 13

36 6 0
                                    

Butiran air hujan mengguyur deras sebuah kota.Listrik padam membuat kegelapan menyelimuti kota. Angin kencang juga menerpa kota tersebut. Tak lupa kilat dan petir yang menambah suasana mencekam pada malam hari itu. Membuat semua manusia terlelap dalam mimpinya.

Namun tidak dengan seorang gadis yang bersandar di pintu sebuah kamar. Matanya memerah karena air mata keluar membanjiri pipi sang gadis. Jantungnya berpacu lebih cepat. Nafasnya sedari tadi memburu. Ditambah keringat dingin keluar dari tubuhnya.

"Hiks...hiks...Abang..Buka bang"Ucap sang gadis lirih."Lexa takut."

Tak ada sahutan dari dalam. Merasa tenggorokannya kering,ia berjalan hati hati menuruni tangga karena keadaannya gelap gulita. Baru satu anak tangga yang ia lewati, tiba-tiba petir dan kilat muncul.

"Akh..."Pekik Alexa.

Alexa kaget dan Takut. Sontak ia langsung jongkok di tangga sambil memeluk kedua kakinya yang ditekuk.Alexa merasa ada yang memeluknya.

"Ya Allah...Kamu kenapa dek?"Tanya Rasya yang memeluk Alexa.

"Aku takut Bang."Kata Alexa.

"Kenapa gak panggil Abang aja sih?"Tanya Rasya cemas.

"Aku udah ngetuk ngetuk pintu kamar Abang tapi Abang gak keluar"Kata Alexa dengan bibir yang mengerucut.

"Maaf ya sayang.Yuk tidur lagi"Kata Rasya.

"Aku mau minum Bang"kata Alexa.

"Kamu ke kamar dulu.Biar Abang yang ambil minum buat kamu"Kata Rasya yang beranjak turun.

Alexa mencekal tangan Rasya sebelum ia turun.

"Aku ikut...Takut"Kata Alexa manja.

Setelah Alexa minum,ia langsung menuju ke kamarnya diantar oleh Rasya. Alexa berbaring diatas ranjang. Rasya menyelimutinya sampai batas dada. Ia mengelus pucuk kepala Alexa dan memberi kecupan ringan disana.

"Tidur ya."Kata Rasya yang ingin beranjak meninggalkan kamar Alexa.

"Abang Tunggu!"Cegah Alexa.

"Ada apa dek?"Tanya Rasya heran.

"Please Abang tidur disini.Alexa masih takut"Pinta Alexa dengan nada memelas.

"Hm..iya sayang.Apa sih yang enggak buat Alexandria Lizard?"Kata Rasya yang kini berbaring disebelah Alexa.

"Pasti gara-gara film Sajen tadi ya?"Tanya Rasya.

"Eh- Abang Dilan ya?"Tanya Alexa.

"Abang Rasya bukan Abang Dilan.Kamu samain Abang kamu yang kece ini dengan Dilan si bocah tengik itu??"Kata Rasya.

"Ihhh...Abang mah.Maksud Alexa bukan Dylan Fernandez tapi Dilannya milea itu lho yang jadi peramal"Jelas Alexa panjang lebar.

"Oh..."Jawab Rasya singkat.

"Oh doang?"Sungut Alexa sebal.

"Udah udah...Tidur Xa!"Titah Rasya.

Alexa tidur membelakangi Rasya karena masih kesal. Rasya memeluk tubuh sang adik dari belakang. Menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Alexa.

♥♥♥♥♥

Matahari muncul dari ufuk timur memberi kehangatan pada setiap insan. Di dapur, seorang gadis yang sudah berpakaian seragam sekolah tengah menyiapkan makanan yang ia masak tadi di meja makan.

"Abang Rasya!!!Buruan turun!! Mandinya lama amat sih kaya perawan"Teriak sang gadis yang memanggil abangnya.

Abangnya sudah muncul dari balik pintu.Melangkah menuruni satu persatu anak tangga.

"Berisik Xa.Pagi-pagi udah teriak kaya tarzan.Emang kamu pikir rumah kita ini hutan?"Protes Rasya.

"Ayo buruan sarapan!"Ajak Alexa yang sudah duduk di meja makan.

"Aku udah buatin Capcay.Terus ini bekal buat abang.Hari ini jam kuliah abang dari pagi sampai siang kan?"Tanya Alexa.

"Iya.Kok tau?Kamu peramal ya?" Tanya Rasya penuh selidik.

"Udah deh bang.Jangan jadi Abang Dilan buat Milea.Jadi Abang Rasya aja buat aku."Kata Alexa.

"Baiklah.Yuk makan!Nanti kamu telat berangkat sekolah"Kata Rasya yang mulai memasukkan sesuap nasi dan capcay ke dalam mulutnya.

♥♥♥♥♥

Alexa berjalan menyusuri koridor menuju kelasnya. Koridor itu cukup ramai karena siswa siswi sudah banyak yang berangkat ke sekolah karena memang 15 menit lagi bel masuk.

Alexa memasuki kelasnya, kelas XI IPA 1 . Sahabatnya, Tania Angella sudah duduk cantik di temani oleh headset yang menyumpal telinganya dan sebuah novel di tangannya.

"Woyy!!"Teriak Alexa mengageti Tania.

"Eh copot"Pekik Tania Kaget.

Ia masih memegang dadanya.

"Anjir lu Xa.Hampir copot nih jantung gue"

"Hehehe sorry.Habisnya lo serius banget bacanya."Kata Alexa dengan cengiran khas wajahnya.

"Diem!"Jawab Tania singkat padat jelas.

"Kenapa lu?sensi amat.Pms mbak?"Tanya Alexa yang heran dengan perubahan sikap Tania.

"Xa diem please.Gue lagi gak mood"Pinta Tania dengan wajah yang terlihat lusuh.

"Iya deh iya maaf."

Alexa melirik bangku kosong yang ada diseberangnya. Anak itu belum berangkat rupanya. Tumben

"Cieee...yang kemarin nge- date di Cafe"Goda Alexa.

Tania yang merasa tersindir pun langsung menoleh.

"Kok lo tau sih?"Tanya Tania dengam wajah heran.

"Ya tau dong.Itu semua kan rencana gue"Kata Alexa tersenyum bangga.

Tania hanya tersenyum miring.

"Kemarin dia nembak lo ya? wah... rencana gue berhasil rupanya"Tanya Alexa menggebu gebu.

"Enggak kok"Jawab Tania singkat.

"Lah terus dia ngomong apaan?" Tanya Alexa heran.

Ken telah sampai di kelas.

"Tanya aja tuh sama dia"Kata Tania sambil menunjuk Ken dengan dagunya.

Dilema Sahabat

Dilema SahabatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang