♥Part 18

33 7 0
                                    

↑↑↑
Putar sekalian baca. Biar feelnya dapet

Jika memang saling cinta, maka akan saling berusaha, bukan berjuang seorang diri saja

Para Cecan Talo sedang bersantai di ruang tamu. Mereka sedang menyimak curhatan Tania. Jika mereka diposisi Tania,mungkin mereka akan bingung untuk berbuat apa kecuali melepaskan dan mengikhlaskan. Dan itu sangat menyayat hati.

"Gue bingung harus gimana. Ada yang bisa kasih gue saran gak?"Tanya Tania pada semua teman temannya.

Semua hanya diam.

"Itu semua sulit Tan."Kata Milka yang kini bersuara.

"Lagi pula yang jatuh cinta sama Ken kan banyak.Tuh samping gue juga termasuk"Kata Vella yang menyindir orang yang berada disampingnya.

"Gue emang nge fans sama Ken tapi gue gak cinta sama dia"Kata Bella yang berada di samping Vella.

"First love emang sulit dilupain ya"Kata Mayang yang menunduk lemas.

"Emang lo pernah jatuh cinta May?"Tanya Tania yang menatap tak percaya.

"Yeeey lo kira gue cewek apaan. Gue masih normal kelezz"Elak Mayang.

"Terus lo mau gimana Ta?"Tanya Milka yang sedari tadi tak banyak bicara..

"Cinta memang butuh perjuangan. Tapi kalo yang berjuang cuma satu pihak. Kayaknya enggak deh"Kata Tania yang terlihat putus asa.

"Kita juga gak bisa nyalahi Alexa yang ingkar janji. Alexa juga punya perasaan. Lagipula Ken kan cintanya sama Alexa bukan sama Tania"Kata Milka.

Tania hanya tersenyum masam.

"Sorry Tan gue gak bermak-"

"Sans aja kali. Semua yang lo omongin bener kok"Kata Tania yang tersenyum seakan akan ia tegar menghadapi semuanya.

"Jadi Ken sama Alexa saling suka?"Tanya Resti yang sedari tadi hanya menyimak pembicaraan.

"Ya elah...Dari tadi kemana aja mbak?"Tanya Bella yang greget.

"Kan dari tadi gue disini sama kalian semua"Kata Resti.

"Semerdeka lo deh"Kata Milka yang lelah dengan kelemotan Resti.

♥♥♥♥♥

Cahaya matahari menembus kaca kamar Alexa. Membuat sang empu kamar mengerjapkan matanya berkali kali. Matanya melirik jam dinding yang ternyata sudah jam setengah 7. Tidurnya malam tadi sungguh nyenyak.

Alexa memang baru kali ini bangun agak siang karena ia sedang ada tamu bulanan dan juga mempunyai waktu libur 1 minggu karena kelas XII sedang berjuang menghadapi UNBK.

Alexa keluar dari kamarnya. Ia melirik ke kamar sebelah. Kakaknya tidak ada disitu. Mungkin sudah ke kampus. Kakaknya itu sudah mulai sibuk dengan dunianya sendiri. Maklum calon dokter.

Merasa lapar, ia menuruni satu persatu anak tangga menuju dapur. Disana ada Bi Ijah , asisten rumah tangga Alexa yang sedang mencuci piring.

"Pagi Non Alexa!"Sapa Bi Ijah.

"Pagi juga Bi."Jawab Alexa yang kini duduk di meja makan.

"Silahkan sarapan dulu Non. Bibi udah buatin nasi goreng seafood kesukaan Non Alexa"Kata Bi Ijah.

"Makasih Bi"Kata Alexa yang mengambil nasi goreng seafood itu ke piringnya.

"Abang Rasya udah berangkat ke Kampus ya Bi?" Tanya Alexa yang tengah menyantap nasi goreng seafood buatan Bi Ijah.

"Iya Non"Kata Bi Ijah yang sudah menyelesaikan tugas mencuci piringnya.

Alexa sudah menyelesaikan acara sarapannya. Ia melangkahkan kakinya ke kamar mandi untuk membersihkan diri agar terlihat lebih segar.

"Non...bibi mau ke pasar dulu ya! Non mau masakin apa?" Tanya Bi Ijah.

"Apapun masakan Bibi pasti Alexa suka kok"Kata Alexa dengan senyuman manisnya.

♥♥♥♥♥

Tania seperti biasa sendirian dirumah. Kedua orang tuanya hanya memikirkan bisnis mereka tanpa mempedulikan Tania. Tania tidak butuh banyak materi, ia hanya butuh kasih sayang dan perhatian dari kedua orang tuanya. Terkadang ia iri kepada teman temannya ketika pengambilan rapot. Teman teman Tania datang bersama ayah atau ibu mereka bahkan kedua duanya ikut untuk mengambil hasil jerih payah anaknya. Sedangkan rapotnya diambil oleh orang suruhan ayahnya. Sungguh miris....

Lamunan Tania terpecahkan ketika ponselnya bergetar. Munculah nama Kenneth Hilton di layar ponsel Tania. Tanpa basa basi, ia menggeser tombol merah. Tak lama kemudian ponselnya kembali bergetar dan muncul nama Alexandria Lizard disana. Ia pun melakukan hal yang sama ketika mendapat panggilan sebelumnya dari Ken. Hatinya sesak ketika menemui salah satu diantara mereka. Ia butuh waktu untuk mengobati lukanya.

Salah satunya pergi menjauh dari mereka. Meninggalkan goresan luka dan kenangan pahit itu. Membuka lembaran baru di tempat lain untuk menutup luka lama. Namun, sanggupkah bila ia pergi jauh? Sementara sang pemilik hati disini dengan cinta yang lain.Ia harus sanggup.Pasti sanggup.

Is there me in your heart?

♥♥♥♥♥

Hujan kembali mengguyur kota dengan deras. Angin pun bertiup dengan kencangnya. Syukurlah tak ada suara guntur yang menambah suasana mencekam.

Ken masih setia berada di balkon apartemennya. Ia tidak peduli dengan air hujan membasahi lantai balkon kamarnya. Pikirannya kacau. Baru pertama kali ia mengalami masalah percintaan dan persahabatan yang bercampur menjadi satu.

Ken harus segera menyelesaikan masalahnya. Ia melirik ke jam dinding. Waktu masih menunjukkan pukul 19.00 .Tidak terlalu malam.Tanpa ba bi bu lagi, Ia segera meraih jaket dan kunci mobil.

Dilema Sahabat

Dilema SahabatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang